Only You

1K 55 18
                                    

"Perempuan memang banyak tapi aku tidak bisa jika perempuan itu bukan kau."

-Clyde Arthur Osborn-

-Stylly Rybell, The First Moon-

***

Hari berganti minggu, minggu berganti bulan, bulan berganti tahun. Waktu tiada hentinya berlalu mengamati setiap perubahan yang terjadi di bumi. Perasaan tiba-tiba timbul tanpa peringatan, cinta menjadi obsesi, atau bahkan kecanduan menjadi cinta yang berujung pada obsesi.

Hal itulah yang terjadi pada Clyde, ia yang semulanya hendak membuang Lexie menjadi kecanduan dengan sosok perempuan itu. Tapi mengapa beberapa bulan terakhir ini Lexie terlihat menjauh darinya? Seperti telah bosan dengan Clyde. Perempuan itu tidak lagi seantusias dulu, semenggoda dulu. Lexie menjadi pendiam dan selalu menghindari keberadaan Clyde. Seperti saat ini, Clyde mengecup lembut leher Lexie bertujuan mengajak tapi wanitanya itu malah memalingkan wajah sebagai tanda menolak. Cukup sudah, Clyde muak.

"Ada apa?" Tanya Clyde kesal.

"Aku hanya sedang tidak berminat." Itulah jawaban Lexie yang tanpa berganti alasannya membuat Clyde murka.

Clyde mengunci kedua tangan Lexie dan menciumnya paksa. "Kau lupa jika kau adalah mainanku? Kau tidak boleh menolak!"

Lexie hanya menatapnya dalam diam meski terselip kekesalan dari raut wajahnya. "Baiklah, lakukan saja."

Plak!

Tamparan mendarat mulus di pipi Lexie. "Kau membuatku tidak berminat!" jengah Clyde sebelum meninggalkan perempuan itu, ia akan mencari perempuan lain, memang Lexie pikir siapa ia yang bisa menolak seorang Clyde Arthur Osborn?

Lexie menatap kepergian kekasihnya dengan perasaan sesak, air matanya mengalir deras dan menutup wajahnya frustrasi, mengapa begitu sulit jatuh cinta pada seorang pembunuh?

Andai saja kau tahu betapa besar cintaku padamu, Clyde...

***

Kegelapan malam membuat kesan bahaya tapi bulan purnama bersindar benderang untuk memberisinyal bahwa dirinya menjaga para insan dari teror langit yang berwarna hitam-kebiruan.

Seorang wanita paruh baya tengah menatapi sebuah berkas di atas mejanya, berkas yang menunjukkan identitas dari perempuan bernama Lexie Glover. Wanita tua itu tersenyum penuh arti sebelum meletakkan senjata api dan tajam ke dalam tasnya.

Drrrt... Drrt...

Getaran ponselnya membuyarkan lamunannya lalu segera mengangkat telepon.

"Semua aman dan siap dimulai."

Setelah mendengar kabar baik dari bawahannya, ia segera menutup telepon sambil tersenyum miring. "Malam ini dosamu akan kau bayar, Nona Glover."

***

Clyde menenggak vodka di gelasnya dengan sekali tegukan lalu memijat-mijat kepalanya frustrasi. Entah apa yang harus ia lakukan agar Lexie mengerti bahwa dirinya sangat menginginkan Lexie bahkan mencintai perempuan itu tanpa memberitahunya lewat lisan? Clyde benar-benar tidak pandai dalam urusan asmara atau bahkan mengatakan hal yang ia rasa tidak cocok untuk orang sepertinya, pembunuh.

Clyde kembali mengisi gelas kosongnya lalu menenggaknya, ia tidak peduli jika ia mabuk. Sejak Lexie berkeras hati padanya ia selalu pulang dalam keadaan mabuk bahkan terkadang memukul perempuan itu.

"Permisi Tuan," tiba-tiba saja Clyde melihat dirinya beberapa tahun yang lalu. Ah, ia berada dalam pengaruh alkohol sekarang. Dirinya terlihat begitu muda dan wajahnya masih berstatus Louis Alexander Winston. "Apa di sini menerima lowongan pekerjaan?"

The First Moon [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang