reveal

209 48 4
                                    

SUHO

Junmyeon tidak pernah seantusias ini bertemu dengan seseorang yang menulis lagu untuknya.

Sebenarnya pertemuan ini kurang perlu, tetapi Junmyeon meminta manajernya untuk menghubungi seseorang di agensi untuk mempertemukan mereka. Dalihnya adalah ia ingin mendengarkan lagunya terlebih dahulu, lalu mereka bisa bicara jika ada yang kurang cocok. Junmyeon juga ingin belajar beberapa hal darinya.

Juhyun sudah menunggunya di sebuah studio rekaman milik agensi, tak begitu jauh dari apartemen Junmyeon.

"Kim Junmyeon," ucapnya menyalami Juhyun, mengenalkan diri, walau hanya sekadar basa-basi.

"Bae Juhyun."

Junmyeon tertawa canggung. "Sungguh, aku tidak tahu bahwa kau adalah Irene Bae."

Juhyun cuma tersenyum sekilas, hampir-hampir tak terlihat. "Kau bukan yang pertama."

"Aku penggemar beratmu."

Kata-kata itu membuat atmosfer mendadak kaku, dan Junmyeon mendapat lirikan was-was dari manajernya. Juhyun tercengang, tak berkedip, dan malah mengulangi pernyataan Junmyeon, "Penggemar?"

"Iya, benar." Junmyeon melirik dari sudut mata pada manajernya yang beranjak meninggalkan mereka berdua. "Aku mengumpulkan lagu-lagu yang kaubuat dalam satu daftar putar khusus." Junmyeon mengeluarkan ponselnya. Juhyun masih terdiam, dan Junmyeon pun memutuskan untuk berdeham untuk menjernihkan suasana. "Sori mendadak ... tiba-tiba seperti itu. Aku memang orangnya begini. Kapan pun aku merasa baik mengungkapkan perasaanku—aku akan bilang."

"... Tidak apa-apa."

"Dan aku juga suka saga taman rahasiamu itu! Aku tidak sabar melihat kelanjutannya di lagu yang akan kaubuat untukku."

Juhyun kembali tercengang. "Kau ... tahu?"

Junmyeon mengangguk.

"Bagaimana bisa?" tanyanya tidak percaya.

"Aku sudah bilang bahwa aku penggemarmu, kan? Aku mencermati lirik-lirikmu dan menemukan sesuatu yang khusus ... aku tahu. Begitu saja."

Juhyun berkedip cepat. "Oh ...." Dia menelengkan kepala. "Kau yang pertama," ucapnya dengan gumaman halus.

"Sori, apa?"

Juhyun menggeleng. "Tidak apa-apa. Bisa kita duduk? Kau dengarkan demo lagunya dulu, baru kudengar kau menyanyikannya untuk memastikan beberapa hal."

"Ah, tentu saja. Ayo." Junmyeon mengekori Juhyun yang memilih tempat duduk dengan riang. Juhyun tidak menyadarinya, tetapi saat duduk berhadapan dengan Junmyeon, dia mendapati senyuman pria itu tak pudar-pudar.

secret gardenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang