#Ketika sangkakala berbunyi

1K 74 24
                                    

Di sebuah kos-kosan terlantar di Tokyo yang nyasar ke Indonesia karena Tsunami satu menit lalu, hiduplah segerombol makhluk dari planet mars yang tengah menginap karena kerusakan UFO setelah ditembaki oleh tentara Indonesia dan sekarang terdampar di empang pinggir jalan. (Yang jelas woy!) Okelah. Ketika mereka semua bersiap tidur, tiba-tiba...

"SOLALI LALI~OLA OLALA~ BAYARE LALI~ UTANGE ORA~"

Nyanyian dari sebuah suara cempreng yang kini memenuhi seisi kosan. Entah siapa yang menyanyi, tidak ada yang tempe. Karena semuanya tahu. Yaitu Kuroto -_

"WOY! BERISIK TAU!" Kata Kiriya sambil dobrak pintu kamar Kuroto. Ini masih pukul sepuluh malam. Semuanya udah pada ngantuk sebelum akhirnya terbangun karena terompet sangkakala (?) telah berbunyi.

"Ada apaan sih kok berisik banget?! Gue mau tidur tau!" Kata Nico datang dari kamar sebelah mendekati kamar Kuroto juga sambil bawa bantal guling.

"Tau tuh si Kuroto nyanyi-nyanyi nggak jelas. Kesambet apa dia malem-malem gini?" Jawab Kiriya masang muka kesal. Dia masih jengkel sambil pukul pintu kamar Kuroto lagi pake pemukul golf.

Namun usahanya sia-sia karena sang pemilik kamar tak kunjung membuka pintu dan malah terus menyanyi.
"YO WES BEN, NDUWE KONCO SENG GALAK! YO WES BEN SENG OMONGANE BENTAK. SENENG NGGAWE AKU BENGKAK, GEGARA RAINE BOTAK!"

"YAWLA ANJ!! BISA DIEM NGGAK SEH?!!!" Teriak Emu yang tau tau lari entah dari mana terus tabrakin tubuhnya di pintu kamar Kuroto.

GUBRAK!

Emu pingsan dengan sendirinya karena kepala membentur pintu duluan. Sementara Nico dan Kiriya hanya geleng-geleng kepala.
" Ngapain dah lu bocah? Tau tau nongol langsung dobrak tuh pintu-_"
Batin mereka berdua.

Sementara di lantai dua (ya, karena ada dua lantai dimana tempat kejadian ada di lantai satu). Kini lantai tengah bergetar dan berguncang menyebabkan orang-orang di sana pada panik.

"INI KENAPA GETER WOY?!" Ucap Taiga yang lagi enak-enaknya tidur langsung kebangun gara-gara ketiban atap kosannya.

"ADOOH! CONSOL GAME BARU GUAAA!! TIDAKKKKKKKKKK!!" Teriak Parad menangis meratapi nasib consol game nya yang rata gegara ketindih tubuhnya sendiri karena ia terpeleset akibat getaran tadi.

"BERISIK WOY! MALEM-MALEM KENAPA PADA TEREAK-TEREAK SEH?! GUE LAGI CHATTING AMA DOI! LU LU PADA BISA DIEM NGGAK SIH?!" Giliran Graphite teriak. Dan seketika kaca di kamarnya ikutan retak.

"Harus beli pisau bedah lagi ya." Kata Hiro pasrah meratapi keadaan pisaunya tenggelam pada kedalaman lubang kloset saat ia tak sengaja ingin memotong muffin cream di kamar mandi dan tak sengaja ia menjatuhkan pisaunya karena adanya guncangan. Alhasil, ia membakar muffin cream nya kemudian melemparkannya ke rumah sebelah lewat jendela. Satu menit kemudian breaking news menyatakan telah terjadi kebakaran di rumah pinggir kos-kosan angker yang katanya dihuni oleh makhluk dari planet mars:v

Di lantai satu...

"Ya ampun! Kalo mereka nggak bisa diem juga, malama nih lantai jebol!"
Kata Kiriya panik sambil lindungin kepalanya pake wajan.

"Ya mau gimana lagi? Orang semua ini juga gara-gara Kuroto!" Kata Nico yang peluk bantal gulingnya erat-erat.

Ketika mereka sedang sibuk berbicara, tiba-tiba...

JRENGGGGG! KRETAK!

"Astopir, ini apa lagi emaaaakkkk?!!!" Kiriya udah nggak tahan ama suara yang baru aja datang dari kamar Kuroto. Bahkan kaca di kos-kosan itu udah mulai retak. Sekali lagi dia dobrak pintu, tapi tetep nggak bisa. Ia coba cari sesuatu dan menemukan sesuatu juga yang tergeletak di dekat kakinya. Kiriya menyeringai, tersenyum aneh. Kemudian dia mengangkatnya lalu melemparnya ke arah pintu. Tapi ternyata tidak berhasil juga gaiss!

Kiriya: Loh, kok gitu sih?!
Author: Soalnya aku maunya gitu.
//Tembak kepala Author//
Abaikan yang diatas-_-"

Nico udah mencak-mencak nggak jelas karena kupingnya sakit. Kiriya juga udah nggak tahan lagi.
"Please, siapapun, tolong hentiin dia!" Kata Nico sambil jambakin rambutnya kuat-kuat.

"Woy Kuroto! Bukain pintunya!!!!!!" Teriak Kiriya lagi sambil gedor-gedor pintu.

Sementara di dalam kamar Kuroto....
"AYO GOYANG DUMANG, BIAR HATI SENANG, UTANGNYA PUN ILANG, AKU JADI TENANG~" Kuroto masih sibuk nyanyi pake toa. Sambil mencak-mencak di atas kasur dan pake earphone. Pantes nggak denger. Dari luar padahal udah kek kapal pecah.

Sama halnya dengan Kiriya dan Nico. Mereka udah sekarat di depan pintu. Namun satu detik kemudian....

"Siapa yang berisik malem-malem gini~" Sebuah suara dingin datang dari arah belakang Nico dan Kiriya.
Ketika menoleh, mereka auto melotot dan langsung pingsan. Kenapa tidak? Seseorang kini berjalan tertunduk, dengan kapak besar di tangan kanannya. Hmm... Saya mencium bau-bau akan ada pembantaian disini:v

Orang itu mendekati pintu kamar Kuroto, mengangkat kapaknya, dan..

BRAKK!!

Dia malah tendang pake kaki. Terus tuh kapak buat apa? Ya jelas buat bantai orang di dalamnya...
Dan seketika Kuroto yang lagi asyik-asyiknya konser langsung kaget dan terjatuh dari kasur hingga membuat guncangan lebih besar. Lantainya aja ada bekasnya. Gimana enggak? Orang kasur Kuroto tingginya 5 meter.

"Jadi elu yang teriak-teriak?~" Dia bertanya dengan lembut. Lembut banget. Lain dengan matanya yang tajam dan melotot ke arah Kuroto.

"Heh?! Lu kenapa pake kapak segala oy?!" Kuroto mulai gemetaran." Gue kan cuma nyanyi yaelah. Gue udah bilang di gc kalo gue ikut lomba nyanyi! Harusnya lu lu pada bangga!"

Yang diajak bicara cuma menampilkan raut = -_-"

"Kami emang bangga." Kata misterius dengan nada dingin dan tertunduk. Aura gelapnya tambah kelam.

"Tapi... Seenggaknya jangan bikin pisau bedah gue jatuh ke kloset!!!!" Orang itu angkat kapak. Mata Kuroto membulat. Dan selanjutnya ia pun tumbang. Bahkan orang itu belum sepenuhnya angkat kapak itu.

Beberapa detik kemudian...
"Aduh, pala gue~ kenapa muter-muter gini?" Gumam Emu sadar dari pingsannya sambil pegang kepalanya yang pusing. Ia masih berada di depan kamar Kuroto. Matanya mendapati Kiriya dan Nico yang sama pingsannya. Tapi ia tak peduli. Emu cuma fokus sama pusingnya.

"Hei, butuh bantuan?" Seseorang berdiri setengah membungkuk sambil mengulurkan tangannya ke Emu. Emu awalnya sempat tersenyum dan hampir meraih tangannya. Sebelum ia melihat orang itu membawa kapak besar di tangannya.

Dan terakhir, Emu berteriak dan kembali pingsan.

.

"Hiro!!!" Panggil Poppy sambil tendang pintu kamar Hiro Ampe kebuka.

Kosong

"Hiro!!! Balikin kapak gue!!!!!!!!!"

Sekali lagi, kosan itu kembali berguncang.

>>>>>>

Garing ya? Iya, pake banget. Mana nggak nyambung Ama judulnya pula. Karena akhir-akhir ini aku lagi kehabisan ide. Maaf kalo jelek, salah kata, typo, pendek pula. Hehew. Makasih buat yang udah baca. Please vote dan jangan ragu buat komen ^^

Lagi ingin menikmati hari sebelum libur karena kebetulan besok juga Imlek. Jadi, selamat bagi yang merayakan ya^^

Sampai ketemu lagi
Next~

Sharmeila
a.k.a Maniak pangsit!

24 Januari 2020

Kamen Rider Ex-SomplakTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang