9

1.6K 185 28
                                    

.

Seusai acara pernikahan itu, semua barang Minho sudah berada diluar rumah. Niat keluarga Lee untuk mengusir Minho melalui pernikahan itu tersampaikan.

Dengan malas, Jisung mengambili semua barang Minho. Kali ini, Jisung harus lebih baik sedikit pada istrinya karna Jisung juga diperlakukan sama oleh keluarganya. Tapi lebih naas karna Jisung tidak punya rumah. Satu-satunya tempat adalah mansion Minho. Mereka menuju kesana dan tinggal berdua.

Ah, tidak. Bertiga. Karna Chan masih mengikuti Minho. Berbeda dengan Hyunjin yang malam ini sudah hilang jejak. Semua pelacak yang digunakan Chan tidak dapat menemukan keberadaan Hyunjin.

Beralih sebentar ke keluarga Lee. Dirumah megah itu, sang kepala keluarga sedang berbahagia.

"Bagaimana Jeno? Kau sudah lega?" tanyanya.

"Akhirnya aku tidak perlu lagi berpura-pura baik padanya." smirk Jeno.

"Baiklah. Karna kau satu-satunya anakku sekarang, semua alih aset perusahaan akan kuberikan padamu."

"Dengan senang hati ayah."

Jeno tersenyum sejenak menatap kebahagiaan ayahnya. Tak lama, hanya selang berapa menit, notif rekening Jeno muncul diponselnya.

Benar saja, ayahnya mengirim beberapa ratus juta. Jeno puas dengan apa yang dilakukannya.

.

.

"Aku tak mau sekamar denganmu!" tegas Jisung yang sedang mengeluarkan barang-barang dari mobilnya.

Minho hanya menatap memelas. Tapi tetap diacuhkan.

Barang Jisung dia bawa ke kamar yang ditunjukkan maid disana. Sempat terpaku ketika memasuki ruang tengahnya. Benar-benar orang kaya pikirnya. Semua design interior rumah bergaya klasik yang indah dipandang. Ini adalah tipe hunian favorite Jisung. Tapi dia harus berpura-pura biasa saja.

Maid yang lain mengantarkan barang Minho ke kamar miliknya sendiri. Begitupun Chan, membawa barangnya ke kamarnya. Disini, Chan memang punya kamar sendiri.

.

.

Sore menjelang, Minho bersiap jadi istri yang baik dengan stanby di dapur bersama maid untuk menyiapkan makan malam. Minho ingin masak sendiri untuk Jisung.

Tunggu, bukankah mereka saling benci?

Ah. Bukankah Tuhan maha membolak balikkan hati manusia?

Begitulah yang terjadi pada diri Minho.

Minho sedang berusaha membuat Jisung menerimanya. Karna Hyunjin sudah pergi. Orang yang menerima Minho apa adanya itu sudah pergi.

"Psst pssttt, bibi Yoon."

Suara Minho lirih memanggil ketua maidnya. Hanya bibi Yoon yang tau Minho masih anak yang normal.

"Kenapa?" tanyanya.

"Ajari aku masak ini."

Minho menunjukkan satu resep di ponselnya.

Dengan senyuman, bibi Yoon mengangguk dan mulai berjalan mengambil beberapa peralatan dan bahan yang digunakan.

"Kau tak usah memanggilku. Cukup suarakan loncengmu. Apa kau lupa?" suara bibi Yoon meredam sunyi.

Minho yang diajak bicara menatapnya dengan senyum tanpa dosa. Sungguh dia lupa jika punya benda berbunyi kecil di kursi rodanya.

"Sedang apa kau?"

Suara dari kejauhan itu sangat khas. Minho dan bibi Yoon menatapnya sedikit kaget. Takut jika obrolan mereka tadi terdengar.

"Aah, ini tuan Minho sedang membuatkan anda makan malam tuan." jawab bibi Yoon.

"Aku tidak makan dirumah. Aku akan pergi ke club. Mungkin pulang besok pagi. Tak usah menungguku."

Selesainya bicara, Jisung langsung pergi meninggalkan rumah menuju club langganannya.

Rasanya beda meski dia biasa datang. Yang membuatnya beda adalah tidak ada Hyunjin disisinya lagi.

"Dasar llama bodoh! Kemana kau pergi? Kau sengaja meninggalkanku dengan si cacat itu kan?"

Jisung berkali-kali meracau karna sudah mabuk. Saking kacaunya, dia tidak bisa pulang. Dan itu jadi tugas Minho. Minho sedari tadi mengikutinya bersama Chan yang tak tertinggal.

"Cih. Harusnya kau yang jadi dominan. Bukan anak ini." protes Chan.

"Jika aku dominannya, aku tidak akan pernah lagi mendesah dibawahmu bodoh." celetuk Minho.

Chan? Hanya tersenyum sinis menatap sahabatnya. Terkadang Minho memang selu berbicara tanpa disaring. Terlalu frontal. Tapi Chan selalu menikmati waktu bersamanya.
Sungguh persahabatan yang saling menguntungkan.

.

.







next skip jauh aja ya.
biar cepet tamat.
ini udah ga dapet bgt feelnya.
idenya udah melalang buana :"
kalo ada typo, diartikan sendiri ya :(
yakin banget ini udah ga nyambung antar narasinya 😭🤣

darĸѕιde || jιĸnowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang