❝Merpati putih yang terbang tinggi akan jauh berarti dari pada merpati emas dibalik sangkar jeruji❞ -THE SPY
Berita tentang penyerangan pada perdana mentri masih sangat hangat dibicarakan bahkan setelah satu minggu berlalu. Masih tidak diketahui siapa penyerang itu dan motif apa yang dia lakukan untuk menyerang perdana mentri masih sangat diperdebatkan oleh semua orang.
Terlepas dari itu Seulgi memilih untuk tidak keluar dari manapun akhir-akhir ini. Namun dia harus kegereja minggu ini. Disana ada sebuah penghormatan sekaligus peringatan akan kejadian Bom di gereja itu yang menewaskan kurang lebih 450 orang disana termasuk kedua orang tua Seulgi.
Semua orang penting hadir disana. Baik itu presiden beserta keluarganya dan petinggi petinggi elit lainnya termasuk Lee Soman dan tentunya undangan untuk keluarga dari korban yang meninggal saat kejadian.
"Selamat datang Pak Presiden" ujar Pastor disana dan menyambut tamu-tamu lainnya yang silih berdatangan.
Pukul 10.00
"Acara selanjutnya adalah paduan suara yang diisi oleh putri putri terbaik dari pastor di kota Seoul" ujar sseorang mc.
Lalu lagu lagu doa bersenandung didalam ruangan, Presiden dan keluarganya sangat menikmati acara ini. Dan sesekali Lee Soman melirik ke arah mereka dengan pandangan remeh. Bahkan Johnny selalu mengawasi setiap pergerakan disana.
"Dan sekarang puncak acara terakhir diisi oleh putra putra terbaik dari seluruh kota Seoul"
Prokk..prokk..prokkk
Suara tepuk tangan begitu meriah. Satu persatu pria pria tampan itu berbaris rapi, sampai satu sosok ditengah itu mengejutkan keluarga Presiden.
Ditengah tengah barisan itu ada putranya yang telah kabur dari rumah selama dua hari. Matanya terbelalak lebar begitu juga dengan Siwon dan Ibunya. Jantung mereka seakan dipompa dan akan meledak kapan saja.
Jung Jaehyun dia terlihat sangat rupawan dengan setelan putih yang dia kenakan dan rambut yang entah sejak kapan mulai dipotong dan terlihat sangat sangat tampan.
Ketika barisan paduan suara mulai bernyanyi dengan nada yang teramat sedih. Hati presiden terasa diremat bahkan orang orang didalam sana sudah menangis tak karuan. Jung Jaehyun hanya menatap ayahnya dari depan dia bernyanyi dengan suara khas yang indah namun pancaran air mata sangat terlihat jelas disana.
Jaehyun terisak dia tau bahwa ayahnya akan datang setelah mengetahui waktu latihan bahwa tamu kehormatan yang akan datang adalah Presiden. Dia sebenarnya ingin kabur dari sana setelah mendengar bahwa tamu undangan itu adalah ayahnya dia juga takut jika ketahuan maka akan membuat kekacauan besar. Namun rasa takutnya dikalahkan oleh keberanian.
Dia ingin membuktikan sebuah keberanian dan jati diri yang sesungguhnya meskipun itu sangat beresiko. Jaehyun juga ingin memperlihatkan pada ayahnya betapa dia sangat tersesat betapa dia ingin hidup normal seperti pria seusianya.
Sementara itu Seulgi juga menyadari bahwa Jung Jaehyun ada diatas panggung lantai terdepan dia berada ditengah barisan bersama dengan barisan para pria disana. Matanya fokus pada pria itu.
"Yang tengah itu tampan sekali" bisik salah satu istri pejabat tinggi yang secara tidak sengaja didengar oleh Presiden.
"Dia kenapa bisa disana?" bisik Ibu Siwon pada presiden. Namun dia mencoba setenang mungkin dan seolah tidak terjadi apapun karena mereka paham betul didalam ini ada banyak mata dan musuh.
Setelah dipenghujung acara semua orang berdiri dan sesi berikutnya para paduan suara dipersilahkan untuk menjabat tangan presiden dan itu adalah sebuah kehormatan besar.
Ketika itu Jaehyun segera pergi dia tidak mau lama-lama disana dan dia juga paham betul bahwa posisinya disana juga sangat membebankan bagi ayahnnya.
Dia berlari dan menuju kebelakang ketika keramaian masih terjalan. Dia segera menghindari semua orang, dan Seulgi segera keluar dan mengikuti Jaehyun pria yang masih dia penasarankan sampai saat ini.
"Ya!" ketus Seulgi pada pria yang dicarinya kini mereka berada dilorong taman gereja yang sepi.
"Jadi kau anak seorang pastor?"
Jaehyun memandang Seulgi dengan tajam, dia merasa wanita ini selalu ada dimana saja.
"Kamu kenapa disini?"
"Mengikutimu. Aku melihatmu bernyanyi disana ngomong-ngomong kau keren juga"
Jaehyun masih tak bergeming dia hanya menatap Seulgi dengan pandangan entahlah membingungkan dan tidak bisa didefinisikan.
"Kenapa kau pergi duluan?" tanya seulgi yang kini menatap Jaehyun terang terangan. "Hei?"
"Ah ak ada urusan" ketika Jaehyun beranjak pergi tangannya ditarik oleh Seulgi. Dia merasa ada sesuatu yang disembunyikan oleh pria ini. Tapi Jaehyun tidak memperdulikannya karena jelas diujung sana beberapa orang Siwon mencarinya.
"Lepas!" kemudian dia berlari melepas tanganya dari Seulgi, Seulgi masih heran dan ada perasaan penasaran yang teramat dalam. Seketika bayangan Jaehyun yang terlihat gugup berlari penuh ketakutan menghampirinya.
"Jung Jaehyun..." gumamnya.
Lee Soman masih didalam bersama orang-orangnya. Dia masih saja menatap Choi Jaewon dengan remeh tapi Johnny tidak ada disana entah kemana dia. Dia ijin karena ada urusan.
Sebaliknya Johnny sedang berada diluar gereja dia mendapati Seulgi disana bukan untuk menghampirinya. Johnny keluar hanya untuk mencari udara segar dia sangat pengap didalam. Apalagi menyaksikan peringatan tadi hatinya berdesir teringat akan kepedihannya sendiri.
Kini semua orang akan beranjak pergi, setelah acara selesai dengan sangat sakral dan damai tanpa kendala apapun.
"Presiden Jaewon?" ujar Lee Soman yang kini menghampiri lawan bicaranya. "Selamat untuk anda pak"
"Terima kasih kembali Pak Lee Soman" mereka berjabat tangan dan tersenyum palsu dihadapan media dan banyak orang. Inilah kehidupan politik mereka harus bersikap baik terhadap musuh.
Soman memeluk Jaewon begitu juga sebaliknya kedua pria berpengaruh itu terlihat seakan sahabat karib yang baik. Oh tentunya itu hanya sekedar manipulasi sementara.
🔜
Kini keluarga Choi sudah sampai dirumah bukan bluehouse tapi rumah pribadi mereka. Dan Ibu Siwon sangat marah. Begitu juga dengan Siwon.
"Kau lihat anakmu itu? Dia malah disana! Bernyanyi dihadapan semua orang kurasa dia benar benar gila!"
"Ayah lihat sendiri kan betapa menakutkanya dia? Jaehyun itu gila kita harus membawanya ke rumah sakit jiwa!"
"Cukup Siwon!! Hentikan omong kosong kalian!"
Lalu Siwon mengangkat telfon yang berdering disaku celananya.
"Hallo tuan kami tidak menemukannya dia tadi kabur bersama seorang wanita!"
"Apa? Wanita?! Cari dia sampai ketemu!!" siwon mendengus kesal lalu menatap ayahnya. "Jaehyun pergi bersama seorang wanita!".
Choi Jaewon tersentak. Sesaat pikiran Siwon ada benarnya. Jaehyun memang seperti musuh dekatnya yang siap memberi kejutan untuknya. Seharusnya sejak awal dia tidak pernah lahir dan tumbuh seperti sekarang. Jaehyun adalah masalah nyata bagi mereka.
'THE SPY'
KAMU SEDANG MEMBACA
THE SPY | Jung Jaehyun ✔
Fanfiction❝Seorang wanita sebagai agen mata mata menghianati negara bertemu dengan putra presiden yang dirahasiakan, akankah keduanya menjalin cinta atau pertumpahan darah?❞