The Last Change

3.2K 318 20
                                    

Sangat di sarankan untuk membaca part sebelumnya.

_


_


"JANGAN LAKUKAN ITU! TIDAK!" Senyuman Taehyung mengembang miring, keratannya semakin melonggar. Dia memejam pasrah dengan sedikit buliran air mata. Kenangan saat bersama Hye Su satu persatu muncul bagai proyektor. Senyumnya yang hangat, sifat dinginnya walau sebenarnya hatinya begitu baik. Taehyung akan membawa segala kenangan indah itu bersamanya di akhirat. Namun, sebelum keratan itu benar-benar terlepas, greep! Seseorang meraih tangan penuh darah itu sebelum benar-benar terlepas. Mata Tae terbuka, dia melihat kakaknya kini ikut menggelantung dengan kaitan tali di perutnya. Di atas sana, sang ayah mencekal kuat menahan beban sang putra pertama demi menyelamatkan sang adik.

"Hyeong..."  gumam Taehyung.

Seok Jin membisu, wajahnya merah sekali. Bukan karena ingin menangis melihat adegan penuh drama ini, tapi dia menahan segala amarahnya pada Taehyung."Jungkook-a, kau bisa naik ke atas sendiri?" tanyanya tanpa melihat Jungkook, dia masih manatap tajam adiknya.

"Iya, hyeong." Dengan susah payah dan menahan sakit luar biasa, Jungkook naik ke atas dengan tangan yang masih mengeluarkan darah segar. Dia terengah-engah, serta meringis kesakitan namun akhirnya ikut membantu menarik Seok Jin serta Taehyung yang masih di bawah.

"Kau. Kalau mau mati. Pertanggung jawabkan perbuatanmu dulu. Kita masih beruntung ibu baik-baik saja setelah mendengar pengakuan bodohmu itu. Minta maaf dulu padanya, akui semua kesalahanmu pada ayah. Jangan lari dari masalah seperti seorang bajingan."

"Hyeong, biarkan aku mati. Aku sudah lelah dengan kehidupanku! Kau bisa menjadi pewaris satu-satunya, kau akan senang setelah kepergianku_"

Seok Jin berteriak, "Dasar bodoh kau, Kim Taehyung! Kau lupa akan satu hal. Seberapa buruknya dirimu, tak akan mengubah fakta bahwa kau adalah putra kedua dari keluarga Kim, kau masih adikku. Jangan lupakan itu. Sekarang, bantu aku mengangkat tubuhmu sebelum kita berdua benar-benar jatuh  seperti dua orang idiot."

Mata Taehyung membola, ia menggigit bibir bawahnya, lantas mengangguk mantap. Dia angkat sedikit tubuhnya untuk meraih tangan Seok Jin dan berakhir dengan tarikan kuat dari atas. Saat di lihat, ternyata kedua anak buah Jin turut membantu tuan Kim, Jungkook sudah lari menghampiri Hye Su yang tidak sadarkan diri.

Melihat Taehyung sudah terlihat naik ke atas, Jungkook segera mengangkat tubuh lemas Hye Su."Saya akan membawanya ke rumah sakit." pamitnya pada nyonya Kim yang sedari tadi hanya menangis.

.

.

.

Suara apa ini? sinar apa yang kini menerpa mataku? Apa aku sudah mati? Apa aku berada di surga? Atau sebaliknya aku hanya berada di dunia fana yaitu mimpi? Bunyi ini, bunyi benda yang tidak begitu asing.

Bunyi ini...

Aku berada di mana? Sekilas ingatan mengerikan itu muncul begitu saja. Penembakan itu, darah segar Jungkook yang menetes membasahi lengan kemeja putihnya. Dan berakhir dengan_

"JUNGKOOK!"

Teriakan keras ku sertai bangunnya separuh tubuhku menjadi terduduk, menarik perhatian pria yang kini berdiri di sampingku. Wajahnya terlihat sangat khawatir, matanya kelihatan bengkak. Kemeja putihnya penuh noda darah dengan separuh lengannya yang sudah sobek dan terbungkus kain kasa tepat di sana."Kau baik-baik saja? Apa ada yang sakit? Mana yang sakit?" suaranya bergetar dengan mata yang mulai membasah lagi."Jangan diam saja. Jangan membuatku takut, katakan padaku, apa yang kau rasakan sekarang, hm? Noona..."

NOONA  ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang