Maze : 4th.

8.1K 1.3K 247
                                    

Ada yang menunggu?

***
Mereka kembali melanjutkan perjalanan ketika merasa sudah lumayan kenyang sehabis makan dan Soobin juga rada mendingan walaupun sekarang seperti tidak begitu.

Soobin cuma bisa terdiam sambil menatap kosong jalanan di depannya, entah kenapa rasanya dia sudah malas sekali untuk melanjutkan misi atau permainan gila ini.

"Hei, gak baik ngelamun disini, lagipula kamu mikirin apa sih, masih kepikiran?" tanya Yeonjun sambil menoleh kearah Soobin yang berjalan di depannya, padahal pacarnya itu harus fokus menatap arah kanan mereka.

Tapi tetap saja Soobinnya malah seperti orang kebingungan untuk saat ini, entah kenapa ucapan mantan-mantannya itu membuat dia menjadi tertekan sekarang.

Yeonjun merasa kalau pacarnya itu tidak menjawab pertanyaannya membuat dia langsung memegang bahu pacarnya itu.

"Ah iya, kenapa kak?" bukannya menjawab Soobin malah balik bertanya kepada Yeonjun, Yeonjun jadi bingung pacarnya itu kenapa sih? Perasaan tadi masih bisa senyum-senyum sekarang dia jadi seperti orang kebingungan.

"Kamu kenapa?" tanya Yeonjun membuat Soobin langsung menggelengkan kepalanya dan fokus menatap arah sebelah kanannya, dia gak mau pacarnya tau kalau dia sedang kepikiran sama ucapan mantannya itu, dia hanya bingung mereka tau darimana aib Soobin?

Yeonjun cuma diam lalu fokus menatap arah belakang mereka, dia tidak mau bertanya lagi, biarkan saja pacarnya itu menenangkan diri dulu.

Soobin segera menampar pipinya sendiri ketika merasa dirinya akan mau menangis lagi.

Seketika mereka semua berhenti berjalan dan malah menoleh kearah Soobin semua, karena suara tamparannya sangat keras sekali, pipi Soobin saja sampai terlihat sangat memerah sekarang.

"Kamu ngapain, sayang? Pipimu baik-baik saja?" tanya Yeonjun sambil membalikan badan Soobin agar menoleh kearahnya.

Soobin cuma tersenyum saat Yeonjun sedang memeriksa pipinya yang barusan saja ditampar oleh dirinya sendiri.

"Aku cuma mengantuk, makanya aku tadi nampar pipi aku sendiri, sekarang lanjut jalan aja, ayo, aku gapapa," jawab Soobin langsung, dia gak mau pacarnya itu melihat sisi lemahnya lagi, dia gak mau, dia harus jadi Soobin yang kuat disini.

Anak-anak yang lain cuma melanjutkan jalan mereka walaupun rada aneh aja dengan tingkah Soobin.

"Kamu bohong, Soobin."

Soobin hanya tersenyum ketika mendengar ucapan pacarnya itu yang sedang berjalan di belakangnya.

Pacarnya selalu tau kalau Soobin sedang berbohong sekarang, tapi Soobin harus segera membahas hal yang lain.

Menanyai anak yang baru bergabung dengan teamnya mungkin?

"Chenle, kamu dengan siapa aja di teammu, ah maksudnya ada orang yang kamu kenal gitu di teammu?" tanya Soobin agar pacarnya itu tidak membahas apa yang sedang dipikirkan oleh Soobin sekarang.

Chenle yang sedang berada di depan Soobinpun cuma terdiam.

"Aku sama pacarku satu team, tapi entah kenapa dia juga hilang saat kami sedang berlari tadi," jawab Chenle sambil tersenyum membuat Soobin cuma menepuk-nepuk bahu Chenle dengan pelan.

Yang lain cuma bisa diam, mereka mau mendengarkan saja, lagipula mereka sedang fokus sama bagian mereka masing-masing.

Cukup mengherankan aja disini kok tenang sekali, biasanya mereka bakalan ketemu sama mayat yang digantung atau boneka yang sudah diberi darah.

"Tenang aja, kalian pasti bakalan ketemu, kamu berdoa aja semoga kita bisa bertemu sama pacarmu lalu kita bisa keluar dari sini sama-sama," ucap Soobin menyemangati Chenle yang berjalan di depannya itu.

Maze -yeonbin✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang