Taehyung menjilat permukaan bibir merasakan cairan kafein yang tertempel disana, setelah itu menyimpan gelas dalam genggaman ke atas meja. Kini fokus atensinya mengarah pada Jungkook yang masih menundukan kepala. "Kau ingin tahu jawabanku?"
Jungkook menoleh pada Taehyung, menatap hazel coklatnya dengan penuh tanya. Sebelum meggulirkan matanya ke bawah, menatap lantai dengan mata sendu. Lalu sesaat setelahnya ia tersenyum kecut dan menggelengkan kepala. "Entah" jawabnya dengan lirih.
Taehyung mengangkat sebelah alisnya, merasa bingung atas jawaban Jungkook. Namun ia memilih untuk abai lalu membuang muka, mengetuk-ngetukan sebelah kakinya ke lantai sambil matanya menyorot tajam ke depan.
Jungkook menggigit bibirnya, tanpa menjawabnya aku pun sudah tahu jawabanmu, Taehyung. Aku hanya tak ingin mendengarnya secara langsung bagaimana aku telah dibuang, karna itu akan benar-benar menyakitiku.
"Boleh aku lemparkan pertanyaan itu padamu?"
Jungkook mengangkat alisnya mendengar Taehyung berucap seperti itu, "maksudmu?"
"Apa kau mencintaiku?" tanya Taehyung dengan raut wajah serius, sorot matanya kentara sekali akan rasa ingin tahu.
Jungkook terkekeh geli mendengarnya, pertanyaan itu sungguh menyinggungnya. Merasa seolah-olah, hei... apa kau selama ini tak melihat bagaimana kerasnya aku berjuang dan bertahan untukmu? Apa kau buta sampai-sampai tak bisa melihat seberapa besarnya cintaku padamu?
"Asal kau tahu, aku mencintaimu lebih dari hidupku," jawab Jungkook dengan lantang walau suaranya bergetar. Matanya menatap Taehyung dalam, sorotnya benar-benar menyiratkan bahwa ia tengah melihat sesuatu yang sungguh luar biasa berharga. Tapi sayangnya Taehyung tak melihat semua itu.
"Mari kita buktikan" Taehyung membuka bajunya dan Jungkook mengernyitkan dahinya melihat itu.
"Kita buktikan apakah benar kau memang mencintaiku lebih dari hidupmu sendiri"
Taehyung menarik bahu Jungkook dan memiringkan kepalanya untuk menempelkan bibir tebalnya pada plum merah muda yang kini sudah ia gigit. Menarik tengkuk Jungkook untuk semakin memperdalam ciumannya bahkan kini lidahnya mempermainkan lidah Jungkook dan sesekali menghisapnya dengan penuh napsu.
Jungkook yang menerima semua ini secara tiba-tiba benar-benar terkejut. Matanya memerah karena hatinya sungguh sakit Taehyung memperlakukannya seperti ini. Tangannya mencoba mendorong dada Taehyung namun kekasihnya itu malah mencengkram kedua tangannya dan mendorongnya hingga kini ia berada dalam kungkungan Taehyung.
Jungkook memejamkan matanya dengan erat hingga alisnya menyatu saat Taehyung semakin melumat habis bibirnya. Air matanya mulai menetes saat tubuhnya diraba-raba dengan begitu hina, benar-benar melukai harga dirinya. Jungkook sungguh tak terima, dan ia mencoba memberontak namun semakin ia melakukan itu, semakin keras pula Taehyung mengunci tubuhnya. Bahkan tangannya dicengkram terlalu kuat hingga Jungkook merasa tangannya bergelenyar saat aliran darah berhenti mengalir disana.
Dagu Jungkook mulai basah akibat saliva Taehyung dan dirinya, Taehyung melumat bibirnya seakan-akan ia sedang sangat kehausan. Jungkook merasa takut saat Taehyung memaksa kakinya untuk mengangkang dan segera menjerit saat Taehyung membuka celananya. "Hentikan!"
Lutut Jungkook tak sengaja membentur perut Taehyung dengan keras akibat pemberontakan yang coba ia lakukan hingga membuat Taehyung mengaduh dan reflek memundurkan tubuhnya.
"Tolong hentikan... hik... jangan memperlakukanku seperti ini" bisik Jungkook dengan penuh rasa takut.
Jungkook menangis pilu sambil berusaha memakai celananya kembali, setelah itu segera meringkuk dan memeluk tubuhnya. Mencoba melindungi dirinya sendiri dengan cara seperti itu.
Taehyung terkekeh dalam, "omong kosong" ia segera bangkit dan berdiri. "Ini bukti jika kau mencintaiku lebih dari dirimu sendiri, huh?" tanyanya dengan nada sarkas. "Memberikan tubuhmu padaku saja kau menolak. Cih, benar-benar omong kosong"
Taehyung memungut bajunya dan memakainya kembali, ia melipatkan kedua tangannya di dada dan terus menatap jengah Jungkook yang kini sedang sibuk menghapus air matanya dan tengah mati-matian berusaha untuk berhenti menangis.
"Ini yang kau bilang mencintaiku lebih dari hidupmu?" Taehyung terkekeh merendahkan. "Diajak bersetubuh denganku saja langsung menangis terisak-isak seperti itu. Dasar cengeng, kuno, kaku, benar-benar membosankan"
Jungkook tersenyum kecut mendengar Taehyung berkata seperti itu, hatinya berdenyut perih. Dengan perlahan ia mencoba mendudukan dirinya, lalu berdiri dan melangkah ke hadapan Taehyung walau dengan tubuh gemetar. Laki-laki manis itu bertatapan dengan Taehyung selama beberapa detik sebelum akhirnya bicara dengan suara pelan. "Kau tahu, a-aku... hanya tak ingin, diperlakukan seperti Jimin... olehmu"
KAMU SEDANG MEMBACA
Jika Cinta Dia [VKOOK]
FanfictionJungkook menggigit bibirnya, terlampau sakit melihat perubahan yang sangat menonjol pada kekasihnya. Kekasihnya yang dulu selalu bertutur kata lembut padanya, selalu menatapnya penuh afeksi, selalu memperlakukannya penuh kasih sayang kini telah beru...