Agreement

8.5K 471 50
                                    

.

.

.

Pagi menjelang, yang pertama terbangun adalah Jungkook. Matanya memicing, lantas melihat ke samping ke arah wanita yang semalam dia puaskan dengan kekurang ajaran yang membuat nonanya itu mendesah tak karuan. Dia tersenyum kecil, segera menutup wajahnya dengan selimut karena malu.

Semalam, dia melepas keperjakaannya pada wanita yang lebih pantas dia sebut kakak atau tante. Dia tak menyangka sedikitpun kalau tadi malam adalah malam terpanasnya. Membelai dan menikmati setiap celah dan bagian dari tubuh wanita yang ia sukai. Apakah ini mimpi? Tentu saja itulah yang ada di fikirannya.

Terkadang, blue film adalah tontonan yang memberi pengetahuan yang berharga. Dia terlihat sangat berpengalaman dengan gaya-gaya seks bervariasi. Sudah lama dia ingin mencoba hal itu pada kekasihnya kelak, tapi sepertinya dewi Fortuna lebih memberikan keberuntungannya dengan menggagahi wanita luar biasa seperti Hye Su.

Dia masih tersenyum konyol menghadap ke wajah Hye Su yang kini menghadap tepat ke arahnya. Matanya masih betah dengan pemandangan indah itu dan berharap hari ini tidak pernah berakhir begitu saja. Matanya bahkan tertuju pada bibir mungil bervolume milik Hye Su, kembali membayangkan setiap decapan yang ia hasilkan di sana.

Tanpa sadar, Dia menggigit kecil bibirnya sendiri. Ingin sekali mengecup sekali lagi dan mengucapkan selamat pagi pada wanita itu. Tapi dia tak mempunyai cukup keberanian untuk melakukannya.

"Dia masih tidur kan? Apa aku kecup saja ya?" pikirnya menimang kembali keputusannya.

Perduli setan. Tanpa merasa ragu lagi, Jungkook dengan nekat mendekati Hye Su dan mengecup bibir itu tanpa sepengatahuannya.

"Masih selembut seperti semalam," pikirnya lagi saat bibirnya menempel di bibir Hye Su. Dia memejam, merasakan kembali lembutnya bibir itu serta mengingat kembali moment indahnya semalam.

Setelah di rasa dia cukup mengecup bibirnya, Jungkook kembali menarik kembali kepalanya.

"Yya, bocah tengik..." suara Hye Su sontak membuat mata Jungkook kembali terbuka. Dia sangat terkejut dan reflek memundurkan tubuhnya.

"Ma-maafkan saya, Nona." Dia menunduk takut kalau membuat wanita itu marah.

Hye Su berdecak lantas bangun dari duduknya membuat selimut yang ia pakai melorot ke bawah hingga memperlihatkan dadanya yang tidak memakai bra.

Jungkook terkejut bukan main. Wajahnya memerah lantas menunduk malu saat melihat pemandangan itu. Hye Su tersenyum miring, meraih bra miliknya dan memakainya."Kenapa wajahmu merah seperti baru saja melihatnya? Aku yakin kau sudah cukup tau bentuk dada wanita itu seperti apa."

Mata Jungkook melebar. "Nne?"

"Tidak usah sok polos begitu. Kau sudah tau apa maksudku." sahut Hye Su berdiri dari duduknya dan sekali lagi, Jungkook menelan ludahnya sendiri saat dengan tidak tau malunya wanita itu berjalan santai tanpa pantynya."Kau juga sudah tau bentuknya ini. Jadi tak usah malu-malu begitu," lanjutnya sempat menunjuk miliknya yang tak tertutup apapun.

Jungkook sebenarnya tidak mengerti dengan apa yang di maksud oleh Hye Su. Dia seakan berkata kalau Jungkook itu sudah pernah melakukan banyak seks melihat dari permainannya semalam tentunya."Apa maksud anda, Nona?" akhirnya dia bertanya.

Hye Su yang sedang memakai pantynya kini melihat ke arah Jungkook. Menarik nafas panjang menunjukkan wajah malasnya."Tentu kau tau kalau aku sudah melakukan hal itu dengan banyak pria. Aku bisa membandingkan mana yang tidak pernah melakukan seks dan mana yang sering melakukan seks. Dan kau_ ternyata tak sepolos kelihatannya Jeon. Kau tidak amatir." Hye Su berjalan meraih bajunya yang tergeletak di lantai, memakainya asal tak perduli walau terbalik.

NOONA  ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang