.
.
.
.
Wajah Jungkook memerah. Berkali-kali merutuki segala ucapan yang pria itu katakan beberapa waktu lalu. Dia menampar dirinya sendiri, mengumpati mulutnya yang begitu lancang mengucapkan hal yang begitu memalukan.
"Apa yang sudah aku katakan?" gumamnya menjambak rambutnya sendiri.
Dia kembali mengingat moment dimana dia menerima penolakan dari Hye Su. Penolakan yang membuat harga dirinya jatuh dan hancur berkeping-keping.
"Apa? Kau bicara apa? Apa aku baru saja mendengar kau baru saja menawarkan dirimu padaku? Bocah sepertimu, ingin menjadi mainanku? Apa aku mirip seperti seorang pedofil?"
Tawanya bahkan meledak menanggapi ucapan Jungkook yang terkesan mengada-ada dan terlalu berani mengingat posisinya yang bukan siapa-siapa itu.
"Kau menyukaiku Jeon? Apa kau jatuh cinta padaku? Ku harap kau tau apa konsekuensinya saat kau mulai membawa perasaan pada pekerjaanmu."
Kalimat terakhir yang sukses membuat pria itu tercekat. Dia mematung untuk sesaat dan akhirnya dia pergi dari kamar Hye Su setelah nonanya itu mengusirnya keluar.
"Aku pasti sudah gila," gumamnya lagi mengacak rambutnya frustasi.
.
.
.
Suasana nampak begitu kikuk. Jungkook yang membisu di belakang kemudi, dan Hye Su yang sibuk dengan ponsel di tangannya. Jungkook ingin sekali memulai obrolan dengannya, menjelaskan hal yang terjadi semalam. Itupun kalau nonanya itu ingat melihat bagaimana semabuk itu semalam. Apa dia harus membicarakan ini atau membiarkan begitu saja? kalau dibiarkan saja bukankah semakin ada jarak yang tidak terlihat nantinya?
"Nona... " panggilnya akhirnya mengambil keputusan sebuah yang sulit.
Hye Su nampak tak perduli. Dia masih fokus pada ponselnya.
Jungkook semakin merasa tidak enak. Dia menghentikan mobilnya di tepian jalan, Hye Su nampak tertegun supirnya itu berhenti tanpa dia perintahkan.
"Apa yang kau lakukan? Aku bisa terlambat ke acara Tuan Hanagawa."
"Maaf Nona, ada yang ingin saya bicarakan. Ini tentang_"
"Bisa kau katakan nanti saja Jeon? Aku bisa terlambat," potong Hye Su membuat kepala pria itu tertunduk.
Mobil kembali malaju memecah jalanan. Menuju perusahaan Hanagawa yang berada di pusat kota Tokyo.
Jaraknya tidak begitu jauh, tapi diluar sedang hujan dengan derasnya. Mengingat ini masih pagi, Hye Su hanya membawa perlengkapan seadanya. Menenteng tas nya dan memeluk sebuah map penting berisi beberapa berkas perencanaan. Melihat nonanya pasti akan basah saat memasuki perusahaan, Jungkook keluar begitu saja setelah melepas jas yang dipakainya.
"Maaf nona, saya lupa tidak membawa payung. Silahkan anda mendekat agar baju anda tidak basah."
Hye Su menggeleng tak percaya. Dia keluar setelah Jungkook menutup kepalanya dengan jas yang kini juga ikut membasah.
"Ini kesalahanmu. Kalau kau tak lalai, mungkin tubuhmu tidak akan basah," gumam Hye Su merapatkan tubuhnya pada Jungkook.
Debaran aneh terasa pada dada pria itu. Dia meneguk liurnya berkali-kali saat aroma Hye Su yang kuat namun lembut tercium jelas di hidungnya. Dia tak perduli dengan keadaannya kini. Dia tak perduli baju yang di pakainya kini juga basah. Dia hanya ingin nonanya itu terlindungi.
KAMU SEDANG MEMBACA
NOONA ✔
Fanfiction(Noona series ) 🔞 ✅ MATURE STORY Noona... Menceritakan tentang seorang wanita dewasa yang berkelana mencari kepuasan surgawi. harta serta jabatan yang dia miliki, tak lepas dari pergumulan gemerlapnya dunia malam. Baginya, uang mudah dicari. tapi...