❝Jika bintang tak mampu dihitungkan, maka cukup rembulan yang terang disepanjang malam..❞ -THE SPY
"Jae??" Doyoung terkejut karena Jaehyun menghabisi mereka dengan sangat baik meskipun sesekali dia mendapat pukulan. Kemudian orang orang itu segera melarikan diri, Jaehyun mengulurkan tangan pada Doyoung. Sebuah adegan yang tidak pernah sekalipun terpikirkan.
"Jae, kau tidak apa-apa?"
"Seharusnya aku yang bertanya, jangan berkelahi sendiri" Jaehyun membantu Doyoung untuk berjalan.
Ngomong ngomong di mobil, Doyoung sangat penasaran bagaimana bisa Jaehyun mengalahkan tiga orang sekaligus hanya dengan tangan kosong.
Sementara didalam mobil lain, Lee Soman tertawa terbahak bahak setelah mendapatkan telefon dari anak buahnya. Mereka telah menyelesaikan tugas dengan baik.
"Lalu kau berpura pura pergi meninggalkan mereka? Hahaha"
"Iya pak, sesuai dengan perintah anda"
"Okelah kerja yang bagus, dimana Johnny?"
"Kami sedang mencarinya dan segera akan membawanya kehadapan anda"
"Lakukan dengan baik! Dia perlu diberi pelajaran untuk penghianat sepertinya!"
Pip!
Lee Soman tau bahwa Seo Johnny tidak memberitahunya tentang keberadaan Jaehyun dan juga dia mengirimkan rekaman suara di Iran kepada SPY. Dia juga bukan orang bodoh yang hanya mengandalkan satu anak buah. Soman mempunyai banyak orang yang bisa diandalkan.
"Jangan bermain main denganku Seo Johnny" decih Lee Soman.
Lee Soman kini menemui Presiden Jaewon di bluehouse. Tentunya ada hal yang ingin dia bicarakan.
"Selamat siang Presiden Choi Jaewon" sambutnya dengan bernyanyi diruangan presiden. Membuat Jaewon terlonjak dan menyulut emosi.
"Kau kesini hanya untuk bernyanyi"
"Ayolah Jae, kau sangat sensitif denganku. Kita bahkan sudah bersalaman baik di gereja waktu itu"
"Apa yang ingin kau bicarakan aku tidak punya banyak waktu pada orang sepertimu" suara Jaewon begitu mengundang emosi Soman yang dia pertahankan. Lee Soman menghela nafas lalu duduk dia sofa besar dengan menaruh kaki pada meja.
"Jung Jaehyun.."
Presiden merinding tangannya gemetar seolah ada sihir yang mengenainya. Musuh terbaiknya menyebut nama 'Jaehyun' membuat jantungnya bekerja lebih cepat dua kali lipat.
"Dia putramu bukan? Dengan simpananmu? Siapa ah__ Jung Stella"
Presiden menelan salivanya sendiri. Dia sadar bahwa Lee Soman adalah orang yang menakutkan.
"Kudengar tadi dia kegereja, kenapa kau mengirimnya ke Spanyol seharusnya kau mengenalkanku sejak lama Jae,"
"Bangsat!! Kau tau dari mana!! Siapa yang memberitahumu?!!"
Brakhh!
"Ayah!!" Siwon datang, dia marah melihat Lee Soman berada diruangan ayahnya yang kini mendudukan kakinya sembarangan diatas meja.
"Kau?! Kenapa kemari! Pergi!" usir siwon menatap Soman dengan bringas. Sementara Presiden berdiri kaku ditempatnya.
"Ya! Kau Choi Siwon. Seharusnya kau itu dipenjara! Gara-gara kau membunuh satu orang. 450 orang ikut mati juga di gereja. Presiden kau sangat kacau mengurus anakmu. Selamat siang!" kemudian Lee Soman berlalu meninggalkan ayah dan putra itu mematung didalam.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE SPY | Jung Jaehyun ✔
Fanfiction❝Seorang wanita sebagai agen mata mata menghianati negara bertemu dengan putra presiden yang dirahasiakan, akankah keduanya menjalin cinta atau pertumpahan darah?❞