.
.
.
.
.
"...cepat ambilkan kunci cadangan!"
"Baik, Ayah."
Belum ibunya pergi membawa kunci cadangan, pintu tiba-tiba terbuka dari dalam. Jungkook muncul dengan rambut awut-awutan. Memicingkan sebelah matanya melihat kakek dan ibunya berdiri di depan pintu."Kakek berisik di depan kamar orang. Aku ngantuk, kenapa kalian_" Jungkook menguap tak sopan di depan kakeknya."Seperti itu?" lanjutnya.
Kakek Lee meneliti wajah cucunya, melihat ke kiri dan ke kanan meraih wajah Jungkook yang masih belum sadar betul."Jam berapa kau pulang? Kukira kau tidak pulang."
"Malam sekali. Hanya kakek sudah tidur saja."
"Mobil didepan bukankah punya nona muda Hye Su? Jelaskan bagaimana kau bisa membawanya."
Mata yang tadinya hanya separuh terbuka, kini melebar sepenuhnya. Dengan bodohnya dia melupakan, kalau mobil pribadi yang jarang di temukan di Korea itu, yang hanya dimiliki oleh orang-orang tak biasa itu, sudah pasti mudah sekali untuk di ingat. Apalagi kakeknya sudah puluhan tahun bekerja di samping keluarga Park. Tidak menutup kemungkinan kalau kakeknya pasti mengenal mobil milik siapa itu. Dia yang bodoh, seharusnya dia tidak seceroboh ini. Seharusnya dia lebih menyembunyikan mobil nonanya itu di suatu tempat, bukannya malah membawanya pulang dan di parkir didepan rumah.
"Mo-mobil nona Hye Su? Jangan bercanda kakek, mana mungkin aku berani membawa mobil nona besar itu untuk kubawa pulang," Jungkook tertawa, tapi terdengar di buat-buat. Apalagi kakek Lee hanya merespon datar setiap ucapannya. Matilah dia kalau sungguh ketahuan.
Dengan masih berwajah sangar kakek Lee menjawab, "Tidak banyak orang Korea yang memiliki tipe mobil sport seperti itu. Apalagi dengan plat nomer P 4 RK. Kakek yang memesannya dulu, mobil itu didatangkan langsung dari luar negeri, hadiah ulang tahun nona yang ke-20 tahunnya. Sekarang, berhenti membohongi kakek, dan jelaskan apa yang sedang terjadi?"
Matilah sudah dia. Mau alasan apalagi Jungkook sekarang? Apakah kakeknya akan percaya kalau dia mengatakan, mobil didepan itu milik Eun Woo, atau milik Yugyeom? Barangkali milik sahabatnya yang lain mungkin? Toh mereka juga kaya raya. Tapi sialnya, kenapa plat nomernya harus ada embel-embel nama keluarga? Kenapa tidak langsung nomor polisi saja?
"Kakek... Em begini, aku akan menjelaskan..." Jungkook masih berusaha menjelaskan sebelum_
"Mobil itu tentu saja milikku. Mobil hadiah dari ayah, yang kau pesankan dulu_kakek Lee." sahutan suara wanita dari dalam kamar, membuat situasi semakin rumit saja. Jemari lentik itu menyentuh pintu yang setengah terbuka, membukanya langsung menampilkan dirinya dengan balutan kaos kebesaran milik Jungkook dan celana olah raga milik pria itu juga.
Jungkook gemetar, langsung menunduk tidak berani melihat rupa sang kakek yang pastinya lebih mengerikan dari pada setan."Ini masih pagi, kenapa kakek Lee mengganggu tidurku dengan teriakan dan gedoran yang tidak manusiawi? Membuat kepalaku pusing saja." lanjut Hye Su tanpa dosa.
Karena melihat pemandangan yang tidak pernah dia sangka-sangka, kakek Lee dan ibu Jungkook hanya mematung tidak percaya.
"Ayah_putra kita_" ibu Jungkook berusaha untuk menenangkan kakek Lee atas situasi yang tidak dimengertinya. Namun kakek Lee tau apa yang dia lihat ini pasti tidak ada benarnya.
"Kakek, aku bisa menjelaskannya."
Belum Jungkook menyelesaikan kalimatnya, kakek Lee meraih sandal yang ia kenakan dan memukulkannya pada cucunya."Dasar kurang ajar! Apa yang kau lakukan pada nona muda Hye Su hah?! Kau menyentuhnya? Kau membawanya ke kamarmu yang kumuh ini hah?! Apa ini didikan yang di ajarkan ayah dan ibumu?! Bocah sialan, tidak sopan!"
KAMU SEDANG MEMBACA
NOONA ✔
Fanfiction(Noona series ) 🔞 ✅ MATURE STORY Noona... Menceritakan tentang seorang wanita dewasa yang berkelana mencari kepuasan surgawi. harta serta jabatan yang dia miliki, tak lepas dari pergumulan gemerlapnya dunia malam. Baginya, uang mudah dicari. tapi...