.
Hyunjin masih mondar mandir dikamarnya. Ponsel Jisung dan Seungmin tidak bisa dihubungi sama sekali. Hyunjin hanya takut Seungmin akan berbuat nekat.
Ting ting ~
Suara ponsel Hyunjin nyaring. Dilihatnya dan digeserlah tombol hijau itu.
"Dimana Jisung?"
"Aku tak tau. Dia hilang."
"KENAPA BISA? CERITAKAN PADAKU BAGAIMANA AWALNYA."
"Aku hanya mendapat telfon dari kawan lama dan dia bilang Jisung bersamanya."
"Syukurlah."
"BODOH. Jangan kau pikir kawan lamaku itu akan mengembalikan Jisung dengan mudah. Dia mencintai Jisung sedari dulu. Dan ditolak mentah-mentah. Saat ini, dia sedang menjalankan misi balas dendamnya dengan menyekap Jisung."
"Siapa?"
"Kim Seungmin."
Tut. Telfon dimatikan dari seberang.
Hyunjin sedikit jengkel dengan kekasihnya itu. Tapi apadaya, dia menyukai wataknya yang seperti itu. Apa adanya.
.
Dilain sisi, Jisung mulai membuka matanya, melihat sekelilingnya yang terasa sangat asing. Kepalanya pusing sekarang. Tapi samar dia lihat tubuh putih mulus memunggunginya tanpa busana sebenangpun.
"Seungmin?" lirih Jisung.
Pemilik namanya beralih pandang menatap Jisung lembut.
"Kau sudah bangun?" tanyanya mendekati Jisung.
"A-aku dimana? Bagaimana bisa sampai sini?"
"Tadi kau pingsan. Sepertinya karna kau terlalu banyak pikiran. Jadi aku membawamu ke apartku."
"Lalu kenapa kau telanjang seperti ini?"
"Kenapa? Kau masih tanya kenapa? Aku seperti ini untukmu Jisung..."
Seungmin mulai menggerakkan tangannya dengan mengelus surai Jisung. Kemudian posisinya berubah. Dengan sigap dia duduk diatas paha Jisung. Sungguh Jisung terkejut dengan ini. Tangannya ingin menyanggah Seungmin tapi tak bisa. Tubuhnya sudah diikat dengan ujung ranjang.
Dalam sekejap, tatapan Seungmin berubah.
"Ah, biarkan aku yang bermain. Kau diam dan nikmati saja sayang."Seungmin mulai membuka celana Jisung dan memberikan beberapa gerakan agar Jisung terangsang.
"Eunghhhhh~"
Gotcha!
Senyum Seungmin merekah. Dia semakin gencar merangsang Jisung yang sudah tak bisa melawan.
DOR DOR!
Terdengar tembakan di bawah tempat mereka berada. Seungmin sangat kesal. Karna baru saja kejantanan Jisung itu akan masuk ke holenya. Dia harus segera berpakaian dan keluar untuk memantau keadaan. Tempat itu sebenarnya bukan apartemen. Melainkan rumah pribadi Seungmin.
Sampai dibawah, Seungmin melihat Hyunjin disana.
"Bagaimana bisa kau tau rumahku?"
"Aku bukan orang bodoh. Dimana Jisung?"
"Emm. Ada diatas. Dan kau, baru saja merusak kebahagiaanku."
Seungmin menodongkan pistol dari jarah jauh. Jika dilihat, itu mengarah tepat ke dahi Hyunjin. Tak mau kalah, Hyunjin juga menodongkan pistolnya. Tepat dengan tujuan yang sama.
"Kembalikan Jisung padaku." kata Hyunjin dengan tekanan.
"Haaa. Aku tak mudah mendapatkannya. Jadi jangan harap kau ak- DOR!"
Satu tembakan tepat menembus punggung Seungmin.
"Aku tak suka berlama-lama. Cari Jisung dan bawa pulang."
"Cih. Kapan kau memberiku waktu? Kau hanya menyibukkanku dengan urusanmu dan Jisung."
"Aku juga tak suka kau merengek Hyunjin. Cepat lakukan."
Dengan tatapan kesal akhirnya Hyunjin meninggalkan kekasihnya dan mencari Jisung. Perihal Seungmin dan semua anak buahnya, sudah ada yang mengurusi.
.
.
.
.
hasalamaahhhh aku dah bingung 😭