About Him

5.7K 423 34
                                    

.

.

.

.

Sesampainya di kantor, seperti biasa, Hye Su mendapat sambutan hangat dari semua karyawannya disana. Dia segera mengadakan meeting dadakan untuk membahas segala bentuk perjanjian yang kapan hari ia tanda tangani bersama presdir Park. Hye Su berjanji akan segera menutup segala kerugian perusahaan atas bantuan dari rekan kerjanya itu. Hanya menunggu waktunya saja dan itu tidak akan lama lagi.

"Jadi, jangan khawatir dengan dana perusahaan. Saya akan segera menggantikannya, menutup semua kerugian atas produk yang gagal kirim," ucap Hye Su.

"Apakah kali ini anda bisa di percaya? Kami sudah menunggu seminggu untuk kabar ini," jawab salah satu mereka.

Hye Su tersenyum miring." Tentu saja. Saya tidak akan mengecewakan anda."

Ada wajah kelegaan juga ada wajah tidak senang saat koleganya mendengar kabar itu. Tentu saja banyak mereka yang tidak menyukai kinerja Hye Su yang terkesan ceroboh dan menggunakan kecantikannya untuk menarik CEO muda demi sebuah tanda tangan. Tidak ada yang salah, semua itu benar adanya. Mereka juga mendengar kalau Hye Su bukanlah wanita baik-baik, dia suka tidur dengan lelaki yang menurutnya menarik. Tak perduli itu siapa.

Desas desus itu tak disangkalnya. Toh semua itu memang benar. Tapi bagi Hye Su, urusan pribadi tetaplah menjadi privasi. Dia tak akan mencampur adukkan hobinya itu dengan masalah pekerjaan.

Kerja ya kerja, seks ya seks. Seperti itulah dia. Hye Su akan tetap konsisten dengan pekerjaannya walaupun kebiasaannya itu terbilang kotor.

"Apa yang kau lakukan disini? Bukankah meetingnya sudah selesai?" tanya Hye Su pada Yoongi yang masih berada di ruang meeting. Dia masih diam disana saat wanita itu menunduk melipat tangannya di atas meja.

"Kau baik-baik saja?"

Hye Su menatap pria Min itu. Matanya terlalu tajam bagi Yoongi yang kini melihatnya dengan pandangan sayu."Apa terjadi sesuatu saat kau pergi ke Jepang?"

Hye Su mengalihkan tatapannya, dia membuang nafasnya lelah."Kau tak perlu mengkhawatirkan keadaanku. Aku baik-baik saja. Kembalilah ke ruanganmu, aku akan pulang lebih dulu."

Hye Su beranjak dari kursinya, tapi Yoongi menangkap pergelangan tangan wanita itu."Hye..."

Mata Hye Su melebar sesaat. Panggilan sayang yang pernah ia terima itu begitu familiar di telinganya. Park Hye adalah panggilan sayang yang Yoongi ciptakan untuknya saat mereka berdua menjadi kekasih dulu.

"Aku tak tau apa yang terjadi padamu.Kau nampak berbeda saat kembali dari sana. Dan masalah meeting tadi, Kau sendiri sudah tau kalau beberapa kolega bekerja sama untuk menurunkan jabatanmu sebagai presdir. Tapi kenapa kau masih tidak mengambil tindakan serius hm? Hye, gosip tentangmu sudah merebak di sini, namamu bahkan sudah tercemar di perusahaanmu sendiri. Mereka menggunakan itu untuk menjatuhkanmu dan menggeser posisimu. Mereka bahkan mengatakan, presdir yang tidak bisa menjaga kehormatannya tidak pantas di sebut pemimpin. Apa kau tau bagaimana perasaanku saat mendengar itu? Dan kau masih_Hye, kau masih punya aku untuk_"

"Cukup," potongnya menghentikan ocehan Yoongi.

"Hye Su-ya, tolong jangan bertindak gegabah. Kau harus menjaga kehormatanmu sebagai direktur, dan aku mohon, tolong hentikan kebiasaanmu tidur dengan banyak pria."

Mata Hye Su membola. Menatap Yoongi tajam. Dia begitu berani mengatakan itu didepannya saat dirinya bukanlah siapa-siapa lagi? Yoongi terlalu sembrono.

"Aku bilang cukup. Sebelum mengatakan hal tak pantas itu, kau harus sadar dengan jabatanmu tuan Min. Aku membiarkanmu bekerja disini karena aku masih menganggapmu sebagai temanku. Jangan pernah lupa, siapa aku dan siapa dirimu. Privasiku, bukanlah menjadi urusanmu lagi. Tolong, jangan melewati batasmu."

NOONA  ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang