"When you are accustomed to doing something, you will be proficient by yourself."
-Louis Alexander Winston/Clyde Arthur Osborn-
-Stylly Rybell, The First Moon-
***
Cahaya mentari menelusup di beberapa celah ventilasi untuk membangunkan gadis berusia duapuluh tahun yang masih setia bergelut dalam mimpinya tapi tersentak begitu mendengar jam bekernya berdering cukup keras di sampingnya.
Dengan malas Lexie mematikan jam bekernya dan kembali tidur, ia memilih untuk tidak masuk hari ini, ia butuh istirahat, ia lelah dengan segala ancaman Clyde juga dengan hidupnya, ia ingin istirahat satu hari penuh. Lexie membalikkan tubuhnya untuk kembali tidur tapi sialnya ia tidak akan bisa tidur lagi setelah bangun pukul sembilan pagi, itu memang kebiasaannya.
Lexie membuka kelopak matanya, menatap kosong sisi kamarnya. Pikiran Lexie jatuh kepada Clyde, apa ia harus membunuh pria itu agar bisa terlepas darinya? Baiklah, ia akan menunggu waktu yang tepat, untuk sekarang ia harus mengikuti permainan Clyde. Tapi bagaimana jika Clyde mengetahui niat Lexie? Apa pria itu akan menghabisinya atau menyiksanya perlahan?
Lexie kembali tersentak merasakan benda persegi di sisi tempat tidur bergetar, ia pun segera melihat pesan yang dikirim oleh Clyde.
Baguslah kau tidak kuliah hari ini, cepat temui aku di Cafe!
Lexie menjelajahi matanya berusaha mencari CCTV di dalam kamarnya tapi ia tidak menemukan apa pun, ia heran, bagaimana bisa pria itu mengetahuinya? Apa benar ia memata-matai Lexie? Lexie menghela napas gusar, ia pun pergi ke kamar mandi untuk membersihkan tubuh sebelum memakai blouse biru dengan hotpants navy karena ini musim panas.
Lexie menaiki bis yang melewati cafe Clyde, ia duduk paling belakang sebab cukup banyak penumpang di waktu pagi seperti ini. Sebenarnya apa lagi yang diinginkan Clyde? Mengapa pria itu tidak bisa membuatnya tenang? Lexie menghela napas gusar, ia menyandarkan punggungnya ke sandaran dan menatap pemandangan kota Sydney di pagi hari.
Tidak lama kemudian Lexie sampai di cafe, ia memesan kopi espresso dan memandangi Clyde yang terlihat begitu menawan membuat latte art. Tidak ada yang tahu dibalik wajah bak dewanya itu ia adalah pembunuh keji. Setelah selesai membuat kopi pria itu mengantarkannya pada Lexie.
Clyde menggulung lengan kemejanya sambil tersenyum miring ke arah Lexie lalu menaikkan salah satu alisnya. "Kau menatapku seolah-olah aku adalah pembunuh berantai." Menatap Lexie hanya diam menunggu Clyde kembali berbicara, Clyde terkekeh pelan. "Kau sudah belajar banyak." Clyde melihat Lexie masih tidak membalasnya, ia kembali berucap. "Hactor ingin bertemu denganmu." Clyde bersuara dengan nada misteriusnya menyelipkan isyarat di dalamnya. Melihat Lexie terkejut memandanginya, Clyde berdiri dan menadahkan tangannya. "Ayo, ikut aku."
Lexie masih tidak percaya, bagaimana bisa? Bagaimana pria itu tahu Hactor? Apa mungkin ia salah orang? Apa Clyde sudah menangkap Hactor? Entahlah, untuk memastikannya Lexie terpaksa ikut dengan Clyde lagi. Lexie heran, Clyde membawanya ke tempat kemarin tapi ia tidak juga bisa menghafal jalannya sebab terlalu terbelit-belit, pria itu sangat pandai menyembunyikan kekejiannya.
Clyde keluar dari mobil tanpa berucap apa pun membuat Lexie mengikutinya was-was. Lexie tercengang begitu melihat Hactor diikat di kursi dalam keadaan pingsan.
"Surprise!" Clyde tersenyum dengan manisnya seolah-olah perbuatannya bukanlah dosa. Clyde terkekeh pelan lalu menyiram Hactor dengan air yang ada di sisi ruangan membuat mantan kekasihnya itu terbangun. "Kau telah belajar, Lexie. Jadi aku hanya mengamatimu sekarang."
Lexie menatap wajah Hactor penuh kebencian begitu pula pria itu. Inilah kesempatannya untuk memberi pria kurang ajar itu pelajaran. Hactor terlihat ingin berbicara tapi mulutnya dilakban oleh Clyde. Lexie ingin menyiksanya tapi ia tidak tahu harus memulainya dari mana.
KAMU SEDANG MEMBACA
The First Moon [Complete]
Short Story#2 in Scream #10 in Classics #13 in Sadistic #17 in Favorite #19 in Arogant #64 in Jerk #75 in Killer #77 in Sadis #92 in Blood 3rd Winston Books WARNING! CERITA INI MENGANDUNG UNSUR KEKERASAN, KATA-KATA KASAR, DAN ADEGAN DEWASA! HARAP BIJAK DALAM M...