"Aku merasa aneh saat menatapmu, sampai sekarang Akupun tak tahu rasa aneh apa itu"
-Rainer Dwi Putra Arzano
"Kenapa menatapku? Aku galak orangnya! Kenapa kamu masih ada rasa seperti itu padaku?!"
-Felysia Inez Gianina
***
KELAS XII IPA 2
RAINER masih menatap Felysia yang berdiri tanpa berkedip. Sepanjang pelajaran Matematika tadi, dia asyik menatap tiang bendera tempat gadis itu berdiri ssmbari melamun
"Bro, lu liatin siapa?" Tanya Angga sembari menatap Rainer dengan berbisik. Takut guru mendengar ucapan mereka.
"E-eh? Nggak kok, gue ga liatin siapa siapa" elak Rainer. Angga tersenyum miring melihat tingkah teman sebangkunya yang salah tingkah.
"Lo liatin Felysia? Jujur aja deh" imbuh Angga watados. Rainer menatap Angga dengan tatapan horornya.
"Lu enak ye ngomong gitu. Mentang mentang udah punya cewek, bully bully orang sembarangan!" Ketus Rainer.
Sedangkan yang dinyinyir hanya bisa tertawa tertahan mengingat ada guru di depan kelas.
Jam istirahat...
Kelas XII IPA 2 dan kelas XI IPA 1 sedang heboh. Pasalnya Bella dan felysia dkk memulai keributannya lagi di kantin.
Seorang gadis berhijab abu abu menatap sangar kedua gadis yang dia ketahui merupakan leader geng di sekolah mereka.
"JAUHIN? LO TAU DIA YANG DEKETIN, TAPI LO NUDING GUE PAKE PELET, LO MAU DIRUKIAH?!" ucap gadis itu.
"Lo itu kalangan bawah! Jangan sok seenaknya bilang bilang rukiyah! Sok suci lo!" Bella hampir melayangkan tangannya ke arah gadis itu.
Tapi...
Entar...
"Apa? Mau nampar dia? Lo mau gue buat surat pelanggaran dengan sebab bullying?" Ucap suara bariton yang akrab di telinga gadis berhijab itu.
Felysia dan gengnya lantas menoleh. Seisi kantin mendadak histeris dengan kemunculan cowok yang menahan tangan bella.
"Lo ganggu tya, ama aja lo nyari mati sama gue, paham?!" Ucap cowok itu.
Kemudian dia menarik tangan gadis itu kemudian berlalu meninggalkan kantin yang seketika cengo dengan tingkahnya.
"Jadi dia pacarnya Willy?"
"Sumpah cupu bet ceweknya"
"Btw anyway, ceweknya mayan juga euy. Galak bener"
"Kok Willy bisa betah ya?"
Ucapan ucapan serta bisikan bisikan setan itu tak diperdulikan bella.
"Ck... Mentang mentang pacarnya ketos! Mentang mentang dia sekretaris!" Umpatnya kesal
***
"AAAAA!!! KAK SATYA DARIMANA?!" tanya Vhany dengan gemasnya menghampiri dua insan yang jalannya berbarengan.
"Dari kantin. Cuma karena nemu cabe caper di kantin, jadi ogah makan aku" ujar satya sedikit kesal.
Vhany dan Putri mengangguk saja. Pasalnya mereka sudah biasa mendengar ocehan gadis itu yang merupakan sahabatnya.
Dan ocehannya pasti selalu sama : Felysia dan Bella
"Nih kubawakan juga makan siangnya. Kalo kurang bilangin Alex atau kikin. Aku rapat osis bentar siang ini" Angga menyodorkan kantong plastik besar berwarna hitam berisi penuh cemilan dan minuman dingin.
Mereka bertiga mengangguk. Selepas Angga pergi, mereka menikmati makan siang itu dengan santai.
"Eh tumben Rama ga ada, Le? Mana Rama?" Tanya Satya sembari mengunyah kripik QTela yang dibeli.
"Gatau. Gali kuburan kali"
Satya menjitak kepala adiknya itu dengan tatapan gemas. "Mau digetok kali"
Vhany hanya nyengir watados "maapkeun qaqa, hehee..." cengirnya.
***
Rainer's pov
Aku melihat ketiga gadis yang sedang duduk di bawah pohon yang lumayan rindang. Bermaksud bertanya dimana Felysia dan Bella.
Aku melihat sesosok gadis yang menikmati makan siangnya dengan tawa renyahnya.
"Bukannya itu pacarnya?" Batinku keheranan.
"Permisi semua..." ucapku pada ketiganya yang asyik makan siang. Gadis itu menoleh. Aku terkesiap
Njir boleh juga ni ceweknya willy. Nyuci mata
"Lo liatin siapa mas?" Tegurnya.
Aku gelagapan. Membuat tatapan gadis di depannya makin horror sekaligus heran.
"G-gue nyari cewek yang tadi katanya mau ke kantin. Lo liat ga? Namanya Fabella sama Felysia" ucapku gugup.
"Oh..." ucapnya
Aku melihat tatapan tak suka dari gadis itu. Entah mengapa dia seperti itu.
"...kak Fabela sama Kak Felysa dkk pasti di belakang sekolah" desisnya pelan. Namun masih dapat kudengar.
"Dibelakang sekolah? Ngapain mereka?" Tanya Rainer.
Gadis itu tampak acuh tak acuh. "Gatau. Namanya cabe sekolah juga gitu. Ga kenal tempat buat gatel sama cowok sekalipun cowok itu udah punya orang yang dia sayang." Ketus gadis itu. Membuat gadis itu sedih dan muram
Aku tertegun. Benar juga apa yang diucapkan gadis itu. Aku jadi merasa bersalah karena telah berbicara padanya.
"Kak... kak satya..." ucap gadis disebelahnya.
Oh jadi namanya satya? Namanya kek cowok? Kok dia cewek si?
Gadis yang dipanggil Satya itu menoleh, dan alangkah terkejutnya dia melihat pemandangan di depannya.
Aku pun mengikuti ekor matanya, dan betapa terkejutnya aku melihat pemandangan di depan mataku sendiri.
***
BERSAMBUNG
♡♡♡
Mohon dibenarkan kalo ada typonya ya 🤭 🤭
Moga moga betah yaSankyuu
Ini cerita collabs pertama ye💓💓💕💕💕
~Satya & Dewy~
KAMU SEDANG MEMBACA
CINTA SEGITIGA
Teen FictionPersaingan dalam merebutkan peringkat 1 memanglah epic tapi pernah ngga sih lo bersaing untuk merebutkan 1 cewek idola yang ternyata sama sama disukai cowok lain? sementara dia adalah saudara lo? -Rainar Dwi Putra Arzano kembar identik saling merebu...