❝Seorang wanita sebagai agen mata mata menghianati negara bertemu dengan putra presiden yang dirahasiakan, akankah keduanya menjalin cinta atau pertumpahan darah?❞
❝Pengorbanan adalah bentuk dari suatu kepercayaan dan keteguhan❞ -THE SPY
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Perampokan di salah satu bar mewah milik Lee Soman terjadi. Bar itu khusus untuk para pejabat tinggi, orang orang elit dan tentunya bukan untuk para mafia atau pria mabuk biasa. Disana khusus untuk mereka yang benar benar beruang. Mungkin itu yang membuat terjadi perampokan disana.
"Bangsat!! Siapa orangnya!!"
"Kami tidak tau pak, dia hanya datang sendiri dan meminta uang" salah satu barista itu menjelaskan kronologinya.
Suasana bar Showman milik Lee Soman yang terletak didaerah gangnam sangat mewah. Ada banyak petinggi elit disana dan tentunya para wanita penghibur.
Hiruk pikuk aroma alkohol begitu menguap dengan seiringnya malam yang semakin gemerlap. Masih ingat Park Jinyoung? Perdana mentri yang dulu sempat akan dicelakai? Dia bahkan ada ditempat seperti ini. Sekedar minum dan dilayani.
"Anda tidak boleh masuk!" ujar petugas dipintu masuk bar pada seorang pria muda berstelan jas rapi.
"Ck, jangan membuatku kesal!"
Brakkhh!
Duakhh!!
Brukhh!!
Dua pria penjaga pintu tumbang setelah dihantam sebuah pukulan hebat yang mengenainya. Sekali lagi pria berstelan jas itu tersenyum miring membenahi dasinya yang sedikit longgar. Kemudian memasuki bar dengan bersiul riang.
Pria itu tidak langsung meminta uang pada kasir atau barista disana dia memesan dulu beberapa minuman yang tentunya memilih dengan harga yang fantastis.
"Kau kira apa? Mereka merencanakanya? Ck aku bersumpahLee Somandalangnya!"
"Hei, pelankan suaramu. Ini bar miliknya ada banyak mata disini"
Samar samar pria itu mendengar percakapan beberapa orang disebelahnya. Dia tau bahwa bar ini milik Lee Soman. Masalahnya dia ingin uang saat ini.
"Hei? Anak muda kau terlihat sangat tampan! Siapa kau?" ujar salah satu anggota dewan negara yang ternyata sudah dimabuk berat. Menghampiri pria yang masih saja santai meminum wine sendiri.
Dia tak menggubris omongan pria tua yang menghampirinya. Karena pria itu untuk berjalan saja sudah tergontai gontai dibantu wanita penghibur sebagai penopang tubuhnya.
"Ck, dasar rendahan!" sinis pria muda yang terlihat arogan. Dia tidak menyindir atau bergumam tapi melontarkannya dengan keras agar terdengar olehnya.
Merasa terhina pria yang menjabat sebagai anggota dewan negara itu marah. Dia mendatangi pria muda yang telah menghinanya. Ketika dia ingin memberi sebuah pukulan pria muda itu menangkis pukulannya dan berbalik mendorong pria tua itu sampai tersungkur. Sontak membuat suasana yang tadinya ramai dan berisik kini sedikit mencekam.
