🐰 - 21

28.8K 4.2K 151
                                    



Ketika keluar dari ruangan itu, kedua kakimu rasanya lemas semua. Jantung yang sedari tadi seperti di ajak lari maraton, sekarang berdetak seperti biasa. Pundak yang tadinya tertimpa beban pun, seakan beban tersebut kini telah hilang entah kemana.


Bebas. Lepas. Semua tanggung jawab sekarang tuntas. 4 tahun kamu kuliah dan pertanggung jawaban hari ini selesai sudah. Sidang berjalan dengan lancar.


Sejeong, jihyo, bahkan daniel langsung bergantian memberimu ucapan selamat karena sudah terlepas dari ucapan kramat,


' Kapan lulus kuliah ? '

Bakalan bangga kamu kamu jawab nantinya.


Giliran mereka bertiga yang lusa nanti yang akan melakukan sidang.


Rasanya lega, haru, bangga. Bahkan sedari tadi, sewaktu didalam kamu gugup bukan main. Banyak ketakutan dalam benakmu. Takut ini, itu, bahkan rasanya belum siap.


Tapi sosok itu berhasil membuatmu yakin dan percaya. Dia bilang,

' Gue yang kaya gini aja bisa, masa lo kaga ? Lo ga mau wisuda bareng sama gue tahun ini ? Lo ga inget dulu pernah bilang kita harus wisuda bareng ? Masuk kuliah aja bareng masa wisuda sendiri - sendiri ? '


' (Y/n), gue percaya lo pasti bisa, lo pasti mampu. Dan gue yakin lo pasti bisa lewatin semua rintangan itu. '


Dan ketika kamu ingat dengan itu, rasanya hatimu mendadak menghangat. Kedua pipimu akan bersemu memerah. Pikiranmu akan selalu mengingat dia.


Dia, sosok yang sedang berdiri disana. Melihatmu dengan senyuman nya yang lebar. Bangga akan keberhasilanmu, bangga akan dirimu yang akhirnya percaya dengan kata - katanya.


Kamu langsung berlari ketika sosoknya kini telah mendekat kerahmu berdiri. Langsung memeluk tubuh tingginya begitu erat. Bahkan tak sungkan juga, kamu menangis dalam pelukanya. Menangis bahagia.


Doyoung hanya bisa membalasa pelukanmu. Memberikan usapan lembut pada punggungmu berkali - kali.


" Selamat ya. Gue percaya kalo lo pasti bisa. "


Kamu enggan membalas ucapanya. Terlalu nyaman dengan posisinya, enggan untuk melepaskan.


Cowok ini, yang masih tetep bawel dan cerewet. Yang dari kemarin selalu nemenin kamu, bantuin kamu, bahkan di saat - saat terberat kamu pun, dia selalu ada.


Setelah badai itu datang, dan berhasil membuatmu tumbang. Doyoung hadir memberikan semangat. Membantumu agar bangkit lagi, melewati hari - hari seperti biasa.


Sejenak pernah terpikir, tanpa dia kamu bisa jadi apa. Selama ini di balik sikap dia yang cerewet nya minta ampun, doyoung orang yang perhatian.


" Udah jangan nangis lagi. "


" Makasih banyak doy " ucapmu sambil melepaskan pelukannya.


" Bilang makasihnya jangan sambil nangis. Lo jelek soalnya. Itu ingus lo keluar kaya bocah. "


" Sumpah doy, jangan ajak berantem di momen bagus kaya gini. "


Doyoung malah ketawa.

" Sewot mulu dih jadi orang. "


" Lo yang bikin gue sewot melulu kelinci ! "


" Gimana ya orang gue nya sayang sama lo. Saking sayang nya ga bikin lo kesel atau sewot sehari aja rasanya ga afdol. "


" Emang minta di gaplok sih mulut lo. "


NCT Husband Series 💚 Kim Doyoung 💚Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang