4. Pancake, Madu, dan Buttermilk

187 19 0
                                    

"The most painful goodbyes are the ones that are never said
and never explained."

.
.
.

07.15 AM KST

Soojung mendengus pelan setelah membaca pesan dari Taehyung barusan.

Apa-apaan?

Dengan segera, Soojung membuka pintu tokonya, sebentar lagi para pemborong itu akan datang. Dia harus segera bersiap-siap.

Namun, alangkah terkejutnya Soojung, ketika menemukan fakta bahwa saat ini seseorang yang baru saja mengirimkan pesan padanya tengah berdiri di depan pintu rukonya sembari membawa sebuah bingkisan.

"Kau?!" ucap Soojung terkejut.

Taehyung terkekeh. "Maaf aku tidak memberitahumu sebelumnya. Anyway, perkenalkan namaku Kim Taehyung, kau bisa memanggilku Taehyung."

Soojung tercengang.

"Kau gila? Aku sudah tahu namamu, untuk apa berkenalan lagi?"

"I thought you might have forgotten my name," jawab Taehyung sembari terkekeh. "Aku bisa maklum karena sudah delapan tahun sejak perkenalan pertama kita dan enam tahun sejak pertemuan terakhir kita."

Soojung memutar bola matanya malas.

Tidak masuk akal.

"Kenapa kau disini?" tanya Soojung akhirnya.

"Tadi ketika aku akan membeli sarapan di minimarket dekat apartemenku, aku melihat ada toko kue yang buka dan mengunjunginya. Aku menemukan cheesecake dan teringat padamu, jadi kubeli saja, kurasa kau akan menyukainya," jelas Taehyung sembari menyodorkan bingkisan yang rupanya berisi satu loyang cheesecake.

Soojung terpaku. Apa Taehyung masih mengingat makanan kesukaannya? Setelah sekian lama?

"Jadi kau sudah sarapan?" tanya Soojung.

Taehyung menggeleng. "Perhatianku sepenuhnya teralihkan oleh toko kue itu, haha."

Soojung menghela napas.

"Masuklah dulu, sebentar lagi para pemborong akan tiba setelah itu aku akan membuatkanmu sarapan."

"Thanks," ucap Taehyung.

Soojung mengangguk sekilas lalu mempersilahkan Taehyung untuk memasuki rumahnya.

"Kau mau kopi, teh, atau apa?" tawarnya setelah mereka berdua sampai di lantai dua rumah Soojung.

"Kopi," jawab Taehyung.

"Duduklah disini," suruh Soojung sembari menyiapkan kursi di hadapan meja makan kecil miliknya.

Soojung berjalan menuju dapur lalu menyiapkan cangkir dan mulai menyeduh kopi. Tak lama, Soojung datang membawa secangkir kopi dengan asap yang masih mengepul.

Tepat setelah meletakkan secangkir kopi di hadapan Taehyung, terdengar suara truk dari luar rumah Soojung.

"Ah, itu mereka, tunggu sebentar ya," ucapnya yang dibalas oleh anggukan Taehyung.

Akhirnya setelah 30 menit berlalu para pemborong telah selesai mengambil beberapa bunga dari toko Soojung. Gadis itu segera kembali ke lantai dua rumahnya dan menghampiri Taehyung yang sedang melihat-lihat rumahnya.

"Kau masih sangat dekat dengan Jungkook, ya?" tanya Taehyung sembari memperhatikan salah satu pigura di dinding yang berisikan fotonya dengan Jungkook di hari kelulusan Soojung.

What IfTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang