さん

1.2K 173 3
                                    

❝ kita tidak akan tahu
kapan dunia ini
berakhir, tidak
ada yang abadi. ❞

Kulkas Hanabi sangatlah kosong hari ini, begitu juga dengan lemari yang biasa ia gunakan untuk menyimpan makanan kaleng maupun sereal

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kulkas Hanabi sangatlah kosong hari ini, begitu juga dengan lemari yang biasa ia gunakan untuk menyimpan makanan kaleng maupun sereal. Mungkin memang seharusnya ia belanja bulanan hari ini, kebetulan ia harus mengirimkan naskahnya kepada penerbit yang biasa menerbitkan bukunya.

Hanabi menyambar jaket kulit hitamnya serta kunci motor Kawasaki Ninja hitam miliknya. Hanabi menggunakan helm hitam andalannya barulah ia berangkat meninggalkan rumahnya.

Ia berhenti di sebuah kantor, dibawanya sebuah amplop berisi naskah miliknya yang sudah diprint rapi ke kotak pos yang tersedia didepan gedung. Setelah itu barulah ia pergi menuju minimarket terdekat.

Hanabi memarkirkan motornya di tempat parkir kemudian meletakkan helmnya tepat diatas motornya. Tidak ada kemungkinan helmnya akan dicuri karena minimarket itu mempunyai cctv yang tepat mengarah ke parkiran, bahkan cctv itu aktif saat mati lampu. Namun untuk berjaga-jaga, Hanabi mengunci helmnya itu pada motornya.

Dimasukinya bangunan full ac itu, karena Hanabi menggunakan jaket ia jadi merasa tidak terlalu dingin. Hanya ada seorang lelaki dengan masker disana, menjaga kasir toko tersebut. Lelaki itu bermain dengan ponselnya tanpa menghiraukan Hanabi yang masuk dan mulai berbelanja.

Sang gadis hanya membeli beberapa mie instan dan beberapa keperluan wanita, ia ingin berhemat. Bukan karena uangnya sisa sedikit, namun Hanabi terlalu malas mengambil uang hasil penjualan buku best seller miliknya pada rekening bank.

Lelaki kasir itu langsung berhenti bermain dengan ponselnya kemudian mulai melayani Hanabi ketika dirinya sudah membawa semua barangnya ke kasir. Suasananya hening, tidak ada dari mereka yang tertarik untuk berbicara. Itu hal wajar, lagipula mereka belum pernah bertemu sebelumnya.

"Apakah kau punya tas sendiri?" tanya sang lelaki.

Hanabi terbangun dari lamunannya, kemudian dikeluarkannya tote bag dengan motif bunga higanbana kesukaannya. Sang lelaki menerima tas itu kemudian memasukan semua barang belanjaan Hanabi.

Setelah semuanya beres, Hanabi membayar barang belanjaannya dan pergi meninggalkan bangunan tersebut.

Sang gadis meraih sakunya untuk mencari kunci motor, Hanabi menjadi panik, kunci motornya hilang.

"Nona! Kau meninggalkan kuncimu!" Lelaki kasir itu mendatangi Hanabi kemudian memberikan kuncinya kepada Hanabi.

Hanabi mengambil kunci yang ada di tangan sang lelaki. "A-ano, arigatou ...," Hanabi membaca nama yang terjahit di baju sang lelaki " ... Hayabusa-san."

Nama sang lelaki membuat Hanabi sedikit terkejut.

Hayabusa membuka maskernya dan menatap Hanabi dengan tatapan dingin. "Ha'i."

Ia menatap mata Hanabi dengan cukup lama, sebelum Hanabi tenggelam di dalam tatapan sang lelaki, ia memasang helmnya kemudian pergi dari bangunan itu. Pertanyaan langsung memenuhi benak Hanabi.

Bukankah itu doi Kagura? Bukankah dia seagensi dengannya? Kenapa dia bekerja di minimarket ini?

🌷。

Higanbana┊HayaHana ✔︎Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang