Lets play 👆
_
_
_
_
"Tutup mulut sialanmu itu, Supir brengsek!"
Jungkook terkejut dan mundur beberapa langkah. Hye Su tercekat bukan main, menutup mulutnya sendiri ingin sekali berteriak namun tak sanggup. Sangat gila keadaan yang mereka alami ini. Hye Su tidak percaya kalau Taehyung akan membawa senjata api di acara pernikahannya. Apa dia sudah merencanakan semua ini dirumah? Mengancamnya dan akan berniat membunuh Jungkook?
"Aku sudah mencoba untuk bersabar. Menyimpan ini tak berniat untuk menodongkannya pada siapapun. Tapi tidak kusangka, mulut kurang ajarmu itu berhasil memicu emosiku. Kau bertanya aku siapa? Hah, lucu sekali. Yang bukan siapa-siapa, tidak pantas menanyakan itu pada orang yang sudah jelas mempunyai derajat lebih tinggi. Kau sama sekali tidak cocok dengan noona ku, kapan kau menyadari kenyataan ini bodoh?" ternyata Hye Su benar. Dia memang sudah merencanakan membawa senjata ini dari rumah.
Jungkook yang awalnya diam, kini mulai kembali berjalan mendekat lagi. Moncong senjata yang terasa dingin,menyentuh dahinya dengan sengaja. "Kalau kau ingin membunuhku, lakukan dengan cepat. Tapi satu permintaanku, tolong lepaskan nonaku."
Hye Su yang sedari tadi menahan tangis, menyahut dengan lantang."JANGAN GILA! Jangan lakukan itu Jungkook!"
"Diamlah nona! Aku berusaha menyelamatkanmu. Tolong diam sebentar." jawab Jungkook dengan pandangan lurus tajam menatap Taehyung.
"Apa dengan kematianmu, lantas bisa menyelamatkanku, begitu? Taehyung akan benar-benar membunuhmu!" teriak Hye Su histeris.
Taehyung tersenyum miring menatap Jungkook. "Kenapa kau tidak mendengarkan perkataannya? Kalau mau mati, katakan dari awal. Dengan senang hati, aku akan melenyapkanmu dari dunia ini."
"TIDAK! Tolong jangan lakukan itu, Taehyungi. Lepaskan dia, kumohon. Aku akan menuruti semua perkataanmu. Kau mau kita menikah? Baiklah kita akan melakukannya. Kau mau pergi dari kota ini? Iya. Aku akan menurutimu. Tapi tolong lepaskan Jungkook aku mohon."
Pandangan Taehyung teralihkan, senyumnya memudar perlahan menatap Hye Su yang sudah hancur oleh air mata."Jangan mengemis pengampunan untuknya, noona. Aku benci melihatmu seperti ini. Lemah untuk orang lain. Ini bukan dirimu, ini bukan sifatmu." Mata Taehyung berair, dia hendak menangis namun mendadak matanya lagi-lagi menyorot tajam menatap Jungkook. Semakin menempelkan keras ujung pistolnya pada dahi Jungkook."Ini semua gara-gara kau. Karena pria sepertimulah noonaku menjadi seperti ini. Kau harus mati sekarang juga atau aku akan menyesal selamanya."
"TIDAK TAEHYUNG! HENTIKAN!" Hye Su histeris bukan main, tapi Taehyung sungguh tidak menggubrisnya. Jungkook memejam pasrah. Dia siap menanggung semua resikonya. Matipun sepertinya dia tak keberatan.
"KIM TAEHYUNG!" Di saat seperti itulah suara berat menghentikan Taehyung. Suara orang yang paling dia takuti. Suara pria yang paling dia segani terdengar dari arah pintu masuk yaitu suara ayahnya.
Jungkook masih diam pada tempatnya, tak berani menoleh sedikitpun. Rencana mengulur waktu kelihatannya berhasil. Seok Jin datang bersama dua pengawalnya, serta kedua orang tuanya.
Sedikit cerita. Saat dia naik untuk memeriksa lantai atas, Jungkook curiga dengan benda yang terlihat seperti jepitan rambut di lift yang ia naiki. Ada sedikit noda liptick di tombol lantai paling atas yaitu atap. Kenyataannya, Taehyung sama sekali tak menyadari. Saat dia sibuk menelfon seseorang, Hye Su menjatuhkan salah satu hiasan rambutnya. Sebelum keluar lift, dia juga mengusap sedikit lipsticknya di sana. Dan beruntung, Jungkook masuk di lift yang sama. Menyadari semuanya dan segera menelfon Seok Jin.
KAMU SEDANG MEMBACA
NOONA ✔
Fanfic(Noona series ) 🔞 ✅ MATURE STORY Noona... Menceritakan tentang seorang wanita dewasa yang berkelana mencari kepuasan surgawi. harta serta jabatan yang dia miliki, tak lepas dari pergumulan gemerlapnya dunia malam. Baginya, uang mudah dicari. tapi...