10. Eighteen

99 14 2
                                    

"I have loved you
since we were 18."

.
.
.

04.00 PM KST

Seorang pemuda menatap ke luar jendela besar di ruangannya yang menampakkan pemandangan langit Seoul yang sedikit mendung. Agak aneh, tadi pagi cuaca cukup cerah walaupun angin sempat berhembus kencang.

Tanpa disadari oleh sang pemuda, pikirannya melayang ke ruang makan apartemen gadis kesayangannya beberapa hari yang lalu. Menghela napas pelan, dia menyadari bahwa dirinya melakukan kesalahan pada hari itu.

Ah, seharusnya dia tidak langsung pergi dan mendengarkan penjelasan Soojung. Bahkan beberapa hari belakangan Jungkook tidak membalas pesan ataupun menjawab telepon Soojung.

Tentu saja Jungkook merasa bersalah. Soojung pasti sedang menangis menyesali kenapa dia tidak menolak ciuman Taehyung malam itu.

Seharusnya tidak seperti ini.

Empat kata tersebut terus terlintas di pikirannya tanpa henti. Jungkook seharusnya sadar bahwa tidak seharusnya dia merasa kesal pada Soojung. Karena bagi Soojung, Jungkook hanyalah seorang teman dekat.

Ya, teman yang sangat dekat.

"Sekretaris Lee, apakah nanti malam aku ada jadwal?" tanya Jungkook setelah panggilannya diangkat.

"Tidak, pak. Malam ini anda tidak ada jadwal apapun."

"Bagus. Aku pulang sendiri nanti. Tolong beritahu sopir pribadiku."

"Baik, pak."

Pikir Jungkook, mungkin sebotol minuman beralkohol mampu menghilangkan rasa bersalahnya. Setelah rasa bersalahnya hilang dia pasti bisa bertemu Soojung dengan leluasa.

"Ide pintar, Jeon. Sangat pintar," ucap Jungkook pada dirinya sendiri.

***

09.00 PM KST

Taehyung menatap gelas kosong yang tadinya berisi whiskey, menghela napasnya perlahan. Tatapannya beralih pada botol Jack Daniels yang tinggal setengah isinya. Padahal Taehyung baru berada di bar sekitar 30 menit.

"Sebotol Jack Daniels, please," pesan seorang pria.

Taehyung menoleh ke arah sumber suara. Terdengar familiar pasalnya.

Benar. Itu Jeon Jungkook, sahabatnya sewaktu SMA.

"Oi, Jeon," panggil Taehyung. "Duduk saja denganku," lanjut Taehyung sembari menunjuk kursi kosong di hadapannya.

Jungkook tersenyum masam. Kim Taehyung adalah penyebab dirinya berada di bar saat ini malah mengajaknya minum bersama? Tidak masuk akal.

Namun apa boleh buat? Jungkook akhirnya memutuskan untuk berjalan menuju ke meja Taehyung lalu duduk di kursi di hadapan Taehyung.

"Kenapa kau di sini?" tanya Jungkook.

Taehyung tertawa. "Kurasa dengan alasan yang sama denganmu?"

What IfTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang