#Poor Kiriya

528 40 12
                                    

Nolep satu kata yang sedang menyerbu pikiran banyak orang saat ini. Ada yang sibuk main game, ngerjain tugas, rebahan, main hp, nggak mandi seharian, maraton drama dan anime, kerjaan cuma makan tidur mulu. Bahkan ini juga merupakan bagian dari hari berat yang sudah mereka jalani susah payah. Ya, dibebani banyak tugas itu nggak enak.

Dan Author yakin beberapa dari para readers mungkin memiliki kebiasaan yang sama.

Soalnya Author juga termasuk :^
//Lempar wajan

Nggak perlu diperpanjang, inilah yang terjadi di kos kosan berpenghuni makhluk mars nyasar karena ketiban meteor dan mendarat di salah satu selokan milik warga...

.

"BOSEN ANJING!" Teriak Parad melempar konsol gamenya ke atas. Dan langsung pecah ketika mendarat di lantai.

Goblok... -_-" batin semua orang yang ada di sana.

"Dari tadi ngetoxic mulu dah." Ucap Nico yg main game sambil kayang

"Satu satu aku sayang dia.... Dua dua aku sayang dia.... Tiga tiga aku cinta dia.... Satu dua tiga dah ada yang punya." Nyanyi Kiriya melas sambil gelantungan di tiang listrik Deket jendela.

"Kiri! Lu ngapain gelantungan di Sono?!" Ucap Emu agak berteriak dari jendela.

"Gue sad Em... Padahal dia itu dah gue masukin daftar calon masdep. Tapi sayang.... Dh ada yg punya."

"Dia? Siapa?" Tanya Emu lagi

"Tabungan gue. Huaaaaaaaaa!!!!" Dan Si Bucin mulai menangis sambil meluk tiang lebih erat.

"Efek kelamaan jomblo ya gini." Ujar Hiro yang lagi baca koran pake kacamata. Mana korannya kebalik pula.

Yang lain hanya menyimak tak berkomentar. Secara mereka sudah pusing mengatasi keanehan member book ini. Bahkan mereka juga pusing punya Author cem saya //dilempar parang

"Hylyh. Emang lu punya?" Tanya Kiriya ke Hiro yg sudah menyobek koran pake pisau bedah. Gabut kali.

"Kaga." Singkat, jelas, padat. Dan sedetik kemudian Hiro tepar terkena lemparan sendal swalow dari Kiriya.

"Dahlah. Gada gunanya ngomong ma lu. Huaaaaaaaaa!!!!" Kiriya kembali menangis chyna dengan satu kaki tanpa sandal.

"Hadeh... Gue harus apa?" Gumam Emu mengacak-acak rambutnya sendiri. Jujur aja, meski otaknya kotor, Emu ini orangnya bersimpati gan. Jadi dia masih punya rasa perhatiannya. Apalagi Ama temen seperbegoannya.

Emu diam menatap Kiriya. Dari luar keliatan muka begonya. Tapi di dalem lubuk hatinya dia juga kasihan. Pengen nyariin Kiriya jodoh tapi ia yakin gaada yang mau secara ia lebih cakep dari si Bucin. //Emu ditabok baskom

"Yodah. Gini... Lo mau sesuatu? Gue bisa beliin kalo lu mau. Apapun itu.
Asal jangan yang aneh-aneh." Ucapnya mencoba membujuk.

Sementara yang lain. Menatap heran. Tumben Emu baik. Biasanya kek orang gila minta recehan ya kan. Herman.

Kiriya terdiam sebentar sebelum menjawab. "Beliin es cendol. Dua bungkus. Hiks, stok cendol di kulkas abis. Gue abisin buat bikin cendol goreng tapi ga bisa. Huaaaaaaaaa!!!!"
Pintanya sambil nangis ala film suara hati istri.

"Iya iya... Duit?"

"Yaelah. Gue kira pake duit lo. Hiks. Yodah nih!" Ucapnya sambil melempar uang recehan ke Emu. Yang dilempari hanya menatap datar karena salah satu koin masuk ke tenggorokannya. Duh gimana tu Emu?

"Gue pergi dulu kalo gitu. Gosah sad lu. Bosen gue denger lu nangis sambil meluk tiang listrik tiap hari."

Seolah bodo amat, Kiriya tetap menangis sambil memeluk tiang listrik. Sabar ya Em.... Ya tanpa basa basi Emu pergi beli cendol pake roket pribadi.g. Dia kan kere mana bisa beli roket //Author ketiban tiang listrik.

Kamen Rider Ex-SomplakTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang