Bad Idea

6.8K 501 45
                                    

.

.

.

Aku sempat mengira kalau malam pertamaku di luar negeri akan terasa lebih menyenangkan. Mempunyai sedikit angan-angan akan menemani nona Hye Su berjalan-jalan di tepian kota Tokyo. Tapi ternyata tidak. Nona itu keluar bersama tuan muda dari perusahaan Hanagawa. Pamitnya akan makan malam bersama. Tapi entah kenapa aku berfikiran kalau mereka tidak akan melakukan makan malam saja.

Hah, seharusnya kakek tak pernah mengatakan kebiasaan nona muda yang menurutku sedikit_.

Karena ucapan kakek, aku tidak bisa tidur semalaman. Otakku semakin kotor dengan dia yang menjadi faktor utama imajinasiku. Segala yang dia lakukan, tiba-tiba menjadi terlihat erotis dimataku. Dia berjalan biasa, tapi dalam pandanganku, dia berjalan dengan seksi menggoda dengan mengedipkan matanya dan bibir yang ia gigit gemas. Dia duduk di mobil, tapi dalam pandanganku dia tengah menggodaku dengan baju yang perlahan dia tanggalkan.

Sial sial! 

Otakku semakin akut saat melihatnya kini berjalan menghampiriku dengan gaun merah ketat menampakkan lekuk tubuhnya yang indah. Kaki jenjang dan dada itu_

Ya Tuhan kakek...ucapanmu adalah racun untuk cucumu ini.

"Tunggu apalagi? Kau tidak melajukan mobilnya?" Dia bertanya padaku dengan bibir merahnya itu. Bergerak kesana kemari dengan indahnya.

"Hei, kau tuli? Jalankan mobilnya. Aku sudah terlambat."

"Baik nona. Maaf."

.

.

.

Kami sampai di sebuah night club ternama di Jepang. Terlihat seperti itu karena dari depannya saja sudah kelihatan berbeda dari bar yang ada di Korea. Kebanyakan tamunya juga memakai pakaian rapi dan wanitanya juga kebanyakan seperti nona, terlihat sangat berkelas.

"Kau kembali saja ke hotel. Aku akan pulang sendiri." perintahnya saat aku membuka pintu mobil untuknya.

"Baik nona."

Dia berjalan meninggalkanku tanpa sedikitpun menoleh kebelakang. Masuk begitu saja setelah menunduk sebentar pada pria yang berdiri di depan pintu masuk. Wajah pria yang begitu familiar, ternyata adalah teman rekan kerjanya.

Aku menggeleng lalu kembali masuk ke dalam mobil. Pergi dari sana dari pada kepala ini mendidih karena cemburu.

"Ayolah Jeon, kau tidak ada hubungannya dengan nona muda itu. Kau bisa bebas kemanapun kau mau malam ini. Ayolah ayolah, berhenti memikirkan wanita itu."

Ckiiiittt...!

Aku menghentikan laju mobilku tepat di tepi jalan. Masa bodo lah dengan status pekerjaan. Aku akan kembali untuk melihatnya.

.

.

.

Jungkook datang untuk kembali. Melihat bagaimana keadaan Hye Su kini. Fikirannya sungguh tidak tenang, bayangan wanita itu selalu terbayang di pelupuk matanya. Rasa penasaran yang teramat sangat membuat pekerjaannya menjadi satu-satunya taruhan yang harus dia terima. Mau tidak mau dia harus pergi kalau Hye Su memecatnya karena terlalu lancang.

Matanya mengedar, melihat sekeliling mencari nona mudanya di antara puluhan manusia yang sudah membaur menjadi satu.

"Ah, ini akan sedikit  memakan waktu," gumamnya.

Bruk!

Satu tabrakan dari pengunjung bar meninggalkan sedikit noda merah wine pada kemeja putihnya. "Gomen'nasai...(maafkan aku)," ucapnya menundukkan tubuhnya. Jungkook yang tidak mengerti bahasa jepang, dia hanya menunduk saja.

NOONA  ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang