11. What If

113 16 16
                                    

"I hope you're happy,
I wish you all the best, really."

.
.
.

08.00 AM KST

Sinar matahari yang masuk melalui jendela mengusik tidur Jungkook. Kelopak mata Jungkook mengerjap, membuka perlahan. Pemuda itu mengernyitkan keningnya, merasakan pusing di kepalanya lantaran terlalu banyak minum semalam.

Butuh beberapa menit bagi Jungkook untuk menyadari di mana dia berada sekarang. Betapa terkejutnya dia ketika melihat foto Soojung terletak di salah satu dinding ruangan tersebut.

Jungkook terburu-buru berdiri. Melihat ke sekeliling ruangan sembari bertanya-tanya dalam hatinya di manakah Soojung.

"Oh, kau sudah bangun?" suara dari belakang tubuh Jungkook mengejutkannya. "Aku membuatkanmu sup pereda mabuk, makanlah sebelum berangkat kerja."

Jungkook berpikir dengan keras. Apa yang dia lakukan semalam sehingga bisa terdampar di tempat Soojung? Apakah dia sangat merindukan Soojung sehingga tanpa sadar berjalan pulang ke rumah Soojung?

"Aku mengantarmu kemari tadi malam," ucap Soojung seolah-olah mengerti isi pikiran Jungkook. "Penjaga bar ragu membiarkan kau dan Taehyung pulang sendiri, maka dia meneleponku. Aku juga menghubungi Avery untuk menjemput Taehyung. Jangan khawatir, kau tidak melakukan hal-hal aneh semalam. Cepat makan sup ini atau kau akan terlambat bekerja," celoteh Soojung.

Jungkook segera duduk di depan meja makan yang mana sudah tersedia sup pereda mabuk yang masih hangat. "Terima kasih," ucapnya pelan yang dibalas oleh anggukan Soojung.

Sementara Jungkook makan, Soojung membuat sekotak bekal. "Ini untukmu," ucap Soojung. "Aku tahu kau pasti sibuk belakangan ini, aku khawatir kau tidak makan dengan benar belakangan ini. Jadi aku membuatkanmu bekal ini."

Rasa bersalah seketika merasuki Jungkook. Soojung masih baik kepadanya bahkan setelah beberapa hari terakhir Jungkook sengaja mendiamkannya?

"Maaf."

"Untuk apa?"

"Maaf, Soojung. Beberapa hari terakhir ini aku sengaja mendiamkanmu."

Soojung terpaku sejenak. "Kenapa? Apa alasanmu melakukan itu kalau aku boleh tahu?"

Soojung mengambil tempat duduk di depan Jungkook. Menatap Jungkook intens.

"I love you, Soojungie."

Soojung tahu. Tapi dia diam. Menunggu Jungkook menyelesaikan kata-katanya.

"Aku terlalu mengharapkanmu hingga tak sadar bahwa aku sudah terlalu egois. Aku baru sadar kemarin. Aku sungguh minta maaf, Soojung. Seharusnya aku sadar bahwa ada seseorang yang kau harapkan."

Hening sejenak. Suara kendaraan dari luar jendela terdengar cukup jelas. Soojung tampak begitu tenang hingga membuat Jungkook bergidik ngeri.

Jujur saja, Jungkook lebih suka jika Soojung marah dan memukulnya, daripada Soojung yang diam dan tampak tenang seperti ini.

"Aku tahu, Jungkook, soal perasaanmu."

"Sejak kapan?"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 22, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

What IfTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang