Tanpa Halangan Apapun Lagi

7.5K 694 61
                                    

PENTING : Chapter ini dan dua chapter sebelumnya (chapter 7 & chapter 8) itu berkaitan dengan chapter 1, 2, dan 3. Jika di chapter 1, 2, 3 nyeritainnya lewat Jungkook side, nah kalo di chapter 7, 8, dan dichapter ini nyeritainnya lewat Jimin & Taehyung side agar kalian lebih memahami sama isi ceritanya. Nah mulai dari chapter yg akan ku publish nanti adalah kelanjutan cerita dari chapter 6, dan itu bnr2 kelanjutan dari kisah fanfict ini. Ngerti ora? Ora? Yowes baca sing alon biar sampean ngerti. wkwk.



Jika Cinta Dia
"Tanpa Halangan Apapun Lagi"

*****

"Sudah aku bilang 'kan untuk tetap diam didalam rumah, kenapa bebal sekali sih? Sekarang lihat.. kau juga yang tersiksa karna tak menuruti ucapanku, Jimin Park"

Jimin menunduk karna diomeli Taehyung. Ia masuk angin, badannya menggigil kedinginan, dan flunya bertambah parah karena ia nekad keluar rumah dikala salju sedang turun deras-derasnya. Ia hanya bisa pasrah ketika diomeli seperti ini oleh pacarnya, dan merasa menyesal karna tak menuruti ucapan laki-laki itu yang terus menerornya lewat spam chat agar terus diam di rumah dan tak kemana-mana.

"Maaf, tapi aku harus cepat-cepat menyelesaikan tugas dari dosen Oh.. jadi aku ke perpustakaan kota untuk mencari buku untuk memperdalam materi presentasiku besok nanti"

"Lalu kau anggap aku apa jika sedang kesusahan saja kau selalu melakukan apa-apa sendiri? Aku ini pacarmu, kau bisa menyuruhku 'kan?"

"Tapi--"

"Aku tak butuh alasan. Mulai sekarang biasakan... apapun itu, kau harus selalu bergantung padaku. Jika sedang kesulitan, panggilah aku dan aku pasti akan datang untuk membantumu, kapan dan dimanapun itu. Mengerti?"

Jimin mengangguk. "Ya, aku mengerti... Terima kasih Tae, dan tolong maafkan aku"

Taehyung menghela napas pelan, matanya yang tadi menyorot marah kini berubah menjadi tatapan lembut. Ia hanya tak ingin Jimin kenapa-napa, jadi ia harus memarahinya seperti tadi.

Taehyung  menarik kepala Jimin untuk membubuhkan kecupan didahi laki-laki mungil itu. "Ayo, kita ke rumah sakit sebelum flu mu bertambah parah"

Jimin mengangguk, ia rasakan Taehyung memeluk pinggangnya sambil mereka berjalan menuju rumah sakit. Hatinya hangat, dan jantungnya berdetak lebih cepat.

Kim Taehyung. Ia merasa sangat dicintai oleh laki-laki itu. Perhatian yang ia tujukan padanya tadi... ah, Jimin merasa sungguh bahagia. Akhirnya.... setelah sekian lama impiannya terwujud juga. Untuk memiliki hati dari pria itu. Hati dan tubuhnya, hanya untuknya seorang.

Jimin tak akan pernah rela melepaskan Taehyung untuk siapapun, ataupun merelakannya untuk dimiliki sepenuhnya..

bahkan oleh sahabatnya sendiri. Tentu, Jimin ingin egois jika itu menyangkut Taehyung. Tapi.. sejujurnya Jimin tak pernah membenci Jungkook.

Jeon Jungkook, tetaplah sahabatnya, adiknya, dan tak ada yang berubah dari hal itu. Jimin tak bohong jika ia menyayangi Jungkook,

tapi cintanya jauh lebih besar untuk Kim Taehyung. Melebihi apapun.

Taehyung terus membawanya melangkah cukup cepat, dan Jimin ingin protes karna hal itu, kepalanya pening, tubuhnya lemas, dingin sekali hingga tubuhnya tak berhenti menggigil, ditambah hidungnya tersumbat dan matanya perih. Ah.. apa ia minta digendong saja ya pada Taehyung? Jika dibawa berjalan seperti ini ia takut pingsan.

Bibirnya baru saja hendak berucap sebelum kekasihnya itu tak sengaja menabrak orang lain.

"Maaf! Aku--"

Jika Cinta Dia [VKOOK]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang