"Terkadang merelakan sesuatu merupakan pilihan terbaik."
-Stylly Rybell, The First Moon-
***
"Berbaringlah." Clyde melepas kancing kemejanya satu-persatu sambil memerhatikan Lexie yang berbaring di kasur, benar-benar penurut, dan Clyde menyukainya.
Clyde tersenyum miring, membuka kedua kaki Lexie agar mengapit pinggangnya lalu mencium rakus bibir Lexie meski pun begitu, Lexie juga menikmatinya. Clyde membelai-belai lembut tubuh Lexie sementara bibirnya tidak lepas dari bibir perempuan itu. Di saat Lexie terbuai akan sentuhannya, Clyde memanfaatkan kesempatan itu sebaik-baiknya.
Baru saja Lexie hendak mengelus rahang Clyde, ia sadar bahwa kedua tangannya di borgol ke atas di kedua sisi tempat tidur. Lexie melepaskan tautan mereka lalu menatap pria itu bingung. "Clyde?"
Clyde menepikan helaian rambut Lexie ke belakang telinganya kemudian berbisik dengan suara rendahnya. "Aku yang memegang kendali penuh." Setelah berhasil membuat Lexie merinding, Clyde memundurkan tubuhnya menatap Lexie dari ujung rambut hingga ujung kaki. "Kau masih lengkap, hm?"
Srak!
Pakaian Lexie disobek begitu saja menjadi dua sehingga menampilkan pakaian dalamnya yang membusung menantang dengan indahnya. Clyde lagi-lagi tersenyum miring dan menelusupkan kedua tangannya ke dalam pakaian dalam wanita itu membuat napas Lexie memburu. Clyde mengecupi leher Lexie hingga ke perutnya tanpa menghentikan permainan tangannya. Clyde mengambil pisaunya lalu merobek pakaian dalam Lexie yang membuat Lexie menahan napasnya.
"Benar-benar indah dan tidak pernah membuatku bosan." Clyde mendesah lalu mengecupinya.
Clyde mendongak melihat Lexie yang tidak berdaya dengan eskpresi memohon. Clyde menyeringai lalu melepas celana dalam perempuan itu. "You are so wet, baby."
Lexie terkejut ketika Clyde memainkan lidahnya. Lexie menangis karena menginginkan lebih. "Please!" Di saat Lexie dekat hampir di puncaknya, Clyde menjauh, ia benar-benar tahu cara menyiksa Lexie.
Srak! Srak!
Clyde menancapkan kedua pisau di sisi pinggul Lexie agar perempuan itu tidak bisa bergerak bebas. Clyde kembali melanjutkan aksinya dengan jarinya dan lagi-lagi tidak sampai selesai.
"Oh, come on!" Dengus Lexie. "Ah!" Lexie terkejut saat sesuatu yang besar bergerak di bawah sana dan tangan besar Clyde menekan pinggangnya agar berada lebih dalam lagi. Lexie terbuai, desahan dan erangan Clyde membuatnya semakin memanas, ia ingin menggerakkan pinggulnya tapi ia tidak bisa karena kedua sisinya terdapat pisau, Clyde memegang kendali penuh. Lexie menutup matanya sambil mengaitkan kedua kakinya menikmati. Di saat Lexie dekat dengan puncaknya, Lexie mengejang. "C-Clyde! A-aku-"
Clyde mendekap mulut Lexie agar diam tanpa menghentikan pergerakan menggilanya, ia juga sudah dekat. Dan sialnya, perbuatan pria itu membuatnya semakin seksi di mata Lexie. Clyde mengejang hingga mereka sampai pada puncak mereka, pria itu masih menghujamkan diri dengan lambat tapi cukup keras hingga ia tidak mampu berkutik lagi selain menikmatinya.
Clyde menopang tubuh dengan kedua tangan kekarnya di sisi kepala Lexie sambil menetralkan napasnya. "Why you're so fucking good?!"
"Bisa kau lepaskan borgol ini sekarang?" Lexie bertanya pelan.
Clyde terkekeh pelan yang lebih terdengar seperti helaan napas. "We're not done yet."
Berjam-jam telah berlalu, keduanya saling menggila hingga lupa waktunya makan. Lexie tersenyum sambil menatap Clyde di sampingnya, pria itu menyeringai kecil begitu seksi di mata Lexie. Lexie pun mendekat ke arahnya sambil mengelus-elus dada bidang Clyde dengan telunjuk cantiknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The First Moon [Complete]
Short Story#2 in Scream #10 in Classics #13 in Sadistic #17 in Favorite #19 in Arogant #64 in Jerk #75 in Killer #77 in Sadis #92 in Blood 3rd Winston Books WARNING! CERITA INI MENGANDUNG UNSUR KEKERASAN, KATA-KATA KASAR, DAN ADEGAN DEWASA! HARAP BIJAK DALAM M...