Aku bingung saat melihatmu hati ku mendadak tak karuan, apa aku sedang jatuh cinta?
***
Raja menatap ku heran saat aku tersenyum sendiri. Aku tak mempedulikan Raja aku masih ingin membayangkan senyuman pangeran ku eh boleh tidak aku manggil dia pangeran ku?"Kamu lagi jatuh cinta ya?" Aku menoleh saat Raja bertanya.
Aku mengeleng. "Sok tau kamu, kayak dukun," ledek ku lalu berjalan mendahuluinya.
"Keliatan dari wajah kamu," sahutnya sambil menyusul langkah kaki aku.
Aku membalikan badanku lalu sedikit berjingjit untuk membisikan sesuatu di telinganya. "Kalau iya kenapa?" tantangku.
Raja mulai berjalan medekat ke arah ku. Mengikis jarak antara aku dan dia. Aku sontak mudur, tapi Raja tetap berjalan mendekatiku sampai tubuhku tertubruk tembok. Aku panik saat ia makin mendekatkan wajahnya. Sangat dekat sampai aku bisa merasakan hembusan napasnya. Aku langsung refleks memejamkan mata.
1...
2...
3...
Aku membuka mata saat tak merasakan sesuatu menempel di bibirku. Aku menahan nafas saat mengetahui jarak ku dan Raja masih sangat dekat.
"Aku nggak suka," tandasnya lalu berjalan mendahuluiku ke parkiran.
Aku terdiam. Syok. Dan otakku masih berusaha mencerna perkataanya nggak suka aku jatuh cinta? Kenapa?
"Masih betah di sekolah?" teriaknya.
Di perjalanan aku atau pun Raja sama sekali tidak membuka suara. Raja yang terlalu fokus untuk menyetir sedangkan aku masih sibuk mengatur debaran di jantungku. Aku kaget karena selama ini kita selalu menjaga jarak aman, tidak sedekat tadi.
"Ini," kata ku sambil memberikan helmnya.
"Ra." Aku berhenti membuka pagar lalu menatap Raja. "Besok aku ada lomba, jadi kamu minta anterin mama kamu aja ya? Nanti kalo sempat pulang lomba aku bakalan jemput kamu kok."
Aku mengangguk masih terlalu canggung untuk mengeluarkan suara. Aku langsung masuk begitu saja tanpa menunggu motor Raja melesat sampai menghilang di ujung jalan seperti yang ku lakukan biasanya.
"Loh mama udah pulang?" tanyaku saat melihat mama duduk si sofa dengan laptopnya
Mama mendongak lalu mengangguk. "Kamu mandi dulu terus makan."
Lalu mama berjalan ke arah dapur untuk menyiapkan makanan untuk ku.
Oh ya biar ku beritahu sedikit tentang perempuan yang saat ini sedang menyiapkan makanan untuku. Ariana Adipura namanya, ia sosok pahlawan tanpa jubah bagiku. Dia tidak hanya sebagai ibu rumah tangga, tapi merangkap pula menjadi kepala rumah tangga menggantikan ayahku yang sudah meninggal 8 tahun lalu. Saat ini ia menggantikan posisi ayah ku sebagai CEO perusahaan Adipura sudah kebayangkan betapa sibuknya mama ku walau begitu ia tak pernah lupa untuk memberi waktunya untukku, ya walau dengan hanya ngobrol santai atau jalan-jalan ke mall tapi itu lebih dari cukup bagiku.
"Ra, mama suruh kamu mandi loh bukan bengong di tangga kaya gitu," oceh mama. Aku hanya nyengir. Mama menggeleng.
Setelah mandi dan ganti baju aku segera turun untuk makan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Double R {Terbit✓}
Teen FictionRank 12 in cinta monyet(2020/03) Rank 2 in ttm (2020/04) Rank 5 in permasalahan (2020/04) Rank 1 in persahabatan (2020/04) Rain ingin hidup seperti teman temannya yang lain, bebas menentukan pilihan seperti kupu-kupu yang bisa mengepakkan sayapn...