0.2

2.8K 434 53
                                    


"halo?" ,jawab yuna sambil mengangkat ponsel ningning yang sedari tadi berbunyi. Ningning yang melihat itu dari kejauhan pun,menggunakan bahasa tubuh bertanya siapa yang menelfonnya kepada yuna.

Ia mengangkat dagunya dan membentuk jari-jarinya seperti telfon lalu di tempelkan di telinganya,sambil menggerakan bibirnya mengucapakan kata 'siapa' tanpa bicara.

Yuna yang memahami ningning pun langsung menjauhkan ponsel ningning dari telinganya.

"tulisannya huang renjun..." bisik yuna sambil tambah menjauhkan ponsel ningning dari wajahnya.

Ningning pun menganga dan melebarkan matanya,ia langsung berlari ke yuna dan merebut ponselnya,cepat-cepat ia menekan tombol merah pada panggilan itu.

"YUNA!" pekik ningning sambil menunjukkan wajah panik dan marahnya. Sedangkan yuna hanya bisa memasang wajah heran saja.

"kenapa?heboh banget kaya di telfon pejabat negara?" tanya yuna lalu kembali duduk lagi di tempatnya tanpa menghiraukan ningning yang sudah memaki dirinya dengan beribu makian itu.

"pejabat negara mata lo satu anjir"

Yuna menoleh dengan wajah kesalnya, "oh jadi secara gak langsung lo ngatain gw daj–"
"emang! Makanya tuh lo bego" potong ningning lalu ikut mendudukkan dirinya disebelah yuna

"heh anak kesayangan mpok joy! Ngaca sana lo juga bego kalee! Berarti kita saudaraan" ujar yuna dan mendorong-dorong dahi ningning dengan bolpoinnya, ningning merotasikan bola matanya

Gadis itu pun merebut bolpoin yuna dan melemparkannya asal "heh nyet,gak sudi ya gw saudaraan sama lo" ucapnya kesal

Yuna dengan cepat beranjak dan mencari bolpoinnya yang ternyata ada di bawah kursi yujin di belakang. Lalu kembali ke tempatnya semula,
"sembarang lo su. Tapi asli huang renjun tuh siapa?? Kok namanya sama kaya kakak kelas kita yang katanya gay itu sih?" tanya yuna sambil menopang dagunya.

"ya memangggg otak lo dimana sihh? Di dengkul ya?"

Yuna pun melebarkan matanya mendengar jawaban ningning, "l-lo deket sama dia?!! Stok cowok ganteng lo gak habis kan nyett?"









"chan? Haechan anjir lo sok ngartis!" jaemin memukul bahu haechan keras sehingga laki-laki itu menoleh kepada jaemin namun tak menjauhkan ponsel renjun pada telinganya.

"sumpah ini suaranya gw kenal anjir!" heboh haechan sambil menunjuk-nunjuk ponsel renjun. Haechan memang kenal betul dengan suara yang baru saja ia dengar. Apa benar bahwa yuna si adik kelas kenalannya yang ternyata berusaha mendekati renjun?

Jaemin merebut ponsel itu, " yang bener lu? Siapa euy?" laki-laki itu ikut antusias ingin mengetahui orang yang berusaha mendekati renjun dengan cara yang lumayan unik ini.

"yuna anak kelas 11 tau kan?? Mantan lo jing!" haechan menepuk bahu jaemin keras sambil tertawa,jaemin menautkan alisnya, "yakin lo? Tipenya kan yang fuckboy fuckboy mana mungkin mau sama renjun" sahut jaemin,

Karena setahunya tipe yuna itu memang fuckboy yang hanya dijadikannya kekasih dalam jangka waktu yang singkat. Bahkan dalam otaknya tak terlintas sedikit pun nama yuna yang ternyata berusaha mendekati temannya.

"ya udah kenapa lo pada yang heboh? Jugaan gw gak bakal perduli" ujar renjun sambil mengambil ponselnya dan keluar kelas begitu saja.

Jeno pun berfikir bahwa renjun kecewa karena ternyata orang yang ia fikirkan selama ini adalah mantan jaemin. Namun salah,bukan itu maksud renjun tiba-tiba meninggalkan teman-temannya

video game [1]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang