じゅう

831 126 4
                                    

❝ aku hanya ingin menjadi
diriku sendiri, aku tidak
bisa menjadi orang lain. ❞

Seorang gadis elf dengan rambut putih bersih memeluk bantal berbentuk bulan kesukaannya sambil mengemil pocky rasa stroberi, walaupun poni gadis tersebut menutupi wajahnya ia tidak peduli

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seorang gadis elf dengan rambut putih bersih memeluk bantal berbentuk bulan kesukaannya sambil mengemil pocky rasa stroberi, walaupun poni gadis tersebut menutupi wajahnya ia tidak peduli. Ia terlalu sibuk mendengarkan cerita temannya.

"Tunggu sebentar, jadi wanita yang bernama Pharsa ini tahu kalau kau memiliki kemampuan itu? Bagaimana? Bukankah hanya bangsa elf yang bisa membaca aura seseorang?" Miya berkomentar disela-sela ocehan Hanabi.

Hanabi berpikir, perkataan Miya ada benarnya juga. Miya sudah mengetahui berkat yang dimiliki Hanabi sejak mereka pertama bertemu, sudah terbaca lewat aura miliknya. Dia ingat dengan jelas perkataan Miya, auranya itu sangat mirip dengan bunga higanbana yang mematikan, kuat, dan cantik di saat yang bersamaan.

"Benarkah hanya elf yang bisa membaca aura seseorang?" Hanabi balik bertanya.

Miya menyisipkan poninya ke belakang. "Tidak juga, jika orang itu mempelajari sihir mungkin bisa. Kalau elf itu adalah berkat yang diberikan sejak kami lahir sehingga kami bisa tahu kalau itu adalah orang jahat atau baik."

Sang gadis bersurai hitam kembali berpikir. "Jadi, Madame Pharsa mempelajari sihir?"

"Tergantung apa alasannya. Biasanya orang yang mempelajari sihir itu harus punya alasan yang kuat mengapa ia ingin mempelajarinya."

Hanabi mengingat-ingat. "Pharsa menjadi buta sejak kehilangan suaminya, namun Verri, burungnyalah yang menjadi mata baginya sekarang."

Sang gadis elf menghabiskan pocky-nya kemudian berjalan ke sebuah rak buku. Diambilnya satu buku yang sampulnya berdebu, sudah jelas kalau buku itu sudah lama tidak terawat dan ada lambang bulan diatasnya.

Miya mencari-cari halaman kemudian menunjukkannya kepada Hanabi. "Ini adalah buku peninggalan bangsa elf bulan kuno, kudapati buku ini adalah sebuah jurnal dari seorang ratu di zaman dulu dan ratu ini mempelajari tentang sihir yang ada didunia."

Hanabi menerima buku itu dengan hati-hati kemudian ia baca halaman yang Miya tunjukan kepadanya dengan seksama. "Mungkinkah Pharsa mengorbankan penglihatan normalnya untuk mendapatkan penglihatan supranatural? Dan Verri bertindak sebagai mata normalnya."

Miya berbaring dengan malas dikasurnya. "Bukan kemungkinan lagi, Lunox contohnya. Kau tahu dia kan? Teman satu unitnya Kagura."

Sang gadis bersurai hitam itu mengangguk-angguk mengerti, dibukanya halaman selanjutnya dari buku tersebut. Halaman selanjutnya tersebut membahas tentang ilmu nekromasi.

Hanabi membacanya dengan seksama, tumbuhlah niat untuk mempelajari ilmu nekromasi dari dalam diri Hanabi. Bukan karena ingin pamer, namun kalau bisa ia ingin menghidupkan lagi Kagura.

"Bagaimana dengan ini, Miya? Bisakah aku menghidupkan kembali Kagura dengan ini?" Hanabi menunjuk halaman yang ia maksud.

Mata Miya langsung membulat melihatnya. "Sebaiknya kau jauhi ilmu gelap semacam ini, memang efektif untuk menghidupkan yang sudah tiada namun hal yang harus dikorbankan adalah kebaikan dalam dirimu walaupun kau berniat baik."

Dapat dilihat dengan jelas kalau Hanabi kecewa. Kemudian, gadis bersurai hitam itu kembali membuka halaman selanjutnya, halaman itu membahas tentang kemampuan melihat benang merah. Dengan cepat Hanabi segera membacanya.

"Jika tidak ada benang merah di jari kelingking seseorang artinya orang itu memutuskan untuk mati atau bisa disebut bunuh diri," Hanabi membaca sebuah paragraf, "Jika benang merah itu terputus atau tidak tersambung ke manapun, artinya orang belum menemukan pasangan hidupnya ataupun belum ingin mempunyai pasangan."

Miya yang mendengarnya langsung menyimak yang dibaca oleh Hanabi.

"Jika benang merah terputus dan menghitam artinya orang itu tidak akan lama ada di dunia dan jika benang merah seseorang tersambung ke benang merah orang lainnya artinya mereka ditakdirkan bersama," akhir Hanabi.

Entah kenapa rasa yang menusuk langsung menyerang hati Hanabi. Perkataan Pharsa benar, Kagura bunuh diri. Namun karena apa? Sudah jelas Kagura merencanakan hal ini sejak lama.

🌷。

(n.) Nampaknya cerita higanbana kali ini akan lebih panjang daripada yang kuharapkan.

Higanbana┊HayaHana ✔︎Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang