LSIH-16- Jodoh💘

13.8K 789 19
                                    

Jatuh cinta lah dulu kepada sang Khaliq, Allah Azza wa jalla...
Maka pada saatnya nanti , Allah pasti akan memberimu seseorang yang tepat dan pantas untukmu

💕

Alfa berlarian dengan sangat riang. Meski bukan hari libur, suasana mall cukup ramai, namun tidak menyurutkan kegirangan Alfa bermain di arena bermain. Keringat yang mulai mengembun di wajah putih mulus nan chubby milik Alfa tetap tak mengurangi kegesitannya bermain di area play ground salah satu mall terbesar di kota Malang.

"Makasih ya dokter Rissa sudah mau meluangkan waktunya buat Alfa..."tante Aida dan Rissa duduk di bangku panjang depan arena play ground yang memang disediakan bagi para orangtua yang menunggu putra putrinya bermain. Segelas minuman teh bercampur susu yang sangat terkenal ada dalam genggaman tangan keduanya. Sore itu, sepulang kerja Rissa memenuhi permintaan tante Aida agar ia bersedia meluangkan waktu berjalan-jalan bersama Alfa, sesuai permintaan cucunya yang terus saja merengek minta jalan-jalan lagi bersama Rissa.

Rissa tersenyum, ia agak tak enak dengan panggilan dokter dari oma Alfa tersebut. Bahkan tante Aida sepertinya lebih muda dari ibunya. Rissa merasa lebih baik memanggil nama tanpa embel-embel gelar dokter.

"Sama-sama bu. Kalau boleh panggil nama saja, tidak perlu kata dokter" pinta Rissa sesuai yang dia pikirkan tadi.

"Okelah. Tante juga aneh kalau pakai embel-embel dokter, makasih ya nak Rissa" tante Aida langsung menyetujui permintaan Rissa.

"Nak Rissa asli Surabaya? Saudaranya ada berapa" tante Aida memulai percakapan akrabnya dengan Rissa.

Selanjutnya dua perempuan beda generasi itu pun terlibat dalam obrolan yang cukup akrab. Layaknya orang yang baru kenal dan ingin mendalami kenalan barunya tersebut, tante Aida banyak bertanya tentang silsilah hidup Rissa. Beberapa pertanyaan wajar yang dilontarkan untuk sekedar lebih mengenal orang yang baru dikenal.

"Wah, jadi bapak ibu nak Rissa itu guru, pantes putra putrinya pinter-pinter" puji tante Aida mengetahui apa profesi orangtua Rissa.

"Apa nak Rissa sudah punya kekasih?"

Pertanyaan sakral yang sudah sering Rissa terima dari beberapa orang yang bertemu dengannya akhirnya terlontar juga dari tante Aida. Karena terlalu sering, hingga membuat Rissa tak pernah lagi baper, bawa-bawa perasaan untuk menjawabnya. Toh faktanya, memang dirinya masih jomblo, masih sendiri dan menanti datangnya seorang suami, jodoh yang dipilihkan Allah buat dirinya.

Rissa menggeleng sambil mengulumkan senyum yang selalu tulus menghiasi bibir Rissa.
"Belum bu..."hanya itu jawaban Rissa.

"Masak toh. Gadis seperti nak Rissa ini belum ada pacar, nggak percaya deh.."tante Aida tertawa menekankan kata nggak percaya dalam nuansa canda.

"Rissa nggak mau pacaran bu, dalam agama itu dilarang. Lagian sudah bukan waktunya..."Rissa pun menjawab dengan nuansa santai apa adanya.

"Nah ini baru benar, nggak usah pacaran, nikah aja langsung, tante dulu juga gitu..."

Rissa memandang oma Alfa itu lekat. Perempuan yang masih kelihatan cantik, energik dan gesit di usianya yang 50 tahunan itu terlihat sangat humble, sesuai jika beliau menghadirkan keturunan yang sama persis humble nya seperti beliau, yaitu dokter Izzan putranya.

Love Story In Hospital 1  (Sudah Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang