MAKROKOSMOS: Part Of You
Bagian lima belas"APA yang sedang mengganggu pikiranmu? Kau terlihat tidak bersemangat saat sound check tadi," Jimin langsung mengambil posisi duduk tepat disebelah Taehyung, membuat pria itu segera menelungkupkan ponselnya di atas paha, membenturkan diri pada punggung sofa, dan kemudian segera mengusap wajahnya kasar. Hari ini Taehyung sedang tidak baik-baik saja. Pria itu sedang terserang flu dan batuk akibat cuaca dingin yang melanda Seoul. Belum lagi selama dua minggu terakhir harus promosi di acara musik yang terkadang mengharuskan mereka untuk melakukan pre-recording saat dini hari. Tapi sejujurnya, flu dan batuk tersebut tidak memadamkan semangat Taehyung untuk menghibur penggemar yang datang menonton konser mereka di JAMSIL STADIUM malam ini.
Yang membuat suasana hatinya kacau adalah ketidakhadiran Sohe pada konser penutup tour tahun ini. Padahal jauh-jauh hari Taehyung sudah bertanya, apakah Sohe bisa datang ke konser BTS. Tidak, gadis itu tidak menggeleng, ia bahkan menganggukkan kepala dan mengatakan jika dirinya akan datang menonton. Sohe bahkan berkata jika ia tidak ada jadwal di hari itu. Tapi pagi tadi, mendadak Sohe memberi kabar jika dirinya memiliki jadwal di Osaka, Jepang. Meminta maaf karena tidak bisa datang sebab jadwal ini tidak bisa dibatalkan ataupun dimundurkan. Agensi akan dikenakan denda jika melakukan hal semacam itu.
Taehyung mengerti, sangat malahan. Tidak bisa menyalahkan siapapun disini. Padahal ia sangat berharap jika gadis itu menjadi salah satu bagian puluhan ribu penonton yang menyoraki namanya. "Tidak ada, Jim. Hanya sedang kesal saja. Suaraku terdengar sangat tidak bagus," jawabnya, tak sepenuhnya salah pula. Saat latihan, berkali-kali Taehyung sadar jika suaranya terdengar fals dan melengking. Tak bisa mencapai nada tinggi seperti biasanya.
Disaat-saat seperti ini, yang ia butuhkan adalah semangat dari Sohe. Tapi sejak pagi sampai sekarang, gadis itu belum membaca pesan yang ia kirim.
"Penggemar akan memahami ketidakmaksimalan suaramu. Ya, aku tahu jika hal itu sangat berat untukmu. Kau pasti ingin menampilkan sesuatu yang terbaik bagi penggemar. Tapi, dalam kondisi seperti ini, kau tidak bisa memaksakan diri," Jimin menepuk pundak Taehyung pelan sebanyak dua kali. Pria yang lahir di tahun yang sama dengan Taehyung ini menerbitkan senyumnya sebentar, lalu segera mengacak-acak rambut Taehyung. "Penggemar akan merasa bahagia jika mereka melihat senyum manismu. Jadi, jangan buat mereka khawatir akan keadaanmu. Cukup kau yang tahu suasana hatimu. Tak apa, aku akan menemanimu menangis di kamar mandi setelah konser," Jimin terkekeh, lalu segera beranjak dari sofa tempat ia menempatkan bokongnya. Membicarakan masalah menangis bersama di kamar mandi, sebelum debut, saat status mereka masih trainee, ia dan Taehyung pernah menangis bersama di dalam kamar mandi dorm yang sempit.
"Kekasihmu datang tuh," Jimin melambaikan tangannya kearah Sakura yang saat ini tengah berdiri di ambang pintu backstage. Jaket tebal yang ia kenakan seolah memakan tubuhnya karena terlampau kebesaran. Gadis itu membungkuk, membalas sapaan Jimin dengan sopan dan disertai dengan senyuman manis. Sedangkan Taehyung hanya meliriknya sebentar tanpa selera, lalu segera mengalihkan perhatiannya kembali ke depan. Padahal dirinya sama sekali tidak mengundang Sakura untuk hadir di konser penutup hari pertama. Tapi gadis ini malah senang karena telah menampakkan batang hidungnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
MAKROKOSMOS: Part Of You
Fanfiction[ COMPLETED ] Beri aku sedikit ruang dan kesempatan untuk menjadi bagian dari dirimu.