-6. Bunga yang Liar

252 22 1
                                    

"She looks like a flower,
but stings like a bee."

.
.
.

"Ki-kim Taehyung!?" teriak Soojung tanpa sadar.

Soojung sangat terkejut melihat kehadiran Taehyung. Bagaimana tidak? Yang tahu soal tempat ini hanya dia dan Jungkook. Lagipula kebanyakan anak di SMA ini tidak berani mendekat ke gudang di atap karena rumor bahwa tempat ini berhantu.

Soojung menutupi kanvasnya dengan terburu-buru menggunakan kain yang bisa dia raih.

Sial, bagaimana bisa orang yang sedang kugambar tiba-tiba datang seperti ini?

Setelah menutupi kanvasnya, Soojung berjalan mendekati Taehyung. "Bagaimana kau bisa kemari?"

Taehyung merasa sudah melakukan kesalahan karena mengintip ke gudang yang tadi pintunya terbuka setengah. "Jungkook mengajakku ke atap, tapi tadi dia tiba-tiba dipanggil oleh guru, jadi aku kemari sendiri—"

"Lalu kenapa kau berani masuk—ah bukan, mengintip ke gudang ini!?" potong Soojung cepat. Napasnya naik-turun, emosinya sedang tidak terkontrol.

"Tadi pintu gudangnya terbuka setengah, jadi kupikir aku akan menutupnya. Aku mengintip sedikit, ternyata di dalamnya sangat indah, seperti galeri seni mini," jawabnya tergugup.

Tatapan tajam Soojung perlahan melunak.

Tapi tidak ada yang boleh tahu tempat ini kecuali aku dan Jungkook!

"Hah, padahal aku tidak ingin melakukan ini," ucap Soojung. Taehyung kebingungan mendengarnya.

Tiba-tiba Soojung menarik tangan Taehyung kuat-kuat hingga Taehyung nyaris terjembab ke depan. Kini Soojung dan Taehyung sudah berada di dalam gudang dengan pintu yang tertutup.

Tangan kanan Soojung menarik dasi Taehyung hingga wajah Taehyung sekarang sejajar dengan wajah Soojung.

Soojung menatap kedua manik hazel Taehyung. "Hei, kau tahu panggilanku di sekolah ini apa?"

Taehyung menggeleng.

"Jungkook belum memberitahumu?" lagi-lagi Taehyung menggeleng.

Soojung terkekeh. "Well, panggilanku di sekolah ini adalah wildflower, kau tahu kenapa? Tentu saja karena wajahku yang rupawan ini," ucap Soojung sembari mengelus dagunya menggunakan jari-jarinya.

Harus diakui oleh Taehyung, wajah Soojung memang sangat cantik seperti namanya. Saat pertama kali bertatapan saja, Taehyung sempat merasakan debaran di dadanya.

"Dan karena sifatku yang liar," lanjut Soojung sembari menarik dasi Taehyung agar lebih dekat padanya.

Taehyung terdiam sebentar. Tak lama dia menyeringai dan memberanikan diri membalas tatapan mata Soojung.

"Kau pikir aku tidak tahu kau tadi sedang melukis siapa?" tanyanya.

Soojung mendadak gugup dan melepaskan cengkraman tangannya dari kerah Taehyung.

"Aku melukis apapun yang kumau, aku bisa melukis pantat Jungkook kalau aku mau," ucap Soojung.

"Sekarang pergilah, jangan kembali kemari lagi atau kau akan tahu akibatnya," Soojung benar-benar tidak ingin mem-bully seseorang. Apalagi mengingat bahwa Taehyung adalah murid baru.

What IfTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang