973 152 0
                                    

❝ panggil saja aku dungu,
walaupun kau menyakitiku
tetap saja aku akan
menemanimu. ❞

Hujan mengguyur kota di sore itu, membuat suasana menjadi dingin serta basah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hujan mengguyur kota di sore itu, membuat suasana menjadi dingin serta basah. Nampaknya awan mengerti perasaan Hanabi saat ini, sang gadis hanya berdiri disebelah makan sahabatnya sambil merenungkan waktu-waktu indah bersamanya.

Hanabi belum siap dengan saat-saat ini. Sebenarnya, ia belum siap untuk kehilangan lagi. Kagura masih sangat muda, ia tidak pantas berakhir begini.

"Kagura, terimakasih telah menemaniku selama ini. Aku akan berusaha untuk menggapai semua mimpimu yang belum sempat engkau capai," bisik Hanabi. Perkataan itu hanya untuk Kagura, walaupun ia sudah tiada, Hanabi yakin Kagura mendengarnya.

Hanabi meletakkan setangkai bunga higanbana yang daritadi ia pegang tepat pada makam Kagura kemudian barulah Hanabi pergi meninggalkan makan itu. Air matanya mengalir, tapi Hanabi berusaha menjadi kuat.

Sang gadis masuk ke dalam mobil polisi, Saber ada disana tepat di tempat sopir dengan air muka yang turut berduka cita dengan Hanabi.

"Relakan saja dia, mungkin inilah yang terbaik. Kami akan berusaha untuk memecahkan kasusnya," ujar Saber sambil berusaha menghibur Hanabi.

Hanabi menghapus air matanya. "Terima kasih sudah mau mengantarkanku ke pemakamannya."

Saber mengangguk. "Ini bukanlah tugasku sebagai polisi namun ini adalah kemauanku pribadi, jadi aku juga akan mengantarkanmu pulang."

"Sekali lagi, terima kasih, pak."

"Oh, ya, ada satu hal lagi ...," Saber mengambil sebuah buku catatan kemudian memberikannya kepada Hanabi "... Itu adalah lagu yang ditulis oleh Kagura, belum selesai namun nampaknya ia ingin kau menyelesaikannya."

Sang gadis mengambil buku cacatan itu, kemudian dibacanya sekilas. Ia ragu. Hanabi memang bisa menulis namun ia tidak tahu bagaimana cara membuat nada. Ia juga takut mengecewakan Kagura karena tidak bisa menyelesaikan lagu Kagura.

Hanabi mengambil napas kemudian membuangnya bersama dengan pikiran-pikiran negatif yang ada di kepalanya. Ini semua untukmu, Kagura.

🌷。

Higanbana┊HayaHana ✔︎Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang