The Beginning

1.4K 108 9
                                    

"Don't be too close with stranger."
-Lexie Glover-
Stylly Rybell, The First Moon

Matahari telah membenamkan diri ke sudut bumi di mana seharusnya bulan telah menggantikan posisi ke angkasa tapi bulan belum juga memenuhi tugasnya seperti tengah sibuk mencari sesuatu, mencari seseorang yang terus ia perhatikan setiap malam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Matahari telah membenamkan diri ke sudut bumi di mana seharusnya bulan telah menggantikan posisi ke angkasa tapi bulan belum juga memenuhi tugasnya seperti tengah sibuk mencari sesuatu, mencari seseorang yang terus ia perhatikan setiap malam. Angin malam tidak memedulikan bulan kali ini, ia hanya mengerjakan tugasnya, menyapu permukaan kulit setiap insan yang masih berada di luar rumah, memberi sinyal bahwa kedamaian berganti menjadi bahaya dan sebaiknya beristirahat di rumah.

Seorang pria berumur 40-an merangkul gadis yang jauh lebih muda darinya untuk masuk ke dalam sebuah cafe. Gadis itu terlihat menikmati kebersamaan mereka bahkan sesekali ia mencium rahang pria tua itu, ia hanya berakting agar mendapatkan uang dari pria yang seharusnya pulang dan memanjakan istrinya itu. Gadis bernama Giselle itu tertegun, ia baru pertama kali ke cafe yang ia pijak dan mendapati seorang barista yang amat tampan, baru kali ini matanya dapat melihat pria setampan itu.

Setelah memesan, Giselle terus mencuri pandang, menatap barista itu dengan tatapan menggoda. Giselle benar-benar terpesona pada pria yang melempar senyuman formal itu. Giselle heran, seharusnya cafe sudah tutup sekarang tapi pria itu masih berkerja ditambah hanya ada Giselle dan pria tua bersamanya.

Giselle mendatanginya, meninggalkan pria tua yang bersamanya tengah duduk di sofa. Gadis itu menonjolkan dadanya ke atas meja bertujuan menggoda, ia berusaha terlihat seseksi mungkin agar pria itu berpaling padanya tapi pria itu malah menganggapnya tidak ada.

"Hai tampan, di mana kamar mandinya?" Tanya Giselle dengan nada nakal, ia ingin pria itu tergoda tapi pria itu malah menunjuk kamar kecil sekilas lalu kembali sibuk dengan kopinya. Giselle mendengus. "Bisa kau antarkan aku? Lalu kita bisa bersenang-senang." Goda Giselle memain-mainkan rambutnya.

Pria itu tertawa kecil sambil menyerahkan selembar foto padanya, foto dirinya yang shirtless. "Kau bisa bersenang-senang sendiri dengan jarimu, little whore." Barista berumur 24 tahun itu mengacungkan jari tengahnya lalu meninggalkannya untuk mengantar kopi yang dipesan oleh pria yang bersama Giselle.

Giselle menggeram kesal tapi ketika melihat betapa seksi dan tampannya pria itu di foto yang ia berikan membuat Giselle mengurungkan niatnya untuk marah. Giselle mengulum senyum sambil menyimpan foto itu dan melangkah mendatangi pria yang bersamanya tadi, ia tidak dapat membayangkan bagaimana pria sempurna seperti itu menemani malamnya.

Giselle kembali duduk di samping pria tua bangka yang membawanya ke sana. Giselle terus menatap barista itu yang menyajikan kopi kemudian pergi tanpa lupa Giselle berucap terima kasih dengan nada antusias. Giselle sekali lagi dibuat bergairah, pria itu hanya menunjukkan seringai kecilnya sebagai tanggapan ucapan Giselle tapi entah mengapa sangat seksi. Gadis berumur 23 tahun itu menggigit bibir bawahnya, menurutnya barista itu adalah pria terseksi yang pernah ada.

The First Moon [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang