Sakit di hati hanya bisa disembuhin dengan dua cara: pertama oleh penyebabnya kedua pergi dengan orang baru.
~Raja~Raja P.O.V
"Gimana Yo? Dapet informasi apa?" tanyaku pada Tiyo yang sedang asik menguyah makanan.
"Kalo pria dan perempuan pergi untuk makan di malam hari, itu namanya apa?"
"Udah Yo, cepat," desak ku.
Aku memang sengaja memintanya untuk menjadi stalker Rain karena jujur aku aku sangat tidak rela jika ia dekat dengan pria kecuali aku. Kemampuan Tiyo untuk melacak sesuatu sudah tak perlu diragukan lagi bahkan dia pernah berkerja sama dengan agen rahasia itu sebabnya aku memakai dia.
"Kencan,"-Tiyo meminum esnya-"mereka mau kencan nanti sore."
Ku tatap Tiyo dingin ingin memastikan ia tidak berbohong padaku. Tiyo langsung mengeluarkan handphone-nya lalu menujukan screenshot percakapan Rain dan Gabriel.
Brak!
Meja yang berada di depan ku sudah tergeletak mengenaskan membuat seisi kelas menoleh kearahku. Dadaku bergemuruh hebat dan rahangku mengeras. Arghh!
"Ja, santai." Tiyo berusaha menenangkan tapi usahnya tak berhasil emosiku makin meningkat.
Ku tendang bangku yang baru saja ku duduki. Bisa tidak nggak buatku cemburu, Rain. Aku sudah bosan merasakan sesak saat kau dekat dengan Gabriel, berhenti Rain.
Aku melangkahkan kaki ku ke rooftop sekolahan. Ku keluarkan emosi ku di sana tapi sesak di hatiku masih terasa sangat nyata. Sesulit ini kah membuat mu jatuh cinta, Ra?
Ku sandarkan tubuh ditembok. Ku tatap langit yang cerah yang sedang menertawakan pria yang kini menjadi gila hanya karena mendengar wanita yang dicintai ingin berkencan dengan pria lain.
"Ra, aku bodoh Ra."
"Kamu nggak bodoh Ja."
Aku menoleh saat mendengar suara seorang wanita. Shifa! Segara ku bediri.
"Kamu ngapain?" Ku tatap Shifa yang kini berjalan ke balkon.
"Kamu juga ngapain di sini?"
Aku terdiam lalu berjalan ke balkon. Ku perhatikan sekelompok remaja yang sedang bermain basket di bawah sana, tanganku jadikan tumpuan tubuhku.
"Nggak ada gunanya Ja kamu hancurin semua barang yang ada di sini,"-Shifa mengambil tanganku lalu menaruhnya di dadaku-"sakit di hati hanya bisa disembuhin dengan dua cara: pertama oleh penyebabnya kedua pergi dengan orang baru."
Ku tatap wajah Shifa begitupun sebaliknya.
"Kamu tau dari mana aku di sini?"
"Tadi aku habis dari toilet terus nggak sengaja dengar ucapanmu dengan Tiyo dan aku sengaja ngikutin kamu ke sini." Shifa menatapku. "Takut kamu berbuat aneh."
"Bunuh diri maksudmu?"
Shifa mengeleng. "Aku tau kamu masih waras lagipula tekad mu masih kuat buat dapati Rain."
Aku menoleh tau dari mana dia?
"Kamu harus ingat aku bukan Rain, aku Shifa. Dan ... aku pikir semua orang tau kamu ... menyukai Rain."
"Shif, apa aku egois kalo ingin Rain mencintai aku balik?"
"Nggak, Ja. Bagaimana pun juga kita manusia yang egois. Kita manusia yang ingin dicintai balik dengan pasangannya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Double R {Terbit✓}
Teen FictionRank 12 in cinta monyet(2020/03) Rank 2 in ttm (2020/04) Rank 5 in permasalahan (2020/04) Rank 1 in persahabatan (2020/04) Rain ingin hidup seperti teman temannya yang lain, bebas menentukan pilihan seperti kupu-kupu yang bisa mengepakkan sayapn...