LSIH - 6- Rindu Alfa 💘

14.1K 822 37
                                    

Tidak ada yang tahu apa yang akan terjadi esok
Belajar dari kesalahan membuatmu dewasa
Dan belajar dari pengalaman orang lain membuatmu bijaksana

💕

Rissa baru saja melangkahkan kaki memasuki gedung rumah sakit, setelah tadi seusai shalat dhuhur ia mampir ke kantin yang ada di parkiran luar.

Tangannya menenteng kantong kresek berisi beberapa kue. Jam siang seperti ini perut menuntut untuk diisi. Karena tadi kantin sangat ramai, akhirnya Rissa memutuskan untuk membawa jajanan yang dibelinya ke ruang praktek nya.

"Tante dokteerr..."

Terdengar seruan lumayan nyaring dari arah lift di sebelah kanan tempat Rissa berdiri.
Beberapa dokter perempuan yang kebetulan juga melintas, serentak menoleh. Tapi Rissa tahu kalau panggilan tersebut adalah untuknya.

Lelaki kecil berwajah ganteng itu berlari sambil melompat girang mirip kelinci. Alfa tampak tertawa seraya mendekati Rissa. Kelihatannya ia baru keluar dari lift, entah dari lantai berapa.

"Assalamualaikum tante dokter..." Alfa mengenggam erat tangan Rissa.

"Waalaikumsallam Alfa sayang..." jawab Rissa mengeratkan genggaman tangannya ke tangan mungil Alfa.
Entah kenapa hati Rissa sangat bahagia dan lega melihat Alfa lagi setelah hampir dua minggu tak nampak mengunjungi rumah sakit yang seperti rumah kediaman bagi Alfa.

"Kita ke ruangan tante yuk" Alfa mengangguk dan masih erat menggenggam tangan Rissa.
Bu Rahma yang tak pernah ketinggalan, mengekor di belakang mereka berdua.

"Huaaah...tempat tante dokter sekarang banyak mainannya" seru Alfa kegirangan demi melihat di pojok ruangan terdapat tempat bermain lengkap dengan mainannya.

Tanpa diperintah, Alfa langsung berlari ke arah pojok ruangan dan telah asyik memegang beberapa mainan yang ada disana.

"Alfa, ga boleh berantakin ruangan dokter" seru bu Rahma mengingatkan.

"Ah ga papa bu Rahma. Memang saya membuat tempat itu khusus buat Alfa" Rissa sedikit tidak suka jika Alfa dimarahi oleh bu Rahma.

Rissa mendekati Alfa dan duduk di floormat bewarna hijau muda bergambar aneka hewan.
Sejenak Rissa sangat menikmati bermain bersama bocah cilik yang telah mencuri hatinya itu. Iya, Rissa jatuh hati pada Alfa.

"Alfa..."

"Iya tante dokter..."

"Mulai sekarang jangan panggil tante dokter lagi yaa..."

Alfa menoleh menatap Rissa. Mata bening milik Alfa mampu meruntuhkan dunia.
Boneka keropi hijau dipeluknya erat.

"Kalau Alfa panggil tante dokter, maka semua tante dokter disini akan menoleh. Karena di sini banyak sekali tante dokter" Rissa mencoba menjelaskan.

Tentu saja di rumah sakit adalah tempat pasien dan tenaga medis, salah satunya dokter. Dokter perempuan sangat banyak disini. Karena itu kenapa tadi ketika Alfa memanggilnya tante dokter, semua dokter perempuan yang berada di dekat sana menoleh.

"Baiklah. Alfa panggil tante Ica aja..." ah usulan Alfa ternyata tepat.

Rupanya Alfa belum bisa lancar melafalkan huruf R dan S bersamaan. Dan dulu Rissa juga mengalaminya waktu kecil. Ia tidak bisa menyebut namanya sendiri secara sempurna 'R-i-s-s-a' tapi malah kata yang keluar adalah I-c-a. Karena itu sampai sekarang orang serumah memanggilnya 'Ica'.

"Yap. Panggil tante Ica saja ya" Rissa mengelus lembut kepala Alfa yang dipenuhi rambut tebalnya.

"Alfa kok lama nggak kesini..." tanya Rissa sambil membantu Alfa memasang bongkar pasangnya.

Love Story In Hospital 1  (Sudah Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang