❝Keraguan hanya akan menyesatkanmu ingat itu❞ -THE SPY
Alih alih menemui Jung Jaehyun terlebih dulu, Seulgi memilih ke rumah sakit untuk menemui mafia yang telah ditusuk seperti kata Joy.
"Bro, bagaimana keadaanmu?" ujar Joy yang menjenguk pria yang kini berbaring dengan tatapan yang sepertinya penuh kemarahan.
"Sis, kupikir dia perlu dipotong tangannya! Sialan bajingan tengik itu berani menyentuhku! Jika aku tidak mabuk akan kupastikan kepalanya terpisah dari tubuh bajingan itu!"
Joy meneguk ludahnya sendiri dia tau perkataan dan tindakan seorang mafia memang seperti itu namun melihat kejadian penusukan secara langsung saja membuatnya merinding.
"Gini ada temenku yang butuh info darimu"
"Siapa?"
"Sis masuklah!" ujar Joy. Seulgi memasuki ruangan bangsal itu dan ada beberapa anak buah disana. Dia mencoba senetral mungkin untuk terlihat seperti orang biasa.
"Kau siapa?"
"Aku Seulgi, kata Joy kau ditusuk oleh seorang pria bisa kau ceritakan siapa dia?"
"Apa kau polisi?!" tanya mafia itu dengan heran karena pertanyaanya seperti sedang pengintrogasian. Sementara anak buah mafia itu hanya memandang dengan was was.
"Tentu saja tidak bro! Dia pemilik bengkel dipinggiran bekas rumah lamaku!" ujar Joy dengan maksut menengahi karena sejujurnya Joy juga tidak tau jika Seulgi adalah seorang mantan agen SPY.
Menghela nafas samar kini mafia itu mulai mengingat ngingat tentang asal usul pria yang menusuknya. "Jadi dia itu anak angkatnya Lee Donghae dia sering dipukuli dan dijadikan budak disana sejak kecil. Aku juga tidak tau dia anak siapa tapi katanya dia dibuang wanita cantik dipinggir jalan. Sebelum istrinya Bajingan itu mati dia yang nemu anak itu dan dibesarkan disana__ ah aku ingat anak itu mau dibunuh musuh Donghae tapi yang kena malah istrinya. Mungkin itu si penyebab bajingan tengik itu menjadi psikopat gila sekarang"
Seulgi tertahan, Lee Donghae? Itu adalah mafia yang ditangkap oleh SPY jadi anaknya yang membunuh Lucas. Kini dia mengerti kenapa SPY menyuruhnya menemukan pria itu. Selain membunuh anggota SPY dia rupanya psikopat gila.
"Maaf, namanya siapa?"
"Ah__ aku tidak tau, itu saja yang aku tau. Aish perutku.." pria itu mendengus perih ketika dia banyak bicara jahitan pada perutnya seakan menertawainya.
"Oke, terimakasih bro! Cepat sehat!" ujar Joy yang kini mendorong Seulgi untuk segera keluar.
"Tunggu!" Joy berbalik ketika Seulgi mendekati mafia yang berbaring dengan memperlihatkan sesuatu pada ponselnya. "Apa dia seperti ini?". Seulgi memperlihatkan foto Jung Jaehyun. Seketika mata pria itu melebar.
"Bajingan tengik!!!!" marahnya.
🔜
Seulgi terdiam kini dia berada diatap gedung tua dekat bengkel rumahnya sendirian. Membiarkan angin sore menerpa wajahnya. Memikirkan beberapa teory yang belum terukuak menurutnya. Tentang dalang dibalik pengeboman, tentang pria yang kini dicari cari oleh SPY dan tentang Jaehyun.
Jika pria itu adalah Jaehyun dia bersumpah akan menjebol isi otaknya.
"Kau sendiri?"
Seulgi menoleh kesumber suara sudah dipastikan itu suara Johnny. Pria yang dia benci.
"Ck,"
"Seulgi aku ingin mengatakan sesuatu.,"
"Tidak perlu, tidak usah"
Penolakan dari Seulgi begitu mematahkan perasaanya. Johnny tau dia tidak pantas berbicara dengannya terlebih dia pernah membunuh kekasihnya.
"Maaf"
Seulgi tersenyum remeh mendengar hal itu, "Kau tidak kumaafkan". Lagi lagi suara dan penghindaran dari Seulgi begitu mencekam. Johnny sekali lagi merasa menjadi orang yang paling jahat didunia.
"Ini tentang Tae__"
"Tutup mulutmu!!! Jangan pernah kau sebut namanya dengan mulut kotormu!!" kemudian Seulgi berlalu meninggalkan Johnny sendiri dilangit yang mulai menggelap kata itu.
Dia sungguh sangat membenci Johnny demi apapun, dan Johnny hanya menatap punggung Seulgi yang mulai menghilang.
🔜
Jung Jaehyun bersama Doyoung kali ini berada di rumah pribadi presiden. Mereka tidak pulang kerumah yang biasa Jaehyun tinggali, tapi ke rumah presiden. Setelah Doyoung mendapat telfon dari Siwon.
Semua orang memandangi mereka meskipun hanya presiden,sekertaris dan tentunya Ibu negara dan Siwon. Perasaan Jaehyun tidak enak kali ini terlebih mereka pulang dengan keadaan sedikit kacau, terutama Doyoung yang parah.
"Doyoung!" ujar ayahnya yang mendekat lalu meraba luka luka Doyoung. Sekertaris kim tentu takut dan khawatir terlebih setelah mendapat telfon dari Lee Soman. Doyoung memandang ayahnya dengan tidak biasa. Seolah ada sesuatu yang mencurigakan.
Presiden tidak berkutik dia bahkan memalingkah wajahnya dari putra bungsunya, sementara Siwon mendekat kearahnya. Dia sangat paham peringai kakak tirinya itu, Jaehyun bahkan masih ingat beberapa hari yang lalu mendapat tamparan dari dirinya.
"Sekarang kau akan dikirim lagi ke Granada" kata kata itu seketika menusuk hati Jaehyun. Dia tidak suka sendirian disana. Dia merasa marah karena seperti dibuang dan disembunyikan.
"Aku tidak akan pergi!"
Semua orang terpaku pada apa yang telah diucapkan oleh Jaehyun, terutama Doyoung yang ingin menyandingnya namun dicegah oleh Ayahnya.
"Kau harus pergi, Ayah yang meminta" ujar Siwon yang menatap adik tirinya dengan datar namun tetap menimbulkan kesan mengintimidasi.
Seketika Jaehyun melirik ayahnya. Kemudian menghampirinya. "Ini tidai benarkan yah?! Aku tidak mau pergi! Aku ingin tetap disin!!".
"Tapi ini demi kebaikan kita semua" Presiden mengalihkan pandanganya pada putranya yang sudah sejak tadi mata itu terlihat berair. Jaehyun frustasi dengan semua ini.
"Tapi! Kenapa harus aku?! Aku hanya ingin disini dinegara ini! Aku ingin hidup seperti manusia biasa! Apa ayah tau betapa menderitanya aku setiap malam disana?! Orang orang yang menjagaku selalu mengejarku setiap aku keluar rumah! Seolah aku ini penjahat!! Aku bahkan sempat ingin mengakhiri hidup karena Ayah!!" ujar Jaehyun dengan mata memerah dan entah sejak kapan bulir bulir jatuh pada pipinya.
Plakkk!!!
"Pelankan suaramu!" tangan presiden gemetar. Dia menampar putranya dengan keras. Itu adalah tamparan pertama kali yang Jaehyun dapatkan dari Ayahnya.
Doyoung memekik melihat Jaehyun ditampar. Pertama kalinya dia melihat Jaehyun melepaskan semua beban dalam hati dan pikirannya.
"Sekali lagi kau membuangku ayah.."
"Kau mau kemana!" ujar Siwon dimana Jaehyun segera pergi meninggalkan rumah. "Biarkan dia sendiri" ujar Presiden dan segera membalikan badan untuk beranjak. Ada perasaan bersalah dalam hatinya. Terutama setelah Jaehyun mengungkapkan apa yang ada didalam hatinya.
Sekesepian itu dirinya dan lagi lagi tidak ada yang memahaminya. Terkadang dia merasa menjadi Presiden tidak akan bahagia jika tidak membuat anakmu bahagia. Jaehyun terbiasa sendiri setelah trauma yang dia peroleh dari Ibunya sekali lagi Ayahnya menambah luka direlung hati.
Doyoung segera menyusul Jaehyun. Sahabatnya saat itu tengah kalut saat ini dan tentunya dia mencoba menghiburnya.
'THE SPY'
KAMU SEDANG MEMBACA
THE SPY | Jung Jaehyun ✔
Fanfiction❝Seorang wanita sebagai agen mata mata menghianati negara bertemu dengan putra presiden yang dirahasiakan, akankah keduanya menjalin cinta atau pertumpahan darah?❞