7. Swiss Roll

103 15 0
                                    

"Everything takes time."

.
.
.

12.00 AM KST

Angin malam yang cukup dingin di awal musim gugur berhembus memasuki kamar Soojung melalui jendela yang sengaja dibuka agar angin segar dapat masuk dan membawa pergi semua isi pikirannya. Sungguh malam ini pikirannya menjadi kacau karena tindakan yang dilakukan oleh Taehyung saat makan malam tadi.

Mendengar nada notifikasi pesan masuk dari ponselnya, tangan Soojung bergerak mengambil ponsel yang terletak di atas nakas. Soojung mengernyitkan keningnya ketika menyalakan ponsel yang terlihat menyilaukan di tengah kegelapan kamarnya.

Nama yang terpampang di notifikasi pesan itu membuat Soojung semakin mengernyitkan keningnya. Aneh, tidak biasanya sang kakak mengirim pesan di larut malam begini.

Setelah membaca pesan dari sang kakak, kening Soojung semakin mengernyit. Pasalnya, sang ayah mengajak Soojung untuk makan malam bersama dan mengobrol, yang mana itu belum pernah dilakukan oleh ayahnya.

Bukankah selama ini sang ayah memilih untuk menghindarinya? Kenapa sekarang malah meminta bertemu? Soojung merasa bimbang, apakah dia harus memenuhi permintaan sang ayah? Atau membuat alasan agar dapat menolak tawaran sang ayah?

Soojung menggelengkan kepalanya. Tidak. Mau bagaimana pun juga, beliau adalah ayahnya. Mau setidakpeduli apapun sang ayah padanya di masa lalu, dia tetap tidak boleh mengabaikan sang ayah sekarang.

Setelah mengirimkan kata 'baiklah' pada sang kakak, Soojung meletakkan ponselnya di atas nakas. Berusaha memejamkan mata dan jatuh ke alam mimpi, namun beberapa detik kemudian dering ponsel pertanda ada telepon masuk mengganggu ketenangannya.

Soojung mendengus pelan. Siapa yang berani mengganggunya malam-malam begini? Namun begitu menatap layar ponsel yang menunjukkan nama Jungkook, kekesalannya sedikit menghilang.

Sementara itu di sisi lain, Jungkook tahu seharusnya Soojung sudah tidur. Gadis itu biasa tidur sebelum pukul 12 malam, kecuali jika ada hal yang harus dikerjakan atau ketika ada hal yang mengganggu pikirannya. Jungkook tahu dia akan mengganggu ketenangan Soojung jika dia meneleponnya larut malam begini.

Tapi Jungkook tidak bisa menahan rasa ingin mendengar suara gadis itu. Sungguh, suara Soojung adalah candu tersendiri bagi Jungkook.

"Apa?"

Jungkook terkekeh, Soojung masih bangun rupanya. Suaranya terdengar kesal. Jungkook menebak-nebak, Soojung pasti sudah bersiap untuk tidur ketika Jungkook meneleponnya.

"How's your day?" tanya Jungkook.

Pemuda Jeon dapat mendengar Soojung mendengus pelan. Tampaknya Soojung bertambah kesal ketika mendengar pertanyaan tidak penting Jungkook barusan. Namun, Jeon Jungkook hanya terkikik pelan.

"Biasa saja—oh!"

"Kenapa?"

"Tidak, tidak apa-apa," jawabnya.

"Apa ada sesuatu yang terjadi hari ini?" tanya Jungkook lagi.

Soojung menghembuskan napasnya pelan. Pertanyaan yang tidak penting sebenarnya. Karena Soojung merasa tidak ada yang harus diceritakan kepada Jungkook.

What IfTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang