2. Pertemuan dan Sebuket Bunga

170 18 1
                                    

"I'll keep one blank page,
in case you come back."

.
.
.

September 2020

06.45 PM KST

Soojung mengalihkan pandangannya dari langit ke arah caramel macchiato di hadapannya. Memang kopi adalah hal terbaik ketika suasana hatimu sedang buruk.

Pikirannya menerawang jauh ke hari itu. Seminggu setelah Taehyung mengatakan dengan jelas bahwa dia tidak ingin melihat Soojung lagi. Satu hari setelah Jungkook memberitahu Soojung bahwa Taehyung akan pergi kuliah di Paris, Prancis karena mendapatkan beasiswa.

Ah, lagi-lagi Prancis.

Hari Kamis. Hari dimana Taehyung benar-benar meninggalkan Seoul dan sejuta kenangannya. Bukannya Soojung ingin terus mengingatnya, hanya saja ada bagian dari dirinya yang tidak ingin melupakan Taehyung.

***

Jungkook menatap pria di depannya ini dengan kesal. Bagaimana tidak? Setelah bertahun-tahun menghilang, dia tiba-tiba muncul tanpa pemberitahuan. Enam tahun bukan waktu yang singkat.

"Kenapa kau kembali kemari?" tanya Jungkook berusaha untuk tampak biasa.

Bagaimana pun Taehyung juga adalah salah satu teman baiknya saat SMA.

"Aku sedang ada project di Korea, hanya sekitar tiga bulan ke depan," jawab Taehyung santai.

Jungkook mengangguk.

"Bagaimana kabar—ekhem, Soojung?"

Jungkook mendengus pelan. "Dia baik."

Taehyung lega. Ternyata gadis yang dia tinggalkan baik-baik saja.

Jungkook membuka ponselnya dan mengirim pesan kepada Soojung, bahwa dia tidak perlu menunggunya dan langsung pulang saja.

Jungkook takut. Takut Soojung terluka lagi dan takut bahwa kesempatan serta usahanya selama ini hancur sia-sia.

"Aku kembali ke kasir dulu, karyawanku sedang istirahat," ucap Jungkook sembari berdiri dan dibalas oleh anggukan Taehyung.

Sementara itu, Soojung menuruni tangga dengan tenang sembari memperhatikan kasir.

Apa Jungkook sangat sibuk?

Rupanya Jungkook sedang berada di meja kasir, tetapi sepertinya dia tidak terlalu sibuk. Soojung mengurungkan niatnya untuk menghampiri dan mnegajak Jungkook mengobrol, lagipula Soojung harus menyiapkan bunga yang akan diambil oleh para pemborong besok pagi.

Soojung memilih untuk melambaikan tangannya pada Jungkook dan Jungkook pun membalas lambaian tangan Soojung sembari tersenyum. Jujur saja, senyum Jungkook membuat hati Soojung menghangat.

Namun, sesaat sebelum Soojung berhasil meraih gagang pintu, dia mendengar suara baritone yang familiar memanggil namanya.

"Soojungie?"

Soojung menoleh dengan cepat. Berusaha menepis pikirannya bahwa itu adalah suara seseorang yang sangat dia kenal di masa lalu. Betapa terkejutnya Soojung ketika mendapati seorang pria yang sudah lama tidak dia lihat, muncul di hadapannya. Namun Soojung berhasil menguasai dirinya dengan cepat.

What IfTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang