Kata orang yang berlebihan itu tidak baik tapi, bagiku tidak ada satu hal yang baik jika berlebihan dilakukan, contohnya bersamamu
☆☆☆
Kring!
Bel tanda istirahat ke 2 sudah berbunyi.
"Oke, kita lanjutkan nanti." Ibu Ani menatap Budi. "Budi kumpulkan tugasmu!"
"Kumpulkan tugasmu, Ibu tunggu!" tegas bu Ani saat Budi hanya bergeming.
"Iya Bu," sahut Budi acuh tak acuh.
"Yaudah, selamat istirahat. Susah emang ngajarin otak udang," dumel bu Ani seraya keluar dari kelas.
"Terus gimana tuh?" sosor Shifa.
Aku mengerutkan kening. "Apanya yang gimana?"
"Itu loh si Raja, dia bener-bener tinggalin mobilnya?"
Aku mengangguk.
"Astaga terus dia naik ojek?"
"Iya."
Shifa terdiam sambil menatap langit-langit kelas. Aku yang penasaran mengikut arah pandangannya.
"Ada apa sih?" tanyaku saat tak berhasil menemukan apapun di langit-langit atas.
Shifa menatap ku lalu berkata, "Aku jadi mikir Raja itu cemburu sama Gabriel."
Aku hanya tertawa mendengar tebakan ngaur Shifa.
"Kenapa sih? Bisa jadikan? Gini nih, kalo Raja enggak ada rasa sama kamu, seharusnya dia nggak lebay dong saat kamu dekat dengan cwo lain."
"Kamu ngaco, Raja ngelakuin itu karena papa ku sebelum meninggal minta Raja untuk lindungiku, jadi dia mungkin ngerasa betanggung jawab atas ku," jelas ku.
"Iya sih, tapi kamu inget nggak dia pernah bilang gini 'ada kok cwe yang aku sukain, dia onn ipa tapi masuk ipa' inget? Kurasa-" pltak!
"Maksud kamu aku onn gitu?" kataku tak terima.
"Aduh! Padahal aku belum ngomong itu kamu loh."
"Tapi, kalimat itu tujuannya untuk ku."
Aku mendelik sebal dan Shifa hanya nyengir
"Jadi ...." Shifa mengantungkan ucapannha
"Jadi menurutmu ... Raja suka ama aku?"
***
Aku menelan saliva saat melihat somay sedap yang melambai-lambai untuk di masukan ketengorokan.
"Shif, Rin, dikit ya? Raja nggak bakalan tau ini," bujuk ku.
"Ck, enggak mau masuk atau ku tendang nih," ancam Rina.
"Ayu kita bettel," tantang ku.
"Hus, mentang-mentang jago silat, kalian malah ngadu di sini. Udah sono masuk biar masalah kelar dan aku bisa tidur tenang," lerai Shifa.
Sebelum masuk aku sempat menjulurkan lidah kerah Rina.
"Nyolot." Rina menjulurkan lidahnya ke arah ku.
"Misi." sontak semua mata memandang ku lalu mengangguk kemudia menatap Raja. Sepertinya meraka tau kenapa aku datang ke sini.
"Masuk, ya?" aku meminta izin entah kepada siapa.
Ku amati satu persatu sepertinya lagi ada belajar kelompok terlihat jelas dari duduknya. Tak sengaja netra ku menangkap Gabriel aku tersenyum, begitu pun dia.
KAMU SEDANG MEMBACA
Double R {Terbit✓}
Teen FictionRank 12 in cinta monyet(2020/03) Rank 2 in ttm (2020/04) Rank 5 in permasalahan (2020/04) Rank 1 in persahabatan (2020/04) Rain ingin hidup seperti teman temannya yang lain, bebas menentukan pilihan seperti kupu-kupu yang bisa mengepakkan sayapn...