0. Hilang

177 19 0
                                    

"If I disappear
will you look for me?"

.
.
.

06.45 PM KST

"Karena aku membencimu," ucap Taehyung.

Soojung terkejut. Bahkan rasanya dia ingin menangis. Soojung mengigit bibir bawahnya berusaha untuk menahan air matanya.

"Lakukan saja dan anggap ini tidak pernah terjadi," lanjut Taehyung penuh penekanan.

Soojung terdiam. Taehyung melepas cengkraman tangannya dari Soojung dan segera berlalu meninggalkan Soojung sendirian yang diam membatu mencerna kata-kata Taehyung.

***

Keesokannya Soojung memutuskan untuk tidak berangkat sekolah.

Bukannya Soojung mau bertindak seperti pengecut yang menghindari berpapasan dengan Taehyung. Tetapi, Soojung tidak mungkin berangkat sekolah dengan mata yang sembab dan bengkak serta suhu tubuh yang cukup tinggi setelah semalaman dia berdiam di depan pintu rumah. Apalagi hujan deras tiba-tiba turun sesaat setelah Taehyung pergi.

Semalaman Soojung menangis hingga lelah dan tertidur. Aneh rasanya. Sebelumnya dia tidak pernah menangis karena seorang lelaki selain ayahnya, tentu.

Ah, jadi ini akhir dari kisah cinta pertamaku? Sungguh miris.

Seandainya waktu itu Soojung menolak permintaan tolong Sera, apakah situasinya akan berbeda? Sepertinya, 'kan?

Tiba-tiba, ponsel Soojung berdering. Soojung mengambil ponselnya yang terletak di atas nakas samping tempat tidurnya dengan penuh usaha. Tubuhnya sungguh lemas dan kepalanya terasa begitu berat.

Jungkook. Begitu nama yang muncul di layar ponselnya. Soojung tersenyum kecil.

Benar, Jungkook saja cukup.

"Kau bolos?" tanya suara di seberang sana.

"Aku sakit," jawab Soojung singkat. Sungguh, sebenarnya kepalanya terasa sangat pusing.

"Sakit apa?" Jungkook terdengar khawatir. Lucu sekali, pikir Soojung.

"Demam."

"Suhunya berapa?"

"38.5 derajat," jawab Soojung lagi.

"Kau gila?! Kalau begitu pulang sekolah aku akan ke rumahmu!" ucapnya sedikit berteriak.

"Asal kau tidak membawa Taehyung maka itu tidak masalah," ujar Soojung. Dia benar-benar tidak ingin bertemu dengan Taehyung. "Lagipula dia pasti tidak akan mau," lanjut Sooojung tersenyum sendu.

Benar, Taehyung pasti juga tidak mau bertemu denganku.

"Sudah istirahatlah dulu."

Panggilan ditutup sepihak. Jungkook memang sangat perhatian. Hingga kadang Soojung berpikir bahwa Jungkook menyimpan perasaan untuknya.

Tetapi, Soojung rasa itu tidak mungkin. Karena orang seperti Jungkook tidak mungkin menyukai orang seperti dirinya, begitu yang ada di pikiran Soojung.

***

04.30 PM KST

Pintu kamar Soojung diketuk lembut oleh seseorang. Soojung yang awalnya tertidur langsung terbangun. Soojung memang tipikal orang yang mudah terbangun ketika mendengar suara saat tidur.

"Buka saja Jung, pintunya tidak dikunci," ucap Soojung dengan suara serak.

Ah, apa Jungkook sudah pulang sekolah? Cepat juga perjalanan kemari, apa aku terlalu lama tertidur? Rasanya tubuhku semakin sakit.

What IfTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang