Toy

933 77 3
                                    

"Toy is called toy simply because toy have a game."
-Stylly Rybell, The First Moon

"Aaargh!" Ringisan, teriakan, jeritan terus terdengar tiada henti dari pria berumur 40-an itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Aaargh!" Ringisan, teriakan, jeritan terus terdengar tiada henti dari pria berumur 40-an itu. Luka di perutnya terasa janggal dan tidak cukup dalam untuk menembus organ pentingnya tapi tetap saja apa yang dilakukan gadis berumur 20 tahun itu amat menyakitinya.

"Itu cara menghukum yang salah, Lexie." Suara Clyde membuat Lexie menghentikan kegiatannya dan menatap pria itu takut-takut, air matanya tidak dapat ia bendung, ia merasa sangat berdosa tapi jika ia tidak melakukannya ia akan mendapatkan masalah dari Clyde. Clyde mendekat yang langsung disambut kewaspadaan oleh Lexie, ia mengambil pisau dari tangan Lexie "Lihat dan pelajari!"

Crash!

"Aaargh!"

Lexie menangis sejadi-jadinya tapi ia terus mendekap isakkannya dalam-dalam, ia tidak mau membuat masalah dengan Clyde jadi ia tetap memerhatikan Clyde yang menusukkan pisau itu ke ujung jari pria tua di hadapannya kemudian mencungkil kukunya hingga berdiri ke atas. Lexie menangis, pria itu tidak bersalah dan tidak pantas di perlakukan seperti ini, ini benar-benar salah. Tapi Lexie hanya bisa diam memerhatikan Clyde yang menumpahkan pecahan beling berukuran kecil ke dalam luka menganga yang seharusnya terisi kuku di sana tapi yang Lexie lihat hanyalah gumpalan darah dan daging juga pecahan kaca.

Clyde tersenyum miring melihat raut Lexie yang pucat pasi kemudian ia kembali menutup kuku itu dan memukul-mukulnya dengan ganggang pisau. Clyde tersenyum puas mendengar jeritan yang terus menggema di telinganya dan isakkan tangis mainan barunya.

"Clyde, aku tidak ingin diajari seperti ini." Keluh Lexie menghapus buliran bening di pipinya. "Aku-"

"Sttt... Aku sudah bertanya padamu sebelumnya tapi kau menolak dan di tengah jalan kau ingin berhenti, aku sudah bilang sekali kau masuk dalam hidupku kau tidak akan bisa keluar." Clyde tersenyum penuh kemenangan, ia sangat menikmati begitu wajah cantik Lexie terlihat frustrasi dan ketakutan. "Sekarang lihat dan pelajari!"

Lexie menangis semakin keras. "Sebenarnya apa untungnya untukmu?!"

Clyde memutar kedua bola matanya jengah. "Sekali lagi kau buka mulut membahas topik yang berbeda aku akan menghukummu!" Kesal Clyde kemudian hendak menusuk perut pria itu tapi lagi-lagi Lexie menginstrupsinya.

"Kumohon, Clyde!"

Clyde mengeraskan rahangnya, ia benci gadis yang berisik ia pun mendorong Lexie hingga terjatuh dan menyingkap baju gadis itu ke atas sehingga menampilkan pakaian dalam serta perut mulusnya. Tentu saja Lexie kembali menangis dan terus meronta tapi hal itu tidak ada gunanya malah membuat Clyde semakin murka.

"Lexie! Sekali lagi kau memberontak aku bersumpah akan memotong kedua kakimu!" Ancam Clyde yang langsung membuat Lexie menangis dalam diam, jika Clyde bisa mengalahkan pria berumur 40-an mengapa ia tidak bisa mengalahkan dirinya? Akhirnya Lexie pasrah.

The First Moon [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang