Maze : 15th.

7K 1.2K 151
                                        

Soobin tidak mengerti kata ayo pergi itu untuk kemana, karena yang jelas saat ini pacarnya sedang mengajaknya berjalan kearah Doyoon yang sedang diikat itu.

"Aku gak tau kenapa kakak masih aja mau nolongin dia, tingkahnya aja bejat banget padahal," ucap Soobin sambil bersandar di pohon yang ada di depannya itu.

Mereka sedang bersembunyi di balik pohon ini.

"Kamu tau Soobin, kejahatan gak harus dibalas dengan kejahatan juga," jawab Yeonjun sambil memegang tangan pacarnya yang dari tadi tidak mau menoleh kearahnya itu.

Soobin seperti itu semenjak dia bilang ayo selamatkan dia.

Dia itu Doyoon, yang mau bunuh Soobin dan kebetulan juga mantannya pacar dia.

Soobin yang mendengar jawaban dari pacarnya itu cuma bisa menghea nafas kasar lalu menoleh kearah Yeonjun yang tersenyum kearahnya.

"Tapi bagaimana jika dia cuma menjebak kita buat menolong dia?" tanya Soobin yang takut jika ternyata disana ada banyak orang.

"Lalu ternyata disana ada banyak orang yang akan membunuh kita, aku gak mau mati disini, kak," lanjut Soobin membuat Yeonjun tersenyum.

Pacarnya ini kembali lagi dengan sifat penakutnya itu, dia lebih suka Soobin yang seperti ini sih daripada dia menjadi pemberani itu, sedikit mengerikan baginya.

Bagaimana tidak mengerikan, Soobin saja sehabis membunuh orang langsung tersenyum.

Bukankah itu aneh sekali.

"Kamu percaya sama kakak, kalau beneran kita dijebak, sebisa mungkin kamu harus bisa bebas, ok?" jawab Yeonjun membuat Soobin menatap tajam pacarnya itu.

"Lalu kakak bagaimana?"

"Ah, aku akan mencoba juga, intinya kamu harus bisa bebas dari sini sayang," jawab Yeonjun sambil tersenyum manis kearah Soobin membuat Soobin dengan segera langsung menampar pacarnya itu.

"Jangan bicara yang aneh, kakak aneh tau! Selalu berkata seperti itu, kakak mau mati disini? Jangan pernah bicara seperti itu lagi," ucap Soobin sambil menangis tangannya masih berada di pipi pacarnya itu.

Yeonjun merasakan pipinya yang terasa sangat nyeri, tamparan pacarnya gak main-main ternyata.

"Maaf, kakak gak akan bicara seperti itu lagi, ok? Kakak sayang kamu," ujar Yeonjun sambil mengelus tangan pacarnya yang masih berada di pipinya itu.

Setelah menunggu Soobin berhenti menangis mereka akhirnya kembali berjalan mendekat walaupun sebenarnya Soobin masih ogah.

Buat apa nolongin mantan sialan kayak Doyoon? Dia bahkan menyuruh anak-anak sekolahnya untuk membunuhnya.

Walaupun gak berhasil sih, karena Soobin sangat dijaga oleh pacarnya itu.

"Kamu berpikir gak sih kalau dia bisa saja ikut dijebak juga sama ayahnya sendiri?" tanya Yeonjun sambil berjalan dengan berhati-hati kearah kumpulan orang-orang itu.

Soobin menoleh kearah pacarnya sambil ikut berjalan berhati-hati itu.

"Entah, tapi kalau beneran dia dijebak sama ayahnya sendiri, berarti ayahnya beneran sangat bejat sekali karena mengorbakan anaknya sendiri buat ikut acara seperti ini," jawab Soobin sambil menatap kearah kanan dan kirinya mencoba untuk tidak kaget ketika melihat mayat yang tergantung diatasnya itu.

Apalagi jika ada yang jatuh dan mayatnya mengantung di hadapannya, Soobin mau teriak tapi dia ingat jika mereka ini sedang bersembunyi.

"Lalu kamu pernah berpikir tidak jika sebenarnya ayahnya itu juga gak tau bagaimana bisa keluar dari hutan labirin ini?" tanya Yeonjun lagi membuat otak Soobin semakin berpikir, mengapa pacarnya itu menyuruh dia berpikir sih, dia itu lapar tau mana bisa disuruh berpikir.

Maze -yeonbin✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang