IRENE
"Berarti untuk kontrak selanjutnya, aku bisa membuat lima lagu untuk grup wanita itu?"
"Benar sekali. Kau sudah pernah mendengarkan lagu-lagu mereka untuk memastikan genre?"
"Aku cukup suka beberapa lagu yourstru:ly sebelumnya. Pop ceria, seperti itu kan? Cocok untuk musim panas atau lagu cheers."
"Benar sekali. Bagaimana?"
"Akan kucoba. Hubungi aku lagi dalam tiga hari, ya. Besok aku akan menemui komposer lagunya lagi di sini."
"Komposer yang satu lagi sudah datang hari ini dari Denmark, Irene-sshi. Mau bertemu dengannya sekarang? Dia sedang bersama manajer di lantai atas. Akan kupanggilkan jika kau bersedia."
"Boleh."
"Sebentar, ya. Terima kasih waktunya, Irene-sshi. Kita akan bertemu lagi setelah ini."
Juhyun kembali menghadap tabletnya di ruang pertemuan milik agensi tersebut. Ia menyelesaikan pekerjaannya dengan cepat di sana. Sesaat kemudian, staf barusan kembali lagi ke ruangan tersebut.
"Mohon maaf, Irene-sshi. Tampaknya dia sedang keluar bersama manajer. Mungkin sekalian makan siang. Bisa-bisa baru kembali sore nanti. Bagaimana?"
Juhyun berpikir sebentar. "Aku kembali ke kantorku saja. Aku akan menemuinya besok sekalian dengan rekan yang lain. Ada yang harus kita bicarakan?"
"Sampai saat ini cukup. Terima kasih, kita akan bertemu lagi besok. Akan kuantarkan sampai ke depan, Irene-sshi."
Juhyun berjalan cepat mengikuti staf tersebut ke depan, staf tersebut bahkan mengantarkannya sampai ke mobilnya. Ia kembali ke kantor agensinya, yang hanya berjarak lima menit dari situ. Ada beberapa berkas tawaran kontrak yang harus dilihatnya di sana.
Di mejanya, tiba-tiba saja ada sebuket besar bunga merah jambu. Peoni, mawar, ivy, dan kombinasi bunga-bunga kecil lainnya yang masih segar berada di tengah-tengah meja, beserta sebuah kartu. Juhyun mengernyit. Ia pernah mendapatkan hal seperti ini saat masih sekolah, tetapi tidak saat bekerja. Ini kali pertama.
Dibukanya kartu tersebut. Ada tulisan singkat,
aku minta maaf, sungguh. terima kasih sudah mengajarkanku lebih banyak tentang dirimu. aku akan lebih menghargaimu lagi setelah ini.
-kim junmyeon
Juhyun menggeleng-geleng. "Dasar cowok ini." Tetapi ia tetap mengangkat bunga itu ke wajahnya, mencium aroma segarnya.
Diam-diam, ia tersenyum.
KAMU SEDANG MEMBACA
secret garden
FanfictionJunmyeon, dengan nama panggung Suho, terlihat telah menggapai semua harapan-harapan masa mudanya: karir solois yang mapan, kemampuan bermusik yang mumpuni dan sangat dinikmatinya. Namun ia masih punya mimpi: seorang penulis lagu yang berada di luar...