special

370 48 11
                                    

SUHO

Juhyun menghampirinya di sofa ruang tengah, bergabung untuk menonton film. Junmyeon awalnya cuek-cuek saja, sampai Juhyun tiba-tiba memasangkan headset di telinga kanan Junmyeon.

"Ingat lirik yang kutulis saat kau sedang main piano di tabletku?"

"Hmmm." Junmyeon menoleh padanya. "Ini?"

"Hm." Juhyun mengangguk. "Aku minta tolong pada komposer temanku."

"Dan ini suaramu?" Junmyeon sampai menghentikan film di TV dan langsung menghadap Juhyun.

"... Iya."

Junmyeon merebut headset yang satu lagi dari telinga Juhyun, menekannya dalam-dalam ke telinganya. Ia mendengarkannya dengan penuh penghayatan, meski lagu itu bukanlah genre balada.

"Suaramu ... bagus sekali." Ia mengerjap lebih cepat. "Dan liriknya ... taman rahasia, apel emas, pangeran ... tuan putri yang berkuda ... apakah ini pelengkap sagamu itu?"

"Benar." Juhyun menatap pangkuannya dan jari-jarinya sebentar. "Kurasa sudah terlalu banyak lagu tentang itu. Lagipula, ceritanya juga sudah lengkap. Aku ingin memulai yang baru. Sudah dapat banyak muse."

Junmyeon mengangguk-angguk. "Itu bagus. Aku akan menunggu ceritanya, lagu demi lagu." Ia nyengir. "Seperti menunggu sebuah serial TV baru, ini pasti akan sangat menyenangkan."

Juhyun tersenyum.

"Ini lagu untuk penyanyi yang mana? Apa aku sedang mendengarkan demo rahasia?"

Senyum Juhyun semakin manis. "Itu untuk penyanyi bernama Kim Junmyeon. Khusus untuknya. Jangan berikan pada siapa-siapa."

Wajah Junmyeon semringah. Dengan lembut, ia menggenggam tangan Juhyun dan membawa tangan itu ke pangkuannya. "Apa aku sudah bilang thanks dan aku sayang kamu hari ini?"

Juhyun memutar bola matanya, berusaha menahan tawa. "Kau ini. Ada-ada saja."

.

.

.

.

.

a/n: oke, karena kalian sudah kenal aku dan kenal karakterku kalo nulis sesuatu ... hehehe mohon maaf ya, secret garden tamat di sini! terima kasih atas waktu berharganya, dan sampai jumpa di cerita-cerita lain <3 

secret gardenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang