1.4

2K 365 60
                                    


"sha,asli lo nyari buku lama banget" ujar renjun untuk yang sekian kalinya ke shuhua,gadis itu hanya menyengir mendengar keluhan renjun yang terus-menerus itu.

"ya sabar kek lo! Biasanya juga kan gw tolongin dih" ucap shuhua dan tetap sibuk melihat bukunya,tapi setelah itu menutup dan meletakannya kembali.
"eh jun ya,mending lo keliling aja dulu sana biar gak bosen" tawar shuhua karena ia juga jenuh mendengar keluhan renjun.

Namun jawaban renjun malah hanya sekedar deheman. Laki-laki itu pun melangkahkan kakinya ke bilik sebelah dimana adalah tempat untuk buku sosiologi,namun baru saja ingin masuk ke sana–pemandangan ningning dengan seorang laki-laki mampu membuatnya terkejut dan sontak berjalan kembali ke shuhua di bilik sebelah.

Shuhua yang melihat gelagat aneh renjun hanya bisa mengerutkan keningnya bingung. "kenapa lo? Kok mukanya panik gitu?" tanya perempuan itu sambil memiringkan kepalanya.

Tapi renjun tidak menjawab,ia malah ikut membuka buku asal.
"jun?lo napa dah?" tanya shuhua tambah bingung.

"nggak"

"nggak gimana? Lo aneh gitu kok!" kesal shuhua. Perempuan itu merasa ada yang tak beres tadi sampai-sampai membuat renjun begini

"beneran gak ada sha"

"ah boong" shuhua pun meletakkan bukunya kembali dan berjalan ke bilik yang di datangi renjun tadi,tanpa ragu perempuan itu melangkah,namun belum sepenuhnya masuk– hal yang sama di lakukan shuhua,ia membalikkan tubuhnya.perempuan itu berlari kecil menghampiri renjun dan memegang dadanya.

"j–jun gebetan gw anjir.. Jalan sama cewek lain"

Renjun melebarkan matanya dan mendekati shuhua,ia terkejut mendengar bahwa laki-laki yang tadi ia lihat bersama ningning adalah gebetan shuhua.

"gebetan lo?"

Shuhua mengangguk pasti,namun setelah itu ia menampilkan raut bingung, "bentar.. Kok lo juga panik??.. Lo juga suka ya sama gebetan gw?!" tanya shuhua sarkas tapi dengan cara berbisik.

"goblok! Gw masih lurus"

"ya terus kenapa??"

Renjun sedikit menimang-nimang akan memberi tahu shuhua atau tidak. Karena ia tau bahwa mulut perempuan itu tidak bisa di percaya. Namun jika ia diam saja nanti akan benar-benar dikira gay.

"ceweknya ningning"

Shuhua meletakkan tangannya di bahu renjun dan menundukkan wajahnya. Ia baru sadar bahwa perempuan tadi memang mirip dengan perempuan yang beberapa hari lalu ia lihat di perpustakaan bersama dengan minhee lalu di teriaki pustakawan.

"ningning... Yang lo sering ceritain bukan?"

Renjun terdiam

"yang cemburu ngeliat kita duet terus mulai berhenti deketin lo tadi malem. Dan sekarang– jalan sama gebetan gw?!"

Bukannya menjawab pertanyaan shuhua renjun malah bertanya balik, "lo bukannya deket sama minhee?"

"nggak! Gw anti adek kelas!"

Setelah asik berunding pandangan renjun pun melihat ningning yang jalan keluar toko buku sendiri. Sontak shuhua ikut melihat arah pandangan renjun.

"gw jelasin aja kali ya?. Gw juga masih mau jadian sama guanlin" tanya shuhua sambil menunjukkan wajah lesunya.

"terserah"



























"kak shuhua?"

Shuhua menutup pintu toilet lalu berjalan mendekati ningning. Ningning langsung membalikkan tubuhnya dan melihat shuhua heran.

"lo ningning kan?" tanya shuhua memastikan. Ningning mengangguk,entah kenapa feeling ningning mengatakan bahwa shuhua akan membahas tentang renjun.

video game [1]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang