Aku adalah Kim Dahyun. Gadis cupu nan beruntung yang bertemu dengan masa depanku di sekolah baru. Dia adalah pria yang misterius. Masa lalunya begitu kelam. Namun dia mampu memberikan warna yang indah di dalam hidupku. Kim Hanbin, aku cinta padamu.
...
Pagi yang cerah. Mereka berdua berada di satu ruang makan kecil rumah baru mereka. Hening...Masing - masing saling berkutik dengan kegiatannya. Tangan kekar itu membolak - balikkan koran yang ia baca, sesekali mengamati tingkah anaknya yang berbeda dari biasanya.
Dahyun menatap malas sarapan yang sudah terhidang rapi di hadapannya. Sesekali sumpitnya hanya bermain - main dengan piring datar yang menjadi alasnya.
Pikiran tentang sunbae tampan yang kemarin menggendongnya membuat selera makannya sama sekali tak ada.
Bagaimana tidak, di hari pertamanya ia sudah harus berhadapan dengan mahluk aneh sepertinya, Dahyun bukanlah orang yang suka lari dari tanggung jawab. Dan Ia akan tetap menemuinya hari ini, tapi hatinya seakan menjerit - jerit untuk menjauhinya.
Ia tak sadar ketika seorang pria yang merupakan ayahnya telah enggan dengan korannya dan berganti memandang bingung kepada putri semata wayangnya.
" Ehem.."
Deheman keras ayahnya menyadarkan dirinya menuju dunia nyata.
" Appa...?"
" Dahyun - ah ada yang bermasalah dengan makananmu?"
" Anieyo appa.."
" Bagaimana rasanya?"
" E-enak.. seperti biasanya appa"
Ayahnya terkekeh pelan pasalnya ia tahu jika anaknya itu sama sekali belum menyentuh makanannya.
" Kau bahkan belum memakannya sama sekali Dahyun-ah"
" A-aromanya sedap..." Dahyun tersenyum canggung.
" Bagaimana dengan hari pertamamu kemarin?"
' Klatakk'
Pegangan pada sumpitnya terlepas hingga menjatuhkannya keatas lantai menimbulkan suara brisik.
" Wae? Sepertinya sesuatu ada yang tidak beres"
" Ahh Anieyo appa, semua berjalan begitu menyenangkan. Aku bahkan dengan cepat mendapat teman baru kemarin"
Dahyun berbohong agar ayahnya tidak khawatir kepadanya. Dan tentu saja ia berharap agar kebohongannya akan berhasil.
" Arasseo.." Ia melirik pada jam tangannya dan kembali menatap anaknya.
" Sebaiknya Cepat selesaikan sarapanmu, nanti kau bisa terlambat"
" Nee appa "
" Ahh dan jangan lupakan bekalmu yang sudah appa siapkan"
Dahyun mengangguk dan mulai melahap cepat nasi goreng kimchi buatan ayahnya sambil mencoba menjauhkan pikiran tentang sunbaenya yang menyebalkan itu.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ia kini berjalan lesu menuju kelasnya, masih dengan seragam barunya. Tatapan setiap siswa rasanya seperti mencekiknya begitu saja. Apa sih yang salah dengannya?
