MAKROKOSMOS: Part Of You
Bagian sembilan belasSUASANANYA terasa canggung. Mereka berdua duduk di atas sofa dengan jarak yang sangat jauh. Berada di ujung dan ujung, membiarkan udara mengisi kekosongan di tengah keduanya. Film lawas keluaran tahun dua ribu empat berjudul A Moment To Remember yang dibintangi oleh Song Yejin dan Jung Woo Sung telah terputar sejak sepuluh menit lalu. Sakura tidak mengerti kenapa Taehyung memilih untuk menonton film tua yang mungkin telah ditonton pria ini berkali-kali. Bukan karena apa, film ini telah mencapai kesuksesan besar di dalam negeri, melampaui box office selama dua minggu berturut untuk menjadi film terlaris kelima tahun dua ribu empat dengan mengantongi lebih dari dua juta empat ratus penonton. Oh, tapi seketika Sakura ingat, saat film ini rilis, Taehyung masih berusia sembilan tahun sedangkan dirinya baru saja menginjak usia enam tahun. Masih terlalu dini untuk disuguhi film cinta yang menyedihkan seperti A Moment To Remember.
"Apa ini pertama kalinya kau menonton film ini?" Tanya Sakura, melirik Taehyung lewat ekor matanya yang bergerak. Selama masih ada pria itu disebelahnya, pikiran Sakura tidak akan pernah bisa fokus pada film yang terputar di depannya. Gadis itu sedikit terkesiap ketika melihat bibir Taehyung menyunggingkan sebuah senyuman kecil dengan mata yang masih fokus menatap layar televisi. Ini seperti pertama kalinya sejak mereka berpacaranㅡbohongan tentunyaㅡ ia melihat Taehyung tersenyum untuknyaㅡentahlahㅡsetelah sekian lama hanya melihat wajah masamnya yang kelewat tampan. Biasanya pria ini hanya memamerkan senyuman palsunya jika mereka berdua tengah berada dalam event yang sama. Sakura terlampau peka untuk hal-hal yang menyakitkan.
"Ini sudah yang kesepuluh kalinya aku menonton A Moment To Remember. Lalu, apa ini pertama kalinya kau menonton film ini?" Taehyung balik bertanya, menoleh kearah Taehyung tepat ketika si gadis mulai mengarahkan bola matanya kearah televisi secara keseluruhan. "Film ini pernah populer di Jepang. Saat aku masih kelas satu SD, kakak kelasku yang berada di tingkat akhir sekolah dasar selalu membicarakannya. Tapi, bukankah itu terdengar sangat aneh? Mereka masih terlalu kecil untuk menonton film dengan tema romance dan melodrama seperti ini. Seusia mereka seharusnya menghabiskan waktu untuk membaca manga detective conan atau menonton anime capten tsubasa," Sakura mengoceh tanpa sadar. Tidak tahu karena apa, tapi pertanyaan Taehyung membuatnya merasa nyaman untuk memberikan jawaban panjang lebar.
"Aku tahu tentang film ini, rekanku di grup terdahulu ada yang menyukai dan terus membicarakan kisah cinta menyedihkan yang dipertontonkan disana. Dan aku tidak menyukai film menyakitkan semacam ini, membuatku memutuskan untuk tidak menontonnya sama sekali," lanjutnya setelah menjeda jawaban pertamanya. Sakura tidak suka dengan kisah cinta yang menyakitkan, walau tak bisa dipungkiri jika kisah cintanya di dunia nyata melebihi rasa sakit yang diberikan oleh penulis naskah film terkenal. Jika ada film yang membahagiakan, kenapa semua orang rela mengeluarkan air mata hanya untuk melihat kisah menyedihkan seorang tokoh fiksi? Jika kau sudah merasakan kepahitan semesta, lantas kenapa kau masih ingin menumpahkan kesedihanmu dengan cara menonton film suram?
KAMU SEDANG MEMBACA
MAKROKOSMOS: Part Of You
Fanfiction[ COMPLETED ] Beri aku sedikit ruang dan kesempatan untuk menjadi bagian dari dirimu.