.
aku apdet nih.
sebelumnya makasih yang udah support aku dari manapun.
aku udah lebih tenang sekarang.
tresno mbe koe kabeh pokoke ❤️❤️tapi tetep minta doa ya biar cepet pulih kaya sebelumnya.
ini tetep bikin parno meskipun bukan hal yang serius. tetep namanya penyakit ya gaada orang yang tau kapan bisa sembuh :")
huhuhu. makasih udah nunggu :").
.
_______________________________
Tiinn.........
Jisung yang berjalan seorang diri dengan kepala menunduk mendadak berhenti karna dari sebelah kanan hampir terserempet mobil.
Mobil itu berhenti dan pemikiknya keluar. Jisung hanya berdiri mematung dengan tatapan kosong.
"Mau sampai kapan kau akan berjalan luntang lantung begitu?" tanya pemuda bersurai coklat didepan Jisung itu.
Jisung memiringkan kepalanya menatap lawan bicaranya.
"Kau? Seungmin? KAU KIM SEUNGMIN???"
Pemuda itu mengangguk dan tersenyum.
"AAAAAAAA Aku merindukanmu Min. Kapan kau kembali?"
Karna terlalu bersemangat, Jisung langsung memeluk erat pemuda bernama Kim Seungmin itu.
"Barusaja aku dari bandara. Kau mau kemana? Ayo ikut denganku."
Jisung mengangguk semangat dan masuk ke mobil. Sementara Seungmin hanya tersenyum miring menatap sahabat lamanya itu.
"Paman, kita jalan ke taman dulu ya. Aku ingin menghabiskan soreku dengan sahabat lamaku ini."
Perintah Seungmin diangguki supirnya dan mobil itu kini berjalan ke arah taman.
Sesampainya ditaman, Jisung dan Seungmin keluar dari mobil dengan senyum merekah. Sudah banyak hal yang mereka bicarakan didalam mobil tadi menambah kedekatan mereka lagi.
"Paman, maaf apa bisa kau pulang dengan taxi? Biar mobilnya aku yang bawa. Alu harus mengantar Jisung pulang nanti."
"Baiklah tuan muda."
Supir itu menyerahkan kunci mobil ke tangan Seungmin kemudian pergi menjauh.
Seungmin mengajak Jisung duduk dibangku yang tak jauh dari kedai-kedai makanan.
"Oiya Sung. Kau mau apa biar aku yang beli."
"Ah. Aku merepotkanmu."
"Tak apa. Kau sedang berduka. Aku hanya ingin melihat sahabatku lebih baik."
"Baiklah aku ingin - -"
Jisung menyebutkan apa yang dia mau. Dan segera Seungmin menurutinya.
Semua jajanan hari ini adalah traktiran Seungmin.
Untuk lebih jelasnya, Seungmin adalah sahabat Jisung sejak masih duduk dibangku sekolah menengah atas. Mereka sudah bersahabat lama dan karna orang tua Seungmin pindah tugas, dia harus terpaksa pergi keluar negri bersama orang tuanya.
"Min, kepalaku pusing." keluh Jisung sembari memegang pelipisnya.
"Ah. Kau terlihat pucat. Mungkin karna kau telat makan. Yasudah ayo kuantar kau pulang."
Seungmin memapah Jisung ke mobilnya. Dengan segera juga Seungmin mengemudikan mobilnya menuju suatu tempat.
.
.
"Dia ada bersamaku."
"Bedebah. Bisakah kau melupakan hal itu? Jisung tidak bersalah."
"Aku tak peduli."
"KIM SEUNGMIN!"
"Jangan membentakku Hwang Hyunjin! Jika kau masih bersikukuh melawanku, aku tidak segan-segan menyakiti Jisung!"
Tut. Telfon itu dimatikan sepihak oleh Seungmin yang sudah mulai terbawa emosi.
Hyunjin menjadi kalang kabut sekarang. Pikirannya sudah tak menentu.
.
.
.
.
.
.
"Bangsat! GPSnya mati!"
.
ANAKKUUUUU 😭😭😭😭🌈